Chapter 48

121K 17.7K 5K
                                    

Halo! Budidayakan vote dan comment nya yaa!

Kita bongkar semuanya di chapter ini, awas terkejoed🫢

****

Aryan menatap tajam Aqiela yang tengah menundukan kepala, pria itu sudah menghubungi Arshaka, Zyana, dan orang tua Aqiela untuk datang ke rumah sakit.

"Aqiela."

Aqiela mendongakan wajah, "Bang Aryan.."

"Kenapa kamu lakuin ini sama Zanara?"

"Maksudnya?"

"Kenapa kamu dorong Zanara sampai dia pendarahan, Aqiela?"

Aqiela menggeleng, "Aqiel gak dorong Zanara, dia jatuh sendiri."

"Jangan bohong, Aqiela," Aryan mendekati Aqiela.

"Kenapa Bang Aryan jadi peduli sama Zanara? Bukannya ini juga kemauan Bang Aryan, menyingkirkan Zanara?"

Aryan menggeleng, "tindakan kamu bukan hanya menyingkirkan Zanara, tetapi juga keponakan Abang, anaknya Bang Shaka."

"Jadi sekarang Bang Aryan lebih peduli mereka daripada Aqiel?"

Aryan memejamkan mata, berusaha menahan diri agar tak emosi. Terbayang begitu sayangnya Arshaka dengan istri dan calon anaknya, kini istri dan calon anaknya sedang mempertaruhkan nyawa.

"Bang Aryan udah gak sayang Aqiela?"

"Abang sayang sama kamu, Qiel. Abang ingin kamu bahagia, tapi Abang gak mau Bang Shaka terpuruk, Abang sayang Bang Shaka, dia yang udah merawat adik-adiknya dari kecil. Abang gak kebayang gimana sedihnya Bang Shaka kalau tau yang membuat istri dan calon anaknya sekarat itu kamu."

"Bang Shaka sangat menyayangi istri dan calon anaknya," lirih Aryan.

Kedua pelupuk mata Aqiela sudah di penuhi air mata, "Aqiela lakuin ini karena Aqiela sayang Bang Shaka. Kenapa Bang Aryan ingkar janji? Waktu itu Bang Aryan janji ingin membuat Aqiela bahagia, ingin melakukan apapun untuk Aqiela. Tapi sekarang apa? Bang Aryan gak mau membantu Aqiela menyingkirkan Zanara. Berapa kali Aqiela mohon-mohon sama Abang tapi Abang selalu menolak?"

"Aqiela cuma mau Bang Shaka," lirih Aqiela.

Sebenarnya, hati Aryan sangat sakit mendengarnya, tetapi pria itu melupakan rasa sakit hatinya, ia tetap marah pada Aqiela.

"Aqiel, kalau caramu seperti ini, Bang Shaka justru akan membenci kamu."

Aqiela menggeleng, "Aqiel gak peduli, Aqiel mau Bang Shaka. Aqiel mau Bang shaka. Aqiel mau Bang Shaka."

"Hey, Aqiela. Tenang, sadar, ini rumah sakit. Jangan bertingkah konyol," Aryan menangkup wajah Aqiela, menghapus air mata Aqiela.

"Abang sayang sama kamu, karena kamu adik Bang Aryan," ucap Aryan.

"Aryan.."

Keduanya menoleh, terkejut dengan kehadiran Arshaka. Sejak kapan Arshaka berdiri disana? Dengan cepat Aryan menjauhkan dirinya dari Aqiela.

"Apa maksud kalian?" Tanya Arshaka, berusaha untuk tenang walaupun hatinya sangat mencemaskan istri dan anaknya.

"Bang.."

"Jelasin apa maksud kalian, Aryan, Aqiela?"

"Aryan dan Aqiela adalah saudara sepersusuan."

Arshaka terkejut dengan suara Citra yang tiba-tiba berada di sebelahnya, "maksud Tante?"

Citra melirik Aryan dan Aqiela, lalu menatap Arshaka, "Aryan dan Aqiela adalah saudara sepersusuan, dulu saat masih bayi, Aryan membutuhkan air susu yang banyak, tetapi air susu Umma kalian tidak cukup, saat itu Tante sedang mengandung Aqiela dan sudah memiliki ASI, akhirnya Tante memberikan ASI Tante untuk Aryan."

ATHARRAZKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang