BW_3

635 63 4
                                    

📍Hospitals

Tubuhnya lemah untuk menahan segala siksaan.

hatinya terlalu rapuh untuk terus bersandiwara, memasang senyum palsu yang membuatnya sakit.

Metawin rapuh, ia tak sanggup lagi menopang semuanya, ia sudah terlalu lelah dengan semua ini.

"lambungnya bermasalah, maagnya sedikit serius sepertinya pasien tidak menjaga pola makannya dan pasien terlalu banyak meminum obat tidur dengan dosis yang cukup tinggi, itu sangat membahayakannya dengan kondisi pasien yang seperti ini. "

"Emm maaf sebelumnya banyak sekali luka lebam ditubuh pasien, seperti pukulan"

bunda dan mamah mertua metawin terkejut amat sangat terkejut dengan pernyataan dokter barusan yang memeriksa keadaan metawin.

terlebih satu fakta yang baru mereka ketahui.

"pesien sedang mengandung, usia kandungannya menginjak 2bulan"

tak ada yang tahu. win sengaja menyembunyikan soal kehamilannya. ia memilih bungkam, melindungi malaikat kecil
dari amukan sang suami.

Netranya mengerjap setelah 7jam lebih ia tidak sadarkan diri.

netranya menangkap sang bunda dan mamah mertua dengan mata sembab seperti habis menangis dalam waktu yang lama.

" nak badan kamu sakit sayang? "

Hati Metawin mencelos mengetahui bunda dan mamah mertuanya menangis. apakah mereka sudah mengetahui semuanya?.

"Bunda  sama mamah nangis?"

"sayang maafin bunda hikss, bunda malu nak hikss bunda malu atas kebodohan bright hikss maafin bunda nak"

Metawin menggelang kuat menarik tangan kanan sang mamah mertua.

win membawa tubuh sang ibu mertua kedalam pelukannya dan menyampaikan bahwa dirinya baik-baik saja.

"bunda mas bright ga salah apa-apa, bunda jangan minta maaf. meta ga papa bunda" ucap win lirih.

"hiksss maafin bunda win, maafin bunda" ucap mamah bright sambil mempererat pelukannya.







Tubuh metawin menegang kala dia tahu kehadiran sang suami didekatnya. entahlah hanya ada rasa takut yang ia rasakan sekarang.

Metawin sudah membungkam kedua orangtuanya termasuk orang tua bright atas kabar kehamilannya. ia tak ingin berdebat dengan suaminya sekarang. ia hanya ingin istirahat sejenak saja. ia lelah. sangat lelah.

"Mas... "

brigh mendekati win diranjang rumah sakit meraih lemut tangan kecil win.

"Taa... "

keduanya diam. hanya ada keheningan diruang inap win.
bright telah mengahadapi amah dari papah dan papah mertuanya sendiri.
mempertanggung jawabkan atas kekerasan yang ia lakukan terhadap win.

"Mas... maaf aku gak tau kalo dokter yang bilang ini semua ke orangtua kita tentang luka lebam ini mass... aku minta maaf. kamu ga diapa-apain sama papah sama daddykan mas?"

ia seharusnya yang mendapat perilaku perhatian ini. disaat dirinya terpuruk dia masih memikirkan dan memperhatikan suaminya.

ia masih melindungi suaminya.

"2 bulan ya ta?, usia kandungan kamu"

Genggaman tangan metawin terhadap tangan bright tiba-tiba terlepas. rasa takut seketika menyeruk terhadap dirinya. tangan kirinya perlahan menarik selimut menutupi perutnya.

"Ma-maaf mass... aku minta maaf"

Hanya maaf yang dilontarkan win. meski tak melakukan kesalahan apapun. pikirannya tercamuk. trauma dan fisiknya masih belum sembuh. sama hal nya dengan trauma dan psikisnya.

Bright bungkam tak tahu harus melakukan apa.
Semuanya seakan multifungsi dalam tubuh dan pikirannya.

bright sangat mencintai pria dihadapannya, tapi dia juga yang menciptakan kehancuran pada pria didepannya.
































Jan lupa mampir dicerita sebelah ya trimaksh💚TBC and see you:)! don't forget vote and coment please🙏 💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jan lupa mampir dicerita sebelah ya trimaksh💚
TBC and see you:)!
don't forget vote and coment please🙏 💚

HUSBAND ||BRIGHTWINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang