ix. what am i to you?

451 47 4
                                    

Sebuah Remake dari novel yang berjudul Venus karya Phoebe dengan penambahan dan pengurangan seperlunya.

Seungmin menatap pantulan dirinya dalam cermin, wajahnya benar-benar kelihatan sangat buruk. Sebuah lingkaran hitam tampak menggelayut di bawah mata cantiknya. Bola matanya yang agak memerah semakin memperburuk penampilannya.

Dia tidak mungkin pergi bekerja dalam keadaan seperti ini, karena itu menggunakan kacamata akhirnya menjadi pilihan Seungmin untuk menutupi keganjilan di wajahnya.

Sekarang sudah hampir siang dan Seungmin harus segera berangkat ke kantor. Meskipun perasaannya sedang tidak baik, Seungmin harus bertindak profesional dengan tidak membiarkan salah satu kliennya kecewa.

"Kau serius mau bekerja?" Hyunjin bertanya sambil menatap pancake buatannya yang menurutnya sangat aneh.

Dengan susah payah Hyunjin membuatkan makanan itu untuk Seungmin karena dia tahu Seungmin sedang tidak sehat. Dia cukup khawatir dengan keadaan Seungmin sehingga menyarankannya untuk mengambil cuti. Tapi Seungmin bersikeras mengatakan kalau dirinya baik-baik saja.

"Sampai kapan kau akan terus seperti ini?"

"Aku hanya sedang tidak nafsu makan."

Hyunjin menghela nafas berat. Semalam Seungmin pulang dalam keadaan yang tidak biasa. Dia bertelanjang kaki dan hanya menggunakan sebuah kemeja yang entah milik siapa sambil menenteng tas kerjanya. Saat Hyunjin bertanya Seungmin dari mana, laki-laki itu tidak menjawab dan langsung masuk ke kamarnya.

Hyunjin menduga pasti telah terjadi sesuatu. Semalam ia sudah berusaha mengetuk pintu apartemen Chan tapi tidak ada yang menjawab.

Bunyi ketukan di pintu membuyarkan lamunan Hyunjin. Ia memandang Seungmin sesaat sebelum akhirnya membuka pintu. Chan berdiri di sana dengan senyum terbaiknya.

"Aku ingin bertemu dengan Aphrodite-ku, dia ada di dalam?"

"Ya. Dia sedang..." Hyunjin menggantung ucapannya, ia bingung memilih kata-kata yang tepat untuk menggambarkan kegiatan Seungmin sekarang, sarapan atau makan siang?

Hei, Seungmin bahkan tidak memakan makanannya, laki-laki itu sedari tadi hanya melamun sambil mengaduk-aduk pancakenya.

"Dia ada di ruang makan."

"Kalau begitu boleh aku masuk?"

"Silahkan."

Chan masuk ke dalam apartemen dan segera menuju ke ruang makan. Seungmin ada di sana dengan pandangan kosongnya sambil mengaduk-aduk pancake yang sudah tidak berbentuk.

Padahal baru tadi malam mereka bersama, tapi entah mengapa Chan sudah merindukan Seungmin. Melihat wajah laki-laki itu pagi ini membuat hatinya senang sekaligus khawatir. Seungmin kelihatan sangat tidak sehat.

"Kelihatannya enak."

Seungmin mengangkat wajahnya dan menatap Chan dengan mata membulat. Dia terkejut karena tidak menyangka laki-laki yang bergumul dengannya tadi malam dan seseorang yang sangat ingin dia hindari sudah duduk di hadapannya dan berada di ruangan yang sama dengannya.

"Sedang apa kau di sini?"

"Aku membawa pakaianmu." Chan mengangkat kantong kertas yang sejak tadi dibawanya, dan harus terkejut saat Hyunjin tiba-tiba menariknya.

"Jadi semalam kalian bersama? Di mana? Aku mengetuk-ngetuk pintu apartemenmu Chan, tapi tidak ada jawaban. Aku pikir tidak ada orang...Tunggu dulu, jangan bilang..." Hyunjin memandang wajah Seungmin dan Chan bergantian. Chan tersenyum simpul sambil menganggukan kepalanya membuat Hyunjin bersorak kegirangan. "Pantas saja aku mendengar sesuatu semalam. Kukira dari tetangga yang lain. Wah, ternyata kalian..."

aphrodite ✧ chanminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang