Bagian 3

250 43 4
                                    

Jangan lupa support 'ELISHA' dengan tekan button vote dibawah ya kawan-kawan kuuu ^^

SELAMAT MEMBACA 💓

•••°°°°•••°°°°•••

Tepat pukul setengah tujuh pagi gadis itu sudah sampai di sekolah. Elisha agak kaget dia pikir tempat itu masih sepi. Nyatanya sudah banyak siswa yang berlalu lalang.

"Sekolah unggulan emang beda ya wak?" Elisha geleng-geleng tak menyangka.

Perlahan gadis itu sudah mulai nyaman bersekolah disana. Selain karena sekolahnya nyaman, murid-murid disana juga ramah-ramah. Tidak seburuk yang ia pikir.

Elisha kembali melanjutkan perjalanan menuju ke ruang kelas. Sesekali ia membalas sapaan dari beberapa siswa-siswi yang di lewatinya.

Berbeda dari suasana diluar yang sudah ramai, kelasnya justru masih sepi. Baru ada beberapa siswa yang datang.

"Good pagi, queen!" Sapa Aldy sambil dadah heboh ke Elisha.

Gadis itu mengangguk dan menyahut kalem, "Pagi."

Aldy seketika ngereog. Tidak bisa! Jiwa-jiwa reptil Aldy meronta-ronta di senyumin seperti itu oleh Elisha. "AWWW HATI MONGIL KUHH!!" pekiknya memegangi dada dramatis.

Louisa yang kebetulan sedang duduk disamping Aldy terjingkat kaget mendengar suara cowok itu. Beruntung gadis itu tidak punya riwayat penyakit jantung. Tanpa berpikir dua kali Louisa melemparkan kotak susu yang ada didepannya.

"Berisik anying!" Hardik Louisa.

Namun naasnya ternyata susu kotak itu masih ada isinya. Cairan berwarna merah jambu tersebut mengenai buku Rafa. "ASUU!! BUKU MATEMATIKA GUEE!!"

Rafa yang sedang mengerjakan tugas matematika itu berteriak histeris karena buku matematikanya kotor terkena cairan berwarna merah muda.

Louisa meringis, "aduh sorry, fa. Salahin si Aldy tuh."

Aldy mendelik "Maksud anda apa?! Saya daritadi hanya diam saja loh!"

Ini beneran, mereka anak-anak unggulan? Elisha menggeleng pelan melihat tingkah absurd teman-teman kelasnya. Ia lalu beralih pada Alaric yang sejak tadi sibuk memperhatikan keluar jendela.

"Cakep juga nih manusia satu." lirih Elisha entah mengapa tiba-tiba salah fokus. "Lo ngeliatin apa sih? Serius banget."

Elisha mepet-mepet ke Alaric guna melihat pemandangan yang sejak tadi di nikmati cowok itu "Apaan cuman jalan raya doang." dengusnya.

Tidak ada yang istimewa disana. Hanya ada pemandangan jalan raya dengan lalu lalang kendaraan yang ramai. Tapi kenapa Alaric melihatnya sampai seperti itu?

Alaric menatap Elisha dalam-dalam.

"Awas... nanti lo naksir lagi, gue nggak tanggung jawab loh." Ucap Elisha sombong sambil mengibaskan rambutnya ala-ala model shampo.

Alaric seketika mengalihkan pandangannya.

"Baru juga dua hari, udah naksir aja." Elisha geleng-geleng kepala.

ElishaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang