Part 06

24.2K 2.6K 248
                                    

Taeyong mendengus saat melihat Jaehyun yang masih tertidur. Ini bahkan sudah jam delapan pagi, ia saja sudah mandi dan wangi! Taeyong membungkuk, ia menggoyangkan bahu Jaehyun untuk membangunkannya.

"Jaehyun, cepat bangun."

"Hmm," Jaehyun bergumam, ia menarik selimut lalu memeluknya.

"Jaehyun ayo bangun!"

"Aku masih mengantuk," ucap Jaehyun tanpa membuka matanya.

"Kau seharusnya memasak pagi ini, aku sudah lapar. Aku melihat ada daging dikulkas, jadi bangun dan masakan aku daging!" Taeyong berdecak, menatap Jaehyun dengan kening yang menukik.

Jaehyun mengerang, ia membuka sebelah matanya untuk melihat Taeyong yang sudah berdiri didepannya. "Kenapa menyuruhku? Masak saja sendiri apa yang kau mau."

"Kau kan istrinya, dan itu sudah tugasmu untuk memasak!"

Jaehyun membuka matanya, menatap Taeyong dengan memelas, "Kau tega menyuruhku saat aku masih lelah? Kita baru saja menikah kemarin dan aku sungguh lelah karena berdiri terlalu lama."

"Kau pikir aku tidak lelah? Aku juga lelah!"

"Berhenti marah-marah, ini masih pagi. Wajah tampanmu itu akan cepat keriput nantinya."

"Tapi aku lapar Jaehyun, aku ingin makan~" Taeyong merengek dengan tangan yang menarik-narik selimut yang Jaehyun peluk.

"Untuk kali ini, jadilah suami yang baik dan perlakukan istrimu ini seperti seorang putri. Seharusnya, kau membangunkanku ketika kau membawa makanan untukku."

"Tidak mau! Aku ingin kau yang memasak!"

"Kau tidak kasihan padaku?" Tanya Jaehyun, ia mendudukkan dirinya dengan bibir yang mencebik. "Ini hari pertama pernikahan kita, bersikaplah romantis sedikit saja."

Taeyong memicingkan matanya tak suka, "Kau bilang aku tidak romantis? Kau tidak tahu berapa banyak wanita yang kukencani dan mereka selalu mengatakan aku pria yang romantis!"

"Benarkah?" Jaehyun menipiskan bibir, "Kau tidak menunjukkannya sedikitpun padaku."

"Aku akan menunjukkannya padamu sekarang! Perhatikan pipimu yang memerah nanti saat mendapat perlakuan dariku!" Taeyong mendecih, lalu pergi meninggalkan Jaehyun.

Jaehyun terkekeh, "Bangunkan aku saat makanannya sudah siap, sayaaang!" Teriak Jaehyun lalu kembali menata bantalnya dan melanjutkan tidurnya.

Sementara ditempat lain, atau lebih tepatnya didapur, Taeyong tengah menggerutu. Ia melakukan kegiatannya dengan bibir yang terus mendumel tanpa henti.

"Dasar tidak berguna! Ini kan tugasnya. Lalu untuk apa ia masih disini jika memasak saja masih aku yang melakukannya!"

Hingga empat puluh menit berlalu, Taeyong menyelesaikan masakannya. Steak daging dan tumis jagung yang dicampur dengan sawi sudah Taeyong tata diatas meja. Untung saja, segala keperluan untuk memasak tersedia lengkap didapur.

Taeyong melepaskan apron yang dipakainya, lalu menggantungnya pada gantungan didekat lemari pendingin. Saat Taeyong berbalik, ia dikejutkan Jaehyun yang baru saja datang menghampiri. Pria itu sepertinya baru saja mandi, terlihat dari rambutnya yang basah dan tengah memakai kaos hitamnya, membuat Taeyong sempat melihat otot perut Jaehyun yang tersusun. Diam-diam ia menyentuh perutnya sendiri yang tidak terbentuk apapun. Hanya terdapat perut yang ramping, dan akan sedikit menyembul ketika ia isi makanan.

Taeyong tersadar dari lamunannya, saat ia mendengar suara kursi yang ditarik. Jaehyun tersenyum menatap Taeyong yang masih memasang wajah datar.

"Sayang, dimana makananku?" Tanya Jaehyun ketika Taeyong duduk didepannya.

D O M I N A N T WIFE - Jaeyong Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang