Hari Terakhir
。*゚+
Bandara
Tampak seorang gadis dan sepasang suami istri tengah duduk di ruang tunggu untuk penumpang setelah check-in, sebelum naik pesawat
ya, gadis bernama [surename] [name] itu memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya diluar negeri, Amerika itulah tujuannya mengingat nilai bahasa asing nya yang tinggi
dengan ditemani paman dan bibinya yang akan mengantarkan dirinya sebelum lepas landas
" berhati-hatilah saat disana [name], kabari kami jika sudah sampai "
ucapan khawatir sang bibi membuat nya terharu, mereka sangat baik terhadap nya
" tenang saja paman bibi, aku akan langsung menghubungi kalian saat sudah sampai nanti "
dengan senyum merekah sembari menggenggam tangan bibinya
" setelah sampai nanti Hiro akan menjemput mu di bandara, [name]-chan "
Hiro dia adalah anak laki-laki dari paman dan bibinya, sekaligus sepupu yang berbeda empat tahun darinya
" baiklah, Hiro-san sudah menyuruh ku untuk mengabarinya saat aku tiba "
" bibi sudah menyuruh anak itu untuk menjaga mu saat disana [name], jadi jangan sungkan untuk meminta bantuan kepada nya "
" jika dia macam macam, pukul saja kepalanya [name]-chan "
ucapan paman dan bibinya membuat [name] tertawa, Hiro sudah bekerja di sana, lelaki itu sudah ia anggap sebagai kakak nya sendiri
▃▃▃▃▃▃▃▃
setelah beberapa saat menunggu akhirnya pengumuman kalau pesawat yang akan ia naiki akan lepas landas beberapa menit lagi
berdiri dari duduknya, merapikan pakaian dan memeriksa kembali koper dan tas yang ia bawa
" paman bibi aku akan berangkat "
kata itu membuat bibinya meneteskan air mata, karena kembali merasa harus melepaskan sang anak untuk melanjutkan pendidikan jauh darinya setelah Hiro
" baik-baik disana [name] "
pelukan erat [name] dapatkan, berusaha kuat untuk tak menangis agar tidak memberatkan suasana
membalas pelukan sang bibi yang seperti tidak rela melepaskannya
" bibi jangan menangis, aku akan baik-baik saja disana "
berucap sembari menenangkan bibinya nya yang masih terisak, melihat istrinya yang masih menangis di pelukan [name] membuat pamannya memegang bahu sang istri guna menenangkan dan melepaskan pelukannya
sang paman juga merasa tidak rela jika keponakan yang sudah ia anggap anak sendiri itu pergi jauh darinya, mengingat ia sudah berjanji kepada mendiang sang adik kalau dia akan menjaganya dan tidak akan membiarkan dia terluka sedikitpun
" sayang, [name]-chan akan segera berangkat "
mendengar penuturan suaminya, melepaskan pelukannya dan menatap gadis didepannya dengan tatapan sendu
" terimakasih untuk paman dan bibi yang sudah menjagaku sampai sekarang, berkat kalian aku bisa merasakan kehadiran orangtua yang menyayangi ku "
" aku berjanji akan membuat kalian dan kedua orangtuaku bangga "
menggenggam kedua tangan yang sudah mulai termakan usia, menyakinkan mereka dengan ucapannya
" kami percaya pada mu nak "
kaki mulai ia langkahkan untuk melakukan boarding sebelum pesawat lepas landas
menoleh ke belakang, melambaikan tangan dengan senyum untuk mengucapkan perpisahan
' aku berhasil kan? Hirako '
menatap sendu punggung yang mulai menjauh
°°°·.°·..·°¯°·._.· ·._.·°¯°·.·° .·°°°
┊
┊
┊
┊
┊
┊disisi lain
diwaktu yang sama dengan tempat yang berbeda
saat ini lelaki bernama Fushiguro Megumi itu sedang melangkahkan kaki menuju salah satu rumah yang berbeda beberapa blok dari rumahnya
setelah merapikan beberapa barang untuk ia bawa keluar kota beberapa hari lagi, ibunya memanggil dan menyuruh nya memberikan bingkisan ke beberapa tetangga disekitar rumahnya
katanya sebagai salam perpisahan.
mereka sekeluarga memutuskan untuk pindah ke luar kota setelah ia lulus, untuk menemani sang kakak yang juga sedang berkuliah di sana, Megumi juga akan berkuliah di tempat yang sama dengan kakak nyatiba didepan rumah keluarga bertuliskan [surename]
membunyikan bel menunggu sang pemilik keluar, tak kunjung ia dapatkan
beralih mengetuk pintu namun juga tak membuahkan hasil" apa yang sedang kau lakukan anak muda? "
seorang wanita paruh baya datang menghampiri nya sembari bertanya
membalikkan badan nya, lelaki itu pun menjawab
" maaf, apa di rumah ini ada orang? "
menunjuk kearah rumah dibelakangnya
" oohh, pemilik nya baru saja pergi pagi tadi "
" dia seusia dengan mu, pindah setelah lulus "
wanita paruh baya itu tersenyum ramah sembari menjawab pertanyaannya
" rumahnya sudah kosong ya..."
" itu benar "
" baiklah, terimakasih bibi "
" sama sama "
........
setelah mengantar bingkisan terakhir yang tidak sampai kepada si penerima
memilih kembali pulang untuk melanjutkan beberes barang
merapikan beberapa buku, hingga ia menjatuhkan sesuatu dari dalam salah satu buku yang sedang ia rapikan
" apa itu? "
meletakkan buku, beralih mengambil amplop yang terjatuh
" surat? "
ia sempat berpikir jika itu adalah surat dari para penggemarnya yang terselip
namun kali ini berbeda, jika biasanya surat yang diberikan hanya selembar kertas yang berisi ungkapan cintakali ini berbeda, amplop dengan warna hitam dan ditempel stiker anjing lucu itu mengurungkan niatnya untuk membuangnya, itu membuat nya penasaran
" akan kubuka nanti "
˜"*°•.˜"*°• makriá •°*"˜.•°*"˜
-Open Ending
Mᴇɴʏᴜᴋᴀɪ ᴄᴇʀɪᴛᴀ ɪɴɪ?
ᴊᴀɴɢᴀɴ ʟᴜᴘᴀ ʙɪɴᴛᴀɴɢ ɴʏᴀ
⤵
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐚𝐤𝐫𝐢áᶠᵘˢʰᶦᵍᵘʳᵒ ᴹᵉᵍᵘᵐᶦ
Fiksi Penggemar✎ᝰ┈──── 𝙵𝚄𝚂𝙷𝙸𝙶𝚄𝚁𝙾 𝙼𝙴𝙶𝚄𝙼𝙸 ╭┈─────── ೄྀ࿐ ˊˎ- ╰┈➤ ❝ [Kᴀᴜ ʜᴀɴʏᴀ ᴍᴀᴍᴘᴜ ᴋᴜ ᴛᴀᴛᴀᴘ ᴅᴀʀɪ ᴊᴀᴜʜ... ʀᴀsᴀ ɪɴɢɪɴ ʙᴇʀsᴀᴍᴀ ᴍᴜ, ᴍᴇɴɢɢᴇɴɢɢᴀᴍ ᴛᴀɴɢᴀɴ ᴍᴜ, ʙᴇʀsᴀɴᴅᴀʀ ᴅɪ ᴘᴜɴᴅᴀᴋ ᴍᴜ.. ᴀᴋᴜ ʀᴀsᴀ sᴇᴍᴜᴀ ɪᴛᴜ ᴛɪᴅᴀᴋ ᴀᴋᴀɴ ᴛᴇʀᴊᴀᴅɪ] ❞ -𝐌𝐚𝐤𝐫𝐢á Jᴜᴊᴜᴛsᴜ ᴋᴀɪsᴇɴ © Gᴇɢᴇ...