Part 08

25.4K 2.6K 199
                                    

BRAK!

Pintu apartemen yang dibuka secara kasar membuat Jaehyun yang sedang bersantai diruang tengah berjengit terkejut. Bahkan keripik kentang yang dimakannya sampai tumpah karena terkejut.

Jaehyun menyerngit saat melihat Taeyong yang pulang dengan wajah yang ditekuk juga sepatu yang dilempar setelah dilepas.

"Ada apa denganmu?" Tanya Jaehyun heran.

"Kau bertanya seperti itu saat aku baru saja pulang bekerja? Aku lelah! Siapkan air hangat untukku mandi!"

Jaehyun menghela nafas, ia menggeleng kecil kemudian membungkuk untuk mengambil bungkus keripik kentangnya yang terjatuh. "Sebentar, aku akan siapkan nanti setelah drama ini selesai," Jaehyun berucap santai dengan mata yang fokus pada layar televisi didepannya.

"JAEHYUN!"

"Ya, sayang?" Jaehyun menoleh dengan wajah tanpa dosa.

Taeyong menghentakkan kakinya kesal, meraih remote TV yang tergeletak diatas meja, lalu mematikan saluran TV nya. Setelah itu, ia berjalan dengan wajah cemberut menuju kamarnya.

Jaehyun terkekeh melihatnya. Sungguh menggemaskan. Jaehyun ambil ponselnya yang tersimpan disaku celananya, lalu menghubungi kontak Ayahnya. Berniat menanyakan apa yang terjadi dikantor hingga membuat Taeyong marah-marah.

"Hallo."

"Ayah, kau tidak memberi Taeyong banyak pekerjaan kan?"

"Tidak. Bahkan Ayah tidak menyuruh apapun. Ayah juga tidak tahu apa yang dilakukannya di ruanganmu."

Jaehyun mengerutkan keningnya, "Lalu, kenapa Taeyong mengeluh saat pulang?"

"Tidak tahu," terdengar kekehan dari Tuan Jung. "Sebenarnya apa yang terjadi diantara kalian? Taeyong bilang dia suaminya. Bagaimana bisa itu terjadi? Jaehyun, Ayah tidak menyangka kau berada di pihak bawah," Tuan Jung lagi-lagi tertawa. "Apa Taeyong bisa memuaskanmu?"

Jaehyun mendengus, "Yang benar saja. Kita bahkan belum melakukan apapun."

"Benarkah? Kenapa tidak kau terjang saja? Oh, Ayah lupa, hahaha, kau kan istrinya, mana mungkin berani memulai duluan."

Jaehyun menatap layar ponselnya dengan malas, ingin sekali membekap mulut besar Ayahnya yang sedang tertawa.

"Taeyong terus saja mengaku sebagai Dominant. Jadi, aku hanya mengikuti alur permainannya sampai di lelah sendiri."

"Ya ya ya, tapi tetap saja kau jadi istrinya sekarang. Ayah tidak bisa membayangkan bagaimana jika Taeyong menggendongmu, Oh Jae—"

Jaehyun segera mematikan ponselnya, biarkan saja dirinya disebut tidak sopan. Salah Ayahnya yang terus menertawainya!

Jaehyun berdiri, lalu menepuk celananya yang kotor karena bekas remahan snack yang dimakannya. Jaehyun berjalan menuju dapur lebih dulu, membuka bungkus makanan yang baru saja ia pesan sepuluh menit yang lalu sebelum Taeyong pulang. Jaehyun mengambil nasi secukupnya lalu memindahkan bulgogi yang terbungkus di atas piring yang sudah diisi nasi.

Ketika Jaehyun membuka pintu kamarnya, ia bisa melihat Taeyong yang sudah terbaring memunggunginya. Jaehyun menutup kembali pintu kamarnya lalu berjalan perlahan menghampiri Taeyong dan duduk disamping pria itu.

"Jangan tidur dulu sebelum makan."

"Tidak mau," Taeyong menolak dengan mata yang masih terpejam, tidak peduli tentang keberadaan Jaehyun.

"Makan."

"No," Taeyong bergumam lagi.

"Makan dengan baik atau kupaksa?"

D O M I N A N T WIFE - Jaeyong Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang