Miyeon baru saja keluar dari kelas setelah pelajaran berakhir. Niat awal ingin pulang bareng Sana, tapi gagal karena Sana malah menolak dan lebih antusias untuk menyuruh Miyeon untuk menemui Jaehyun.
"Daripada tuh cowok datengin lo lagi, mendingan lo duluan deh yang cari aman. Lumayan bisa berduaan sama dia, Yeon!"
Sana sih, mikir adalah suatu kesenangan untuk berduaan bersama Jaehyun. Lain hal dengan Miyeon yang merasa sebaliknya. Well, tentu Miyeon masih merasa tidak nyaman saat bersama laki-laki itu. Ingat, apa yang terjadi pada hubungan mereka saat dewasa, 'kan? Ya jelas saja canggung saat bertemu mantan suami sendiri walau di sini Jaehyun dalam keadaan remaja dan tentu tidak tahu mengenai masa depan mereka setelahnya.
Tapi karena Miyeon tidak ingin mencari masalah lebih kacau, maka ia memutuskan untuk mengikuti perintah yang diberikan Jaehyun tadi siang. Ikut rapat.
Ngomong-ngomong, Miyeon belum tahu di mana tempat yang bakal ia datangi untuk rapat. Jaehyun memang belum memberitahunya dan ia hanya bisa bengong di pinggir lapangan basket, nunggu keajaiban agar rapat dibatalkan.
Hingga permohonan Miyeon yang satu itu tidak dikabulkan, karena secepat kilat Jaehyun sudah berada di depannya, berdiri dengan wajahnya yang seperti biasa tanpa ekspresi.
"Ikut saya." Cowok itu lagi-lagi memerintah Miyeon seakan Miyeon adalah babunya.
"Dasar tukang suruh." Miyeon berdumel kecil dan yakin jika Jaehyun tidak akan mendengarnya. Walau begitu ia tetap mengikuti langkah Jaehyun, hingga keduanya berhenti di bawah pohon jambu yang berada tidak jauh dari lapangan.
Jaehyun kemudian berbalik sambil memberikan kode melalui mata pada Miyeon agar segera duduk di tikar rotan yang ternyata sudah ada di sana sejak tadi.
"Karena lapangan dipakai untuk anak basket jadi kita rapat di sini," katanya.
"Kita? Berdua doang?" balas Miyeon bingung dengan maksud cowok itu.
Jaehyun hanya membalas dengan lirikan kecil tanpa membalas. Dan tentu Miyeon tidak akan puas hanya dengan dijawab seperti itu oleh Jaehyun.
"Kenapa rapatnya gak di ruangan aja? Kelas tuh lagi kosong, 'kan?"
"Memangnya kenapa kalau di sini?"
"Takut kejatuhan ulat. Gue dulu pas SMA pernah punya cerita buruk sama nih, pohon!" seru Miyeon sampai lupa jika ia sedang kelepasan di depan Jaehyun.
Jelas cowok itu langsung mengangkat sebelah alisnya pertanda bingung dengan celotehan Miyeon tadi. Namun Jaehyun tidak lantas memusingkan ucapan Miyeon tersebuy dan memilih untuk duduk lebih dulu di atas tikar rotan itu. Sedangkan Miyeon yang mati kutu sendiri terdiam. Masih mengumpat untuk dirinua sendiri karena telah kelepasan bicara.
"Gak bakal ada ulat yang jatuh. Udah duduk aja." Jaehyun berkata dengan santainya di sana. "Dan kita gak cuma berdua di sini, ada anak-anak lain yang juga bakal ikut rapat."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love From 1999 ✔️
Romance[Sequel of Hi, bye! Mama] Harusnya Miyeon telah menyelesaikan tugasnya untuk membuat Heejin bahagia, tetapi ternyata takdir berkata lain. Dia kembali ke masa lalu di mana Miyeon bertemu dengan cinta pertamanya. "Kenapa gue kembali ke masa lalu?" "...