-ENDING THE BOOK-

197 17 10
                                    

.

Dipagi harinya setelah memberangkatkan anak-anak ke sekolah, Ran mengajakmu untuk jalan-jalan bersama pria yg lain dimana anak-anak yg tersisa di rumah akan di jaga oleh beberapa pembantu.

Kamu berdandan rapi memasangkan syal ada lehermu, ditengah kondisi itu suara bel berbunyi menandakan bahwa ada orang didepan pintu. Mengira itu adalah Mochi kamupun langsung membukanya tanpa memeriksa lebih dahulu.

"Oh. kurir.."

Ternyata hanya seorang kurir yg membawa box ditangannya.

"Tolong tanda tangan disini nona.."kurir

Kamu melakukan sesuai keinginan kurir dengan menandatangani dan menulis beberapa hal yg penting disana.

"Bisakah anda lebih mendekat?"kurir

"Ah? iya.."

Menuruti perintah sang kurir lagi kamu mendekatkan diri pada kurir tersebut, sang kurir memegang salah satu bahumu dan tanpa basa-basi.

JLEB

Darah mengalir keluar dari mulutmu, Sebuah pisau menancap dalam ke perut memberikan kejutan ke jantung dan otakmu membuat aliran darah bergerak lebih cepat memberikan sensasi yg tak mengenakkan ke seluruh tubuh karena banyaknya sistem saraf yg terputus.

"Inilah akibat jika kau menolak lamaran pria yg tidak kau ketahui asal-usulnya.."Kurir

Tak disangka-sangka sang kurir tersebut adalah sosok yg menyamar yaitu seseorang yg pernah melamarmu beberapa kali namun kamu sudah menolaknya dengan baik-baik dan menyatakan bahwa kamu tidak akan menikahi siapa-siapa tapi kenyataannya ia malah tak menerima hal itu dan malah memiliki perasaan dendam padamu.

Pria itu mencabut pisau yg ia tusuk ke perutmu dengan kasar, kamu tersimpuh menutup luka lebar itu dengan tangan selama kesadaranmu masih pulih, darah terus mengalir deras seberapa berjuang kamu menutup luka itu organ dalamnya tetap saja masih terbuka Lebar.

Pria itu pergi setelah melakuakan aksi kejinya membiarkan kamu kesakitan di depan pintu.

Melihat kedua tanganmu sudah di lumuri darah dan pandangan yg mulai memburam, kali ini kamu hanya bisa membaringkan dirimu.

"(name) apa kau sudah siap?" Tanya Ran yg berjalan menuju pintu keluar

"!!!"Ran

Melihat dirimu yg sudah terbaring di tengah pintu masuk Ran bergegas memeriksa keadaanmu memerlihatkan pemandangan yg tak mengenakkan dimatanya.

Teriakan Ran memanggilmu membuatmu bangun di pelukannya, di tengah diri yg dalam keadaan sekarat, Ran menutup lukamu dengan jasnya sehingga pakaiannya juga ikut terkena bercak darah.

"Aku sudah memanggil para medis. Bertahan lah! Kita akan kerumah sakit."Ran

Sayup sayup matamu terpejam tapi ekspresi cemas dari Ran menghentikan pejaman itu, Air mata menggenang di kelopak matanya, ia menangis meneteskan air matanya ke pipimu.

"Ran.."panggilmu dengan suara pelan sembari memegang pipinya menghapus Air mata yg terus mengalir

"Bertahanlah jangan khawatir oke kau aman"jawabnya mulai menggenggam tanganmu

"Ran..bisakah..katakan pada anak-anak.. Aku akan tidur sebentar?.. Katakan pada shion-chan untuk menjaga Yoichi dan anak-anak lain.."

"Iya! Akan aku katakan! Pasti!nanti akan ku katakan pada mereka bahwa kau sedang istirahat untuk tidur"Ran

Wanita yg dianggap sebagai seorang Mama yg selalu murah senyum kepada anak-anaknya memiliki tatapan kosong dan kehilangan cahaya matanya akibat dari hilangnya separuh belahan jiwanya, ia juga tak bisa menangis dan kini matanya dapat kembali berbinar dengan adanya air mata yg menggenang dikelopak mata.

SERVANT MONSTER TENJIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang