hujan-7

2 1 0
                                    

Happy reading....

Aruna sudah berada di dalam kamar dia terus memegang pergelangan kakinya,dan melihat ke arah taman d sebelah kamar nya, dia terus melamun dan membayangkan hal-hal mustahil akan terjadi.

"Runa..are you ok?" Tanya tata sambil menarik kaki aruna, "ah ah duh..sakit gilaa..pelan-pelan dong..", ucap aruna dengan meringis, "aruna...aruna...emang ya, lu itu ada-ada aja...you really crazy girls..",ucap tata sambil mengusuk kaki aruna yang keseleo.

"han!," teriak anna ke rehan yang asik sibuk dengan cewe di depan nya, rehan yang mendengar namanya di panggil dari belakang langsung menoleh dan menaikkan satu alis ke atas sambil terheran-heran,"han..lu apa gak tau hah!!"ucap anna setengah-setengah, "tau apa?," jawab rehan dengan bingung sambil memiringkan kepalanya, "kaki aruna keselo tu...sampe bengkak tau..." Ucap anna ke rehan, rehan yg mendengar nya langsung terkejut dan berdiri, "Lu yg bener na?," ucap rehan sambil memegang kedua bahu anna, "issss iyaaa!!masa gue boong..gila lu ya" seru anna sambil menghempaskan tangan rehan dari bahunya, dan merapikan rambutnya yg sedikit tergeser.

"Sekarang aruna di mana?" Tanya rehan ke anna yang masih sibuk dengan rambutnya,"eumm ya di kamar lah, kan gak mungkin di loteng!!"ceplos anna.

Rehan yang sudah mendengar jawaban anna langsung pergi dan berpamitan ke raya, "raya...gue ke tempat aruna dulu yaa..sorry" ucap rehan dengan tergesa-gesa.

"O-oh..iyaa, gak papa kok" ucap Raya dengan lembut dan pelan,anna yg mendengar suara raya seperti di buat-buat merasa sangat jijik dan ingin sekali meruek wajah sok imut itu.

"Eh raya..jangan harap ya..lu bisa ngelangkahi aruna..heuhh" usil anna,lalu pergi meninggalkan raya dengan mata memutar ke atas dan bibir kanan yang terangkat ke atas.

"Aruna?" Ucap rehan yg sudah berada di depan pintu,aruna yang mendengar panggilan itu langsung menoleh ke arah pintu dan terkejut, saat rehan sudah sampai di kamar nya, aruna sungguh bingung, karena perasaan dia, dia tidak memanggil rehan atau memberitahu rehan, tapi kenapa rehan tiba-tiba ke kamarnya, dengan cepat dia menutup kakinya yang bengkak dan berpura-pura duduk dengan jantung yg dag dig dug.

"Iya..ada apa re?" Ucap aruna dengn nada panik, "ta..kok rehan bisa di sini? Ngapain dia?", bisik aruna ke telinga tata, yang ikut panik juga, karena kedatangan rehan yang tiba-tiba.

" mana gue tau" jawab tata sambil menyenggol bahu aruna, dan berpura-pura untuk pergi ke toilet sebentar, "em gue ke toilet dulu ya..eh masukk ree..jangan di pintu gitu..." Ucap tata, lalu pergi dengan gugup ke toilet.

"Na..hehe sorry ya..gue cuma mau bawainn lu kelengkeng..kan lu suka kelengkeng..hehe" basa basi rehan ke aruna, lalu masuk dan memberikan nya ke aruna,"oh i-iya..makasi re.."jawab aruna dengan nada gugup dan takut ketauan oleh rehan kalau kakinya sedang sakit.

Dengan sengaja dia menyenggol kaki aruna dengan keras, sehingga aruna meringis kesakitan dan menyentuh kakinya yang sedang sakit, "eh sorry..lu gak papa na?"ucap rehan dengan berpura-pura tidak tau kalau aruna terluka, " ga papa...gapapa...gilaaa lu ya!!kaki gue sakit goblok..."ucap aruna dengan kesal, lalu menyentuh kakinya yang bengkak.

"Sakit?" Ucap rehan yang berpura-pura heran dan bingung, "sakit kenapa?", " kok bisa sakit? Jujur sama gue kaki lu kenapa? Coba gue liat sini!!!"ucap rehan, lalu membuka kain selimut dan melihat kaki aruna yang sudah membengkak karena keseleo.

"Bengkak?" Ucap rehan lagi dengan heran lalu menaikkan satu alis ke atas dan memberi tatapan tajam ke aruna, "em..i-itu cuma keseleo kok" jawab aruna dengan hati-hati dan pelan seperti bergumam.

"Keseleo? Kok bisa?" Ucap rehan lagi, "ya bisa lah..namanya gue tadi hujan-hujanan, teross payung gue terbang, makanya keseleo.." Jawab aruna dengan ceplos karena takut rehan marah ke padanya.

"Payung?sejak kapan lu bawak payung? Bukannya tadi kita ketemuan lu gak bawak payung?" Tanya rehan dengan heran, lalu menatap tajam aruna dan memberi ekspresi marah.

"Emm..g-gue beli tadi...kan tadi gue jalan-jalan!!!", jawab aruna sambil menatap balik rehan lalu menunduk, " jalan-jalan?terus jaket yang lu pake? Punya siapa?"Tanya rehan lagi dengan jelas.

"Jaket?o-ohhh..itu punya tata" jawab aruna lagi dengan gugup sambil memegang selimut yang dia pakai, "tata gak punya jaket itu..karena dia gak suka barang yang menyerupai laki-laki!!" Ucap rehan lagi dengan keras dan menekan.

"O-oh..gue lupa itu punya anna..hehe" jawab aruna lagi dengan gugup dan takut, "anna? Hahah...anna cewe feminim,gak mungkin suka jaket yang berwarna coklat pekat!!" Tegas rehan lagi lalu menatap tajam aruna.

"Okeyyyy....okee.. Itu bukan punya gue!!..i-iitu punya cowo yang gak sengaja pas pas an sama gue" ucap aruna, karena sudah takut sama rehan yang terlihat marah ke aruna.

"Oh gitu..oke.. Mana kaki lu?" Ucap rehan dengan tatapan dingin, "itu di depan lu dari tadi..gak nampak?" Gumam aruna sambil memainkan selimutnya.

"Hemm," dengan gerakan yang cepat, rehan langsung memutar pergelangan kaki aruna ke arah kanan dan kiri, sehingga aruna menjerit dan menggigit selimutnya.

"Aaaaaaaaa..." Jerit aruna dengan ringisan, "gimana?" Ucap rehan dengan dingin, "em..", aruna langsung menggerakkan kakinya saat rehan menanyakan keadaan kakinya, " emm..lah kok bisa?"ucap aruna dengan heran, "ya bisalah namnya di kusuk.. " ucap rehan lalu pergi begitu saja dari kamar aruna, "e-" ucapan aruna terputus saat dia menatap rehan yang langsung pergi, setelah mengobati kakinya.

Payungmu dan HujankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang