hujan-1

12 3 0
                                    

                        Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                        Happy reading..

Cewe yang bernama aruna, kini berumur 17 tahun, dan hari ini adalah hari kelulusan nya, aruna dan teman-teman akan mengadakan perpisahan, aruna dan teman-teman nya akan bepergian ke Seoul,yaah bisa kita sebut Korea.

Di mana aruna sedang duduk di atap apartement nya sambil memandang indah nya kota bandung dari atas, dengan sunyi nya malam dan angin sepoi-sepoi, aruna terus menatap langit dan bintang yang terus bersinar, lalu aruna berbaring dengan santai dan menatap langit yg begitu indah, dia menghitung bintang-bintang di atas dengan teliti, sehingga dia merasa kantuk yang berat.

Tidak di sadari kalau dirinya tertidur di atap apartemen dan terbagunkan oleh tetesan air hujan yang menetes di wajahnya, betapa terkejut dia saat menyadari kalau dirinya tertidur di atas apartement, "astagfirullah, gue tertidur lagi?" ucap aruna sambil mengacak-acak helaian rambutnya, waktu sudah menunjukkan pukul 00:01 di mana aruna belum bersiap-siap untuk pergi besok, dengan buru-buru dia turun ke bawah dan berlari di lorong-lorong apartement nya.

Sudah 5 menit, akhirnya dia sampai juga di depan kamarnya,aruna mengeluarkan kartu debit nya untuk membuka kamarnya, lalu pergi berjalan menuju kamar mandi untuk mandi, sebelum dia pergi mandi, dia sudah membereskan pakaian-pakaian nya, dan menyiapkan barang-barang nya untuk pergi besok, tidak lupa juga dengan 2 tiket yang dia simpan di saku tas nya,tidak tau satu tiketnya lagi punya siapa,pastinya bukan punya aruna, setelah membereskan pakaian nya, dia langsung pergi untuk mandi.

Sudah 15 menit berlalu, aruna baru saja selesai mandi, lalu melangkah ke keluar dan menuju arah meja hias nya, dia menatap dirinya dengan seksama, lalu bergumam, " coba aja aku kayak raya, pasti rehan bakal suka, andai aku pintar, cantik, lembut, baik, pasti rehan suka, hemm" , tanpa dia sadari, kalau dia sedang Mengroasting dirinya sendiri, sehingga dia menepuk pipinya, dan kembali sadar,  "arunaaaaa... Apasih yg di pikiran luuu, cukup arunaaa, ayo kita muve on, pasti bisa!!" Ucap aruna sambil menepuk dahinya pelan.

Lalu dia melirik ke arah jam handphone nya, kalau jam sudah menunjukkan jam 3 pagi, kalau dia harus cepat-cepat bersiap, kalau tidak dia akan telat sampai bandara, karna padat nya kota bandung saat di pagi hari, "maaa...maaa" , panggil aruna yang terburu-buru turun dari lantai 4 ke bawah,   " iya sayangggg... Ada apa sayang, jangan keburu-buru dong, nanti kalau jatuh gimana?" ucap mamanya, yang sedang menyiapkan sarapan pagi untuk aruna.

"baju aruna, baju yang biasa aruna pakai mana?.. Mama cuci ya?" Tanya aruna ke mamanya,  "engga kok sayang.. Itu sudah mama taruh di koper kamu"  jawab mama nya dengan nada lembut, lalu mengelus pipi anaknya dengan lembut, "oh ya sebelum kamu pergi bangunkan dulu papa kamu sana... Papa kamu tuh suka banget molor.. Padahal ini kan hari keberangkatan kamuu" ucap mamanya dengan tatapan hangat itu, "siapa bilang papa molor?.. Papa udah bangun ya ma.. Mama ini yah, kaya nya suka banget roasting papa?"  jawab papanya sambil melangkah kebawa,sambil melipat gulungan tangan baju tersebut.

"Hahah.. Engga kok pa.. Mama becanda doang lohh.. "  jawab mama nya sambil terkekeh pelan dan di barengi aruna yang ikut terkekeh juga,  "eumm.. Anak papa mau pergi ya?..kayanya jauh banget tuhh?.. Udah ada uang saku nya sayang.." ucap papanya sambil mencium dahi aruna dan menaikan alis ke atas sambil menanyakan aruna, "udah kok paa.. Papa tenang aja... Aruna bakal baik-baik aja kok pa.."  jawab aruna dengan nada manjaanya, "oke okeee.. " Seru papanya.

Setelah keluarga aruna sudah bersiap, aruna pun di antarkan ke bandara oleh papanya dan mamanya, orang tua aruna begitu sayang kepada nya, karna ke bandara aja harus di anterin, sudah 20 menit berlalu, aruna dan keluarga nya baru sampai,jarak dari rumah aruna ke bandara emang lah jauh, makanya memakan waktu 20 menit, sesampainya di bandara aruna dan keluarga nya langsung menuju ke dalam untuk berkumpul dengan teman-teman aruna.

"hei rehan!!" panggil papa nya aruna dengan keras, sehingga aruna menutup wajahnya karna malu, "maa.. Papa nih yaa.. rehan masih jauh jugaa..udah di panggil nya.. aruna kan jadi maluuu"  keluh aruna ke mamanya, sehingga mamanya tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepala.

Aruna dan mamanya pun segera menyusul papanya yang asik dengan diri sendiri, sampai lah aruna di tempat di mana rehan dan teman-temannya duduk,  "pa..anak papa yg mana sih? Aruna apa rehan...masa rehan doang yang di kasih doa selamat"  ucap aruna sambil memberi raut wajah cemburu, "heheh iya iya maaf...sini sayang... Aruna sayang..semoga nanti di perjalanan ke seoul.. Lancar ya sayang.. Semoga sehat-sehat aja.." ucap papa nya sambil memegang helaian rambut Aruna, dan mencium dahi aruna dengan lembut.

"Dasar cemburuan... Mana tiket gue?" Ucap rehan dengan wajah songong nya itu, sehingga Aruna ingin sekali meruekk wajah itu, "ga ada sama guee, gue tinggal!" Jawab Aruna dengan usil, "lu tinggal? Teruss gue kayak mana perginya... Kalau lu tinggal begooo"  kesal rehan sambil menyentuh dahinya Aruna dengan jali telunjuknya, "udah udah... Kalian yaa... Kalau udah jumpa..gak pernah akurrr..berantem mulu..."  Seru mama nya yang menghentikan percekcokan mereka berdua.

"Nih!!" usai Aruna sambil menyodorkan tiket itu ke rehan,  "nah gini dong...lembut sikit kekk...kaya raya..kan jadi enak di liat" ucap rehan dengan ceplosnya,  "sorry ee...gue bukan raya...jadi gak bisa..tolongg...kalau mau begitu minta aja sama rayanya, jangan sama gue"  kesal Aruna lalu pergi meninggalkan rehan di situ sendiri, "kenapa sih tuh anak...sensian mulu dari tadi..." grutu rehan pelan.

Payungmu dan HujankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang