10ˢᵉᵖᵘˡᵘʰ

281 24 0
                                    

Tatapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tatapan

。*゚+

Inilah hari yang ditunggu tunggu para murid yang sudah berada dikelas akhir

kelulusan, entah kenapa itu membuat mereka senang, mungkin karena mereka akan terbebas dari tugas atau mungkin juga sedih karena harus berpisah dengan teman seperjuangan nya

[surename] [name], setelah upacara kelulusan berakhir ia segera pergi untuk menunggu paman dan bibinya yang akan datang

menunggu di bangku sekitar lapangan yang dipenuhi siswa siswi yang sedang membuat momen terakhir mereka saat bersekolah bersama teman nya, ada juga yang sibuk dengan orang tua masing-masing

melihat hal itu membuat gadis itu membayangkan bagaimana jika ayah dan ibunya masih ada, pasti mereka akan melakukan hal yang sama

membuat momen terakhir dengan teman, [name] rasa itu tidak perlu. bukannya gadis itu tidak mempunyai teman, semua orang dikelasnya adalah temannya untuk urusan tugas, gadis itu hanya terlalu pendiam untuk urusan 'teman'

menunggu di bangku sendirian, akhirnya setelah beberapa saat dua orang yang ia tunggu datang sembari melambaikan tangannya

membalas lambaian tangan dengan senyum manis dibibir nya

" [name], akhirnya kau lulus sayang "

sang bibi yang baru saja tiba langsung memeluk keponakan yang sudah ia anggap seperti anak sendiri dengan penuh kehangatan seorang ibu

" selamat ya [name]-chan "

setelah bibinya, sekarang sang paman yang memberikan pelukan hangat

" terimakasih paman bibi "

tangisan bahagia tidak bisa ia tahan lagi berkat dua orang didepannya ia bisa merasakan apa yang dirasakan murid lain dengan orang tua mereka

" jangan menangis [name], ini adalah hari bahagia mu nak "

elusan lembut di pucuk kepala ia dapatkan dari bibi nya

" benar [name]-chan, keponakan paman dan bibi yang cantik ini tidak boleh menangis "

sang paman menenangkan sembari memberikan sebuket bunga untuk hadiah kelulusannya

" aku tidak menangis "

berusaha menyembunyikan tangis bahagia nya namun sia-sia, itu membuat paman dan bibinya juga terharu mereka memberikan senyuman hangat untuk anak gadis didepannya

°°°·.°·..·°¯°·._.· ·._.·°¯°·.·° .·°°°





" nilai bahasa [name]-chan sangat tinggi, lihat ini "

paman menunjukkan isi dari raport kelulusan milik [name] kepada istrinya

" benar, mungkin [name] harus melanjutkan kuliahnya diluar negeri "

memberikan tatapan bangga pada sang keponakan

" eehh? "

[name] hanya mampu menggaruk tengkuknya dengan senyum kikuk

saat paman dan bibinya sibuk dengan nilai raport milik nya, [name] mengalihkan pandangannya ke arah lapangan dimana siswa dan siswi sedang berkumpul

netra nya menangkap sosok fushiguro yang sedang berbincang dengan ayah, ibunya, dan dua temannya. oh satu sosok menjadi perhatian

seorang wanita yang mungkin lebih tua beberapa tahun dari nya, rambut coklat ikat kuda dengan poni panjang dikedua sisi wajahnya

mungkinkah itu kakak dari fushiguro, [name] pernah mendengar kalau fushiguro mempunyai kakak perempuan yang pernah menjadi senior disekolah nya

mengalihkan pandangannya kembali kepada sang pujaan hati, rasa ingin terus menatap karena ini terakhir kalinya ia bisa memandangi keindahan milik Fushiguro Megumi walau dari jauh

senyuman yang tersampir dibibir orang yang terkenal dingin dan cuek itu membuatnya tertegun

' mungkin itu senyuman yang hanya ia berikan kepada orang terdekat nya '

' aku juga ingin mendapatkan nya '

.......

sementara di depan sana

lelaki dengan marga fushiguro itu mengalihkan atensinya dari perbincangan yang tengah dilakukan teman dan keluarga nya

menolehkan kepalanya ke samping karena merasa diperhatikan, mendapati seorang gadis yang tengah menatapnya dengan lekat

hanya beberapa detik, kembali mengalihkan perhatian kepada keluarganya

.......

[name], gadis itu membeku setelah tatapan nya dibalas oleh orang yang sedari tadi ia perhatikan

walaupun hanya beberapa detik, saat lelaki itu memutuskan pandangan nya, ia merasakan jantungnya berdebar-debar

' tunggu, apa itu hanya halusinasi ku atau memang dia menatap kearah ku tadi...'

melamun memikirkan kejadian yang baru saja terjadi, hingga tidak menyadari jika bibinya memanggil namanya sedari tadi

" [name] "

" [name] "

" hey [name], ada apa nak? "

merasa tidak mendapat sahutan, sang bibi memutuskan bertanya sembari memegang pundak [name]

tersentak saat merasakan tepukan dipundaknya, setelah kembali dari lamunannya mendapati raut wajah bingung bercampur khawatir dari paman dan bibinya

" eh? iya, ada apa bibi? "

melihat tingkah nya membuat pamannya bertanya dengan raut wajah khawatir

" apa kau baik-baik saja [name]-chan? "

" apa kau sakit nak? "

mendengar hal itu membuat [name] menjadi tidak enak karena sudah mengabaikan dan membuat khawatir mereka berdua

" aku baik-baik saja paman bibi "

" tidak ada yang perlu dikhawatirkan "

berucap sembari tersenyum meyakinkan paman dan bibinya walau jantungnya masih berdebar

" kami pikir kau kenapa [name] "

menghela napas lega setelah mendengar jawaban [name]

" baiklah, kalau begitu ayo kita makan bersama untuk merayakan kelulusan [name]-chan!! "

ucap sang paman dengan semangat

" wah, um aku mau! "

[name] membalas dengan tak kalah semangat

beranjak dari tempat duduk menuju parkiran dengan rangkulan bibinya serta paman yang memimpin jalan

menolehkan kepala kebelakang kearah fushiguro yang juga mulai beranjak pergi bersama teman dan keluarga nya

' aku harap kita bisa bertemu lagi fushiguro-san '

˜"*°•.˜"*°• makriá •°*"˜.•°*"˜

-TBC

Mᴇɴʏᴜᴋᴀɪ ᴄᴇʀɪᴛᴀ ɪɴɪ?

ᴊᴀɴɢᴀɴ ʟᴜᴘᴀ ʙɪɴᴛᴀɴɢ ɴʏᴀ


𝐌𝐚𝐤𝐫𝐢áᶠᵘˢʰᶦᵍᵘʳᵒ ᴹᵉᵍᵘᵐᶦTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang