Disinilah keduanya berdiri didekat kolam belakang, saling berhadapan dengan tatapan yang berbeda-beda. Taeyong dengan tatapan sengitnya sedangkan Jaehyun dengan tatapan yang santai dengan kedua tangan yang dimasukkan pada saku.
"Batalkan perjodohan ini," ucap Taeyong dengan nada datar. Sebenarnya ia ingin sekali mengamuk sekarang. Mengacak-acak wajah sok tampan itu dengan kukunya yang tajam.
"Kenapa harus?" Jaehyun bertanya balik dengan santai.
Taeyong mendecih, "Kurasa kau sudah cukup jelas mendengar jika aku masih menyukai perempuan."
"Benarkah?" Jaehyun mendekatkan wajahnya pada Taeyong membuat pria yang lebih pendek itu memundurkan langkahnya.
"Jauhkan wajahmu, brengsek."
Jaehyun tertawa, kemudian ia jauhkan wajahnya. "Kenapa? Kau takut wajah memerah mu itu semakin terlihat?"
"Memerah?" Taeyong menyerngit, lalu menangkup pipinya, "Ya! Wajahku tidak memerah!"
"Mau ku ambilkan cermin?"
Taeyong berdecak, ia mengibaskan tangannya. "Jangan mengalihkan pembicaraan!"
Jaehyun menghela nafas, "Kenapa tidak mau menikah denganku? Apa kau takut?"
"Takut? Kenapa aku harus takut padamu?"
Jaehyun menyeringai, "Kau takut lubangmu itu akan terluka jika aku memasukkan milikku. Kau harus tau, jika punya ku itu besar."
"Dasar gila! Apa kau berfikir akulah yang menjadi submissive saat kita menikah nanti?!!" Pekik Taeyong dengan mata yang mendelik tajam.
"Ah, ternyata kau sadar jika kita memang akan segera menikah."
Taeyong menggeram kesal ia mendorong tubuh Jaehyun hingga Jaehyun mundur beberapa langkah.
"Dengar ya, aku tidak pernah berharap pernikahan ini akan terjadi! Jika pernikahan ini tetap berlanjut maka lubangmu lah yang akan terluka! Ingat itu!"
Jaehyun tergelak mendengarnya, kepalanya sampai terdongak dengan suara tawa yang keras. Taeyong semakin kesal melihatnya, ia menarik kerah kemeja yang Jaehyun pakai membuat Jaehyun terkejut dan mendapati wajah keduanya yang begitu dekat.
"Tenanglah, sayang." Jaehyun tersenyum, walaupun lehernya terasa tercekik.
Taeyong kembali berdecak ia melepaskan cengkeramannya dengan kasar. "Aku memang tidak pernah menjalin hubungan dengan laki-laki, tapi jika hal itu terjadi maka akulah yang akan jadi dominan."
Jaehyun terkekeh, "Jadi kau dominan?"
"Tentu saja!"
Jaehyun menyeringai, lalu berjalan mendekati Taeyong hingga kedua kaki mereka saling bersentuhan, sangat dekat. Jaehyun menyentuh sisi pinggang Taeyong berniat merengkuhnya tapi tubuhnya ditepis Taeyong dengan cepat.
Jaehyun berdecih, "Aku tidak yakin kau dominan setelah melihat sikapmu padaku."
"Apa maksudmu?" Taeyong menyerngit.
"Tidak ada dominan yang menghindari sentuhan submissivenya. Sebaliknya, dominan justru menyukai sentuhan, bukan menghindar seperti apa yang kau lakukan."
"Benarkah?" Taeyong mengerjapkan matanya polos.
"Ya," Jaehyun kembali mendekati Taeyong. Kini Jaehyun melingkarkan tangannya pada pinggang Taeyong yang begitu pas dilengannya.
Saat Taeyong kembali ingin menepisnya, Jaehyun dengan cepat berbisik ditelinga Taeyong. "Dominan tidak menghindar seperti seorang pengecut didepan submissivenya."
KAMU SEDANG MEMBACA
D O M I N A N T WIFE - Jaeyong
FanfictionJaehyun harus bersabar memiliki Taeyong sebagai pasangannya. Bagaimana tidak, Taeyong bersikukuh mengaku sebagai Dominant, menolak menikah jika Taeyong tidak diberi posisi sebagai Dominant. Jadi, Jaehyun pasrah ketika ia menjadi sebagai submissive d...