ALGORITMA 34

97.4K 8.9K 419
                                    

Rumah Raisa nampak sepi, papanya tak ada dirumah dan semua bodyguardnya sudah di tarik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rumah Raisa nampak sepi, papanya tak ada dirumah dan semua bodyguardnya sudah di tarik. Kini hanya ada Raisa dan satpam yang berjaga diluar rumahnya, dua artnya pun sudah pulang kerumah masing-masing. Alaric sendiri tak tau kemana, sejak sore tadi ia sama sekali belum pulang kerumahnya, Raisa mengambil kunci motornya, tak lupa ia mengambil tas kecilnya, serta helm putihnya yang berada dipojokkan ruangan. Setelah itu ia berjalan keluar kamar, entah kemana dirinya malam-malam begini.

Gadis itu hanya menggunakan baju kebesaran lengan pendek, ditambah hot pants. Raisa berjalan keluar rumah, ia mengambil motornya di garasi rumah, cuaca diluar sangatlah dingin, gadis itu menarik pedal gasnya menuju gerbang rumahnya yang masih tertutup.

Tin....
Tin....

Suara klakson motor membuat satpam yang lagi tidur di pos langsung terkejut.

"Eh non, mau kemana?" Tanya pak satpam.

"Bukain gerbangnya," bukannya menjawab Raisa malah berkata lain.

"Tapi non, ini udah malem entar di marahin bapak," ujar pak satpam seraya menatap khawatir anak bosnya itu.

"Saya nggak peduli, bukain gerbangnya atau–"
Raisa menggantungkan ucapannya, dan dengan sigap satpam itu membuka gerbang rumah Raisa. "Jangan lapor ke daddy saya," pinta Raisa.

Brumm...
Brumm...

Raisa menarik pedal gasnya meninggalkan pekarangan rumahnya, suasana semakin dingin akibat hembusan angin, tetapi tak membuat Raisa berfikir untuk pulang ke rumah. Gadis itu melajukan motornya menuju suatu tempat, pikirannya berkecamuk mengingat apa yang akan di lakukan daddynya sebentar lagi. Hingga beberapa menit kemudian Raisa menepikan motornya di jembatan, wanita itu lalu turun dan membuka helmnya.

Raisa mengambil sesuatu di dalam tas kecilnya, yang ternyata adalah vapor. Ia bersandar pada body motornya lalu menghisap ujung benda itu.

"Not bad," gumam Raisa, ia menatap kearah lautan yang membentang luas, ia merasa damai berada disini dan sedikit membuat pikirannya menjadi tenang.

Langkah kakinya membawanya berjalan menuju pinggir jembatan, ia berdiri disana menikmati angin malam. Raisa hanya ingin menghilangkan masalah yang terngiang-ngiang di otaknya.

"Nggak baik cewek cantik ngelamun," suara itu membuat Raisa terkejut, ia menoleh ke samping disana ada laki-laki yang sedang tersenyum kearahnya.

Raisa menaikkan sebelah alisnya ketika melihat laki-laki itu berjalan kearahnya. "Sok kenal," decak Raisa. Ia lalu mengalihkan pandangannya kembali kearah laut.

"Gavin."

"Gue Gavin," laki-laki bernama Gavin itu berdiri di samping Raisa, seraya menatap lurus kedepan, Raisa yang mendengar nama itu lantas menoleh, wanita itu mengenyitkan dahinya.

𝗔𝗟𝗚𝗢𝗥𝗜𝗧𝗠𝗔 (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang