Chapter 4

149K 18.9K 2.2K
                                    

Zanara kembali ke kamarnya, ia membuka kembali ikatan sapu tangan milik Zyana pada jari telunjuknya. Darahnya sudah tak keluar lagi, tetapi Zanara bisa melihat adanya robekan sepanjang 1 senti di jari telunjuknya. Ia pun membersihkan jarinya sebelum diberikan obat merah.

Gadis itu menatap sapu tangan berwarna biru pastel yang kini terdapat noda darahnya.

"3 hari disini, baru kali ini ada yang mau ngobrol sama gue."

Ya, sudah 3 hari selepas kejadian dirinya tak mengikuti kegiatan, berakhir dengan hukuman. Membuat Zanara tak memiliki teman satupun. Bahkan di kamarnya ini terdapat 3 santriwati lain, tetapi mereka tak pernah berbicara dengan Zanara.

Zanara beranjak menuju kamar mandi, ia akan mencuci sapu tangan ini, lalu akan mengembalikannya pada Zyana.

****

Zyana masuk kedalam ruangan pimpinan Pesantren, disana terdapat Arshaka yang tengah duduk fokus menatap layar laptop di hadapannya.

"Assalamualaikum, Bang."

"Waalaikumussalam, dari mana, Zy?"

"Keliling Pesantren aja, Bang. Sekalian Zyzy cari temen, karena setelah ini Zyzy pasti sering nginep disini, biar Zyzy kalau mau kesana kemari atau keliling Pesantren ada temennya."

Arshaka mengangguk, "udah dapat teman?"

Zyana mengangguk, "udah, keliatannya lucu sih anaknya, asik juga. Kalau gak salah namanya Zan.. Zan.. eh, siapa ya?"

Arshaka mengernyit bingung, "masa baru kenalan udah lupa?"

"Ih, tadi Zyzy gak sempet ngobrol banyak, karena tiba-tiba Ustadzah Hilya nyamperin dan bilang Zyzy dicariin Bang Shaka."

"Hmm."

"Emangnya ada apa Abang cari Zyzy?" Tanya Zyana.

"Abang mau minta pendapat Zyzy, lusa Byzar udah mulai pindah kesini, tapi Byzar gak mau tinggal di ndalem, Byzar maunya ikut asrama putra. Menurut Zyzy, gimana?"

"Kalau menurut Zyzy sih gak masalah, Bang. Itu artinya Byzar gak mau di puja-puja karena Byzar cucu pemilik Pesantren. Atau Abang tempatin Byzar di kamar santri yang deket perbatasan sama ndalem, jadi kalau Abang mau kontrol Byzar, gak begitu jauh."

"Abang cuma takut Abyzar susah beradaptasi karena merasa trauma sama teman-teman sekolah lamanya," ucap Arshaka.

Zyana terdiam sekejap, "yakin aja, Bang. Semoga Byzar dapet teman yang baik, lagipula siapa yang bakal menghina Abyzar disini? Apalagi bawa-bawa orang tua, itu namanya mereka kebelet di drop out dari sini," ucap Zyana.

Arshaka terkekeh kecil, "masuk akal."

"Berarti besok Zyzy kesini lagi?" Tanya Arshaka.

Zyana menggeleng, "kayaknya besok engga, soalnya Zyzy ada praktikum, tapi insyaAllah lusa Zyzy kesini dan nginep disini."

"Aryan gimana? Dia gak mau kesini?"

"Ehm, Bang Shaka tau sendiri gimana Bang Aryan, kerjaannya kuliah-pulang-nugas-kuliah-pulang-nugas."

"Tapi Zyzy bakal coba ajak Bang Aryan deh untuk kesini," ucap Zyana.

ATHARRAZKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang