Singkat. Cerita ini menceritakan tentang seorang anak geng motor yang di jodohkan dengan seorang santri.
******
Al-Hafidz Abdul Zian, seorang santri di salah satu pondok pesantren terkenal di kotanya, dikenal karena kecerdasannya dan sikapnya yang d...
Mendengar itu Syafa mengangguk paham. Ia senang ternyata Hafiz juga menyukai kucing sama sepertinya.
"Kita kasih nama dia Molly ya."
Hafiz mengangguk menyetujui ucapan Syafa.
Kini Syafa dan teman-temannya sudah sampai di kelas. Gadis itu lalu duduk di kursinya. Namun sebuah kertas yang berada di mejanya mengalihkan pandangannya.
Ia lalu segera membuka kertas itu dengan tidak sabaran.
16,5,13,2,21,14,21,8
"Anjir, apa maksudnya?" Ujar Syafa yang tidak paham.
Vino mengambil kertas yang di pegang Syafa. Matanya memandang kertas itu dengan bingung.
"Lo pada paham apa maksudnya?" Tanya Vino.
"Otak gua minim, Vin. Kagak bisa mikir buat begituan" Balas Angga angkat tangan.
"Li, lo paham gak?" Tanya Vino ke Lion. Namun cowok itu menggeleng tanda tidak tahu.
"gua" Ujar Rafa mengajukan diri. Cowok beraut wajah datar itu menghampiri vino lalu ikut duduk bersama. Ia mengambil buku dan pulpen di dalam tas milik Syafa.
Vino yang tidak paham pun hanya melihat apa yang akan cowok itu lakukan. Cowok itu menulis abjad A-Z dalam bentuk vertikal. Secara berurutan, Rafa juga menuliskan angka 1-26 sesuai dengan jumlah abjad.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
P= 16
E=5
M=13
B=2
U=21
N=14
U=21
H=8
"Pem-bu-nuh" Ujar Rafa tersenyum miring.
Vino dan yang lainnya membulatkan matanya.
"Ini orang yang sama. Dia benar-benar ngincer Syafa. Kalo kertas ini ada di mejanya Syafa berarti pelakunya ada di sekolah kita. Atau nggak, orang yang ada di sekitar Syafa" Vino menatap teman-temannya satu persatu.
"Nggak mungkinkan kalo ada salah satu di antara kita?" Tanya Vino.
"Ngaco lo" Lion tertawa. Lalu mengambil kertas itu dari tangan Vino. "Gua kayak kenal tulisannya, tapi... Punya siapa, ya?"
"Gua harap nggak ada yang berkhianat di antara kita" Ucap Vino yang membuat mereka saling pandang satu sama lain.
****
Setelah selesai makan malam Syafa langsung membawa piring-piring kotor itu menuju wastafel.
Sedangkan Hafiz, sedari tadi cowok itu hanya memperhatikan punggung Syafa dari kejauhan. Lalu ia beranjak dari duduknya dan berjalan menuju Syafa.