🌨️🌈🌨️
Dear ayah,
Kelak tanggal 16 November nanti, jika Allah masih memperpanjang umur yang aku, ibu dan adik punya. akan selalu kami gaungkan sepanjang hari."Selamat hari ulang tahun, ayah."
Mungkin, ibu juga akan mengatakan hal yang sama. Karena, meskipun kenyataan yang telah lalu pernah amat sangat menyakiti relung hati kecilnya. Ayah tetap jadi sosok yang hangat, yang terus terang dan menerangi di hidup kami hingga kini. Tak lagi dengan lilin bersungut api di atas meja, tak lagi dengan nyanyian 'panjang umurnya', tak lagi dengan 'potong kue nya', tak lagi selalu dengan 'terima kasih ya'. Rasanya begitu mustahil untuk bisa terjadi kembali sekarang. Rasanya begitu amat memaksa jika memang iya.
Dear ayah kami, suami dari Ibuku. Tak lupa juga aku mengucapkan,
"Semoga setiap jengkal hal kecil yang (kami) kirimkan untukmu, sampai juga di sana."
Walaupun, dunia kita berbeda kini. Nyatanya, kasih sayang kami akan tetap nyata sepanjang waktu.
16 November 2022, aku sebagai sosok anak perempuan pertamamu. Izinkan aku untuk mengabadikan hal-hal baik yang telah kau tanam dan kini (kami) tuai bersama. Pasti, beberapa orang di luar sana akan beranggapan.
"Lebay banget sih, gue juga bokap udah mati. Biasa aja tuh."
"Terlalu melebih-lebihkan deh."
"Yang mati gak akan bisa kembali lagi, jangan halu deh."
--
Sekali lagi,
"This is For you, my first love 🤍"-Pahlawan nyata, meski (pernah) menggoreskan cerita luka-
KAMU SEDANG MEMBACA
Pulang (untuk) pergi
Short StoryAyahku, tak gagal menjadi seorang ayah yang baik meskipun telah gagal menjadi seorang suami yang baik. Shekala, terbiasa menghadapi banyak kepahitan dalam hidup sedari kecil. Meskipun berulang kali, sempat di tuntut oleh banyak hal. Namun, akhirnya...