45. Pesta

1.4K 83 0
                                    

"Bi Ijem, kita masuk sama-sama."

Pintu terbuka Alethea mengandeng tangan Bi Ijem. Kaki dan tangannya begitu gemetaran.

"Ada bibi non."

Sorot lampu mengenai mereka, suara gemuruh tepuk tangan orang-orang memenuhi seluruh ruangan besar yang didesain begitu indah. Semua tamu berdiri dan memperhatikan bintang utama malam ini. Papa Alethea menunggu di depan dan begitu terharu.

Alethea menjadi ingat saat dirinya kecil, ketika dia mencoba sepeda pertama kalinya. Bi Ijem akan menuntunnya dan papanya akan menyemangatinya di depan.

"Ayo non!"

"Ayo, Al. Kamu bisa!"

Alethea menetes kan air matanya. Dia ingin mengingat terus memori ini seumur hidupnya nanti.

"Happy birthday baby girl."

"Makasih pa."

💔💔💔

Alethea menyesap minumannya. Dia menikmati aliran musik yang berubah menjadi musik jazz. Alethea terdiam melihat banyaknya tamu yang datang ke ulang tahunnya.

"Al."

"Hai, Nando. Wow, pantas aja lo nolak baju pas kita fitting. Baju lo keren."

Nando memakai tampilan serba putih gading dengan akses bunga mawar di sakunya.

"Soalnya gue udah ada. Jadi sayang kalau beli lagi."

"Lo nikmati makanannya nggak? Gue saranin ke makanan western. Itu lebih enak."

"Gue udah coba rasanya enak."

"Oma nggak bisa datang ya?" Tanya Alethea tahu Nando datang sendiri.

"Oma udah sepuh Al. Susah ikut acara kayak gini. Tapi Oma titip selamat buat lo. Selamat ulang tahun untuk Alethea yang baik dan cantik."

"Jadi mau ketemu Oma lo."

"Ada makanan yang Oma kirim. Gue udah kasih ke Bi Ijem."

"Apa?"

"Sambal pete home made."

"Gue harus ketemu Oma pokoknya." Alethea sangat senang mendapatkan hadiahnya.

"Oma cuma bisa kasih sambal Al. Itu bukan hadiah yang mahal."

"Mahal atau nggak nya Nando, kalau hadiah di kasih dengan tulus. Itu sudah sangat berharga untuk diterima."

"Walau bukan mobil kayak papa lo?"

"Hmm."

"Hai sahabat! Selamat ulang tahun ya." Guntur datang.

"Makasih. Lo kasih gue hadiah apa? Jangan bilang set cosplay?"

"Al, lo belum buka hadiah gue kan?" Guntur takjub Alethea tahu isi hadiahnya.

"Serius?"

"Iya, hehehe... Gue bingung mau beli apa. Jadi gue beli set cosplay. Jadi kalau ada event lagi lo nggak perlu sewa."

"Lo kasih gue cosplay siapa?"

"Masih rahasia. Lo harus lihat sendiri."

"Awas ya kalau bajunya aneh-aneh. Gue bukanya sama papa soalnya."

"Beneran?"

"Iya lah."

"Mampus gue, gue bisa di tolak jadi menantu."

"Tuh kan."

"Happy Birthday Alethea." Thomas datang bersama Gladis di sampingnya.

"Makasih ya. Kuping lo kenapa?" Tanya Alethea pada Gladis.

"Gue ketemu kakak gue."

Alethea meringis dan mengangguk saja.

"Kakak lo ada? Dimana?" Guntur langsung meluncur mencari kakak Gladis.

"Kenapa tuh anak? Btw, ini saatnya lo dansa Al."

"Brandon nggak ada, papa gue nggak bisa dansa. Hari ini lo aja."

"Sayang banget. Gue duluan ya." Gladis mengajak Thomas ke tengah.

Alethea hanya bisa tersenyum dan membuat temannya menikmati pestanya. Brandon tak kunjung datang kemari, bahkan orangtuanya juga tak tahu dimana Brandon berada.

"Gue boleh ajak lo Al?"

"Hmm?" Alethea mendongak dan menatap Nando.

"Sebagai teman lo. Gue boleh ajak lo dansa?"

Alethea menengok pada papanya, papa nya tersenyum dari jauh dan mengangguk paham apa yang dirasakan putrinya.

"Lo udah naik jadi sahabat gue Do." Alethea menerima tangan Nando.

Mereka menari bersama dan menikmati waktu. Alethea mengikuti arah kaki Nando yang begitu ahli menari dibandingkan dirinya.

"Lincah juga kaki lo."

"Gue main basket."

"Masa, jangan-jangan lo punya jiwa dance tapi nggak lo keluarin kan?"

"Gue belajar Al."

"Sejak kapan?"

"Ya, sejak pesta ulang tahun Brandon tahun lalu."

"Hah? Lo emang punya bakat Do. Gue akui itu."

"Hmm." Nando tersenyum.

Musik selesai. Alethea tersenyum senang telah menyelesaikan dansanya.

"Makasih ya. Gue jadi punya partner dansa."

"Gue hanya mencoba Al."

"Apa ini dansa pertama lo Nando?"

"Iya."

"Seriusan? Sama gue?"

"Iya."

"Gue harus dapat penghargaan menjadi partner dansa pertama seorang Anando."

"Selamat ya."

"Hmm, gue ke papa gue dulu. Sebentar lagi mau potong kue."

Alethea berjalan menuju papanya. Papa Alethea memeluk putrinya dan mengajaknya menuju tempat kue berada. Kuenya memiliki tujuh tingkatan. Banyak ornamen bunga dan kupu-kupu cantik mengisi.

Lagu diputar nyanyian ulang tahun dikumandangkan, semua orang bertepuk tangan. Alethea terdiam memohon permintaan dan meniup kuenya. Seketika conveti keluar memenuhi ruangan. Alethea menengadah tangannya dan tersenyum melihat kertas putih emas seperti sebuah salju yang turun.

"Sekarang acara potong kue. Silahkan Princess kita hari ini memotong kue."

Alethea mengambil pisau dan memotong kuenya.

"Potongan pertama ini untuk papa saya paling tampan disini." Alethea memberikan kuenya pada papanya.

"Makasih ya sayang."

"Yang kedua, untuk orang yang Al sayangi. Bi Ijem."

"Non Al, saya?" Bi Ijem menunjuk dirinya.

"Iya, Bi Ijem maju. Al mau suapin."

Alethea menyuapi Bi Ijem dan memberikan kue pada hidung bibinya.

"Aduh non."

"Hahaha... Untuk yang ketiga. Untuk diri saya sendiri. Karena banyaknya kasih sayang yang kalian berikan malam yang spesial ini. Saya ingin mengucapkan terima kasih pada diri saya sendiri juga."

Alethea memotong kue dan memakannya sendiri. Semua orang tertawa. Alethea merasakan kuenya menjadi begitu hambar. Tak ada rasa seperti hatinya.

💔💔💔

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Misi Jahat Si Protagonis ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang