07.COKELAT

0 0 0
                                    

"Materi hari ini sampai sini dulu, pertemuan selanjut nya akan kita bahas lagi"ujar Dwi,guru ppkn.

"Baik bu ndut"ucap Alfin,ketua kelas.

Bu Dwi ini postur tubuh nya bisa di bilang lumayan gendut,jadi hampir semua siswa memanggil nya bu ndut.

"Bu,apakah makalah nya harus siap minggu depan?"tanya Andin,siswa ambis dengan kacamata minus nya.

"Iyaa,semua makalah nya harus siap minggu depan yaa"ujar bu Dwi.

"Kalau nggak siap gimana bu?"tanya Axel.

Bu Dwi geleng-geleng kepala mendengar pertanyaan Axel.
"Kalau gak siap,saya hukum kalian"jawab nya.

Bu Dwi mulai membereskan barang-barang nya dan memasukkan ke dalam tas nya yang ber merk kan channel ,maklum olang kaya guys.

"Leara tolong bawakan gelas ibu ini ke ruang guru ya"pinta nya pada leara kemudian melangkah kan kaki keluar dari ruangan.

Leara hanya mengangguk lesu.kemudian mengambil gelas kaca yang berukiran bunga melati,terletak di atas meja guru.

"Din jagain pena gua ya,nanti di curi"pinta nya pada Dina yang sibuk dengan handphone nya.

"Oke sip aman Le"jawab nya cepat,dan masih sibuk dengan handphone nya.positif thinking mungkin lagi lihat-lihat cowo ganteng di Instagram.

Leara melangkah kan kaki nya menuju ke ruang guru yang tidak terlalu jauh dari kelas nya.dan akhir nya sampai di depan pintu.

Leara bingung,ia tidak tahu dimana meja bu Dwi.sudah hampir 3 tahun ia berada di SMA itu,tapi dia tidak hapal letak meja-meja guru.dan akhir nya ia memilih untuk bertanya kepada guru yang lain.

"Permisi bu,meja nya bu Dwi dimana ya bu?"tanya nya dengan sopan.

"disitu nak,di samping meja nya pak Pito"guru tersebut menunjuk ke arah meja yang berada di pojok ruangan.

"oh iya,baik bu,makasi ya bu"ucap Leara.di balas anggukan dari guru tersebut.

Leara melangkah kan kaki nya ke meja tersebut dan meletakkan gelas yang di bawa nya di atas meja.perhatian nya ber alih ke meja Pito.ia melihat ada bingkisan cokelat di meja Pito,dari siapa itu?apakah itu pemberian dari bu Wita?ia bertanya-tanya dalam hati.

"Ngapain kamu menatap meja saya?"tanya Pito dari belakang Leara.

kehadiran Pito sentak membuat Leara kaget dan salah tingkah.

"Bu-b-bukan,siapa yang menatap meja bapak"ucap nya berbohong.

"Terus apa yang kamu lakukan disini?"tanya Pito menatap Leara dengan memasang wajah curiga.

Leara memasang wajah sinis nya ke pada Pito.
"Saya di suruh bu Dwi nganterin gelas nya pak,terus saya lihat meja bapak berantakan.jiwa-jiwa pembersih saya membara ingin membersih kan meja bapak"ucap nya panjang kali lebar.

"Tidak perlu,kamu bukan pembantu,jadi gak perlu repot-repot,saya nanti juga bakalan membersih kan nya sendiri"ujar Pito kemudian duduk di kursi nya.

"Baiklah kalau begitu"ucap Leara kemudian melangkah kan kaki.

"Tunggu sebentar."

Langkah Leara terhenti dan membalik kan badan ke arah Pito.

"Ambil ini"Pito menyodorkan bingkisan cokelat itu kepada Leara.

"Buat saya?!"tanya Leara tidak yakin.

"Iya buat kamu,buat siapa lagi?"tanya Pito balik.

"Saya pikir Buat Wit--"ia menghentikan ucapan nya,hampir saja ia terceplos.

"Siapa?!"tanya Pito penasaran.

"Eh,engga pak,salah orang.makasi cokelat nya"ucap Leara cengengesan lalu dengan sigap nya keluar dari ruang guru.

*aku tahu yang kamu maksud itu wita kan Leara?kamu cemburu ya?lucu sekali*ucap pito dalam hati.

Leara sampai di meja dengan napas ngos-ngosan,bagaimana tidak,ia berlari dengan kencang seperti kancil dari ruang guru.

Dina hanya bisa memasang wajah heran
"Kok kaya di kejar setan?"tanya nya.

Leara tidak menjawab Dina,ia masi sibuk mengkontrol kan napas nya.

"Jangan bilang lu jumpa Pak Pito?"tebak Dina.

Leara menganggukkan kepalanya dengan cepat,dan duduk ke kursi nya.
"Bukan cuman itu gua juga hampir keceplosan Dinnnn"ucap nya menggerutu.

"Kenapa bisa?"tanya Dina penasaran.

Leara menceritakan semua kejadian di ruang guru tersebut,Dina mengeluarkan berbagai ekspresi saat mendengar cerita Leara.

"Di tangan lu itu apa?"tanya Dina.

"Cokelat"jawab Leara.

"Dari buaya darat kelas mana?"tanya Dina penasaran.

Leara menggelengkan kepalanya.
"ya ini yang dari pak Pito Din"ucap nya.

Dina membelalakkan mata nya tak percaya.
"Seriusan?"tanya nya.

"Duarius"jawab Leara cepat.

"Wah so sweet banget kelihatan nya"puji Dina.

"Tapi pas pak Pito makan di kantin sama Bu Wita lumayan so sweet juga ga si?"tambah Dina lagi.

Leara sedikit kesal dengan ucapan Dina."Lu teman nya siapa si?teman nya si Wita apa gua?"tanya Leara tak percaya dengan manusia modelan seperti Dina ini.

"Teman nya Leara dong,masa si gua temanan sama tante girang,ga dulu"ucap Dina.

Leara tertawa keras mendengar kata tante girang.tante girang benar-benar sebutan yang pantas di terima buat Wita.

"Yaudah,bagi gua cokelat nya dikit ya,gua mau rasa,se enak apa si"ucap Dina.

"Ga boleh,itu khusus buat gua"jawab Leara.

"Asalkan kamu tahu Leara,berbagi itu indah,berbagi kepada sesama itu
menambah pahala.apalagi kan pahala kamu sedikit,jadi cobalah untuk berbagai kepada sesama"ujar Dina.

"Udah-udah ga usah ceramah Dina"titah Leara kemudian membuka bungkus cokelat pemberian Pito.

Wajah dina terlihat ceria ketika melihat aksi Leara membuka bungkus cokelat tersebut.

"Nah gitu dong"ucap nya.

"Nih ambil"ucap Leara memberikan cokelat kepada Dina.

"Makasi"ucap Dina.

"Anggap saja itu balasan pemberian dari gua,kan 1 tahun yang lalu lu pernah ngasi gua cokelat dari ex lu juga ke gua"ucap Leara.

Dina berhenti mengunyah cokelat nya.menatap Leara sedikit kecewa.

"Ngapain harus di inget-in sih le?ucap nya lirih.

"Eh maaf-maaf,gua lupa,udah-udah lanjut makan cokelat nya"ucap Leara menenangkan suasana hati Dina.

"Jujur saat ini gua nge rasa deja vu"ucap nya mengusap air mata nya yang meluncur dengan cepat di pipi nya.

"Udah jangan sedih-sedih,nanti kita makan es cream lagi ya"ucap Leara memeluk Dina.

"Jangan"ucap Dina.

"Kenapa?."

"Nanti kita jumpa sama Agra lagi,sebaik nya kita jangan kesana,gua gak tega lihat lu kaya kemarin lagi Le"ujar Dina.

"Iya juga,cuman lu yang bisa ngerti gua"ucap Leara senyum.

"Dan begitu pula sebalik nya"kata Dina.

"Yaudah habisin aja cokelat nya,gua kenyang"ucap Leara.

"Beneran nih?"tanya Dina.

"Iyaa habisin aja."

Di sisi lain ada Pito yang melihat kegiatan Leara dan Dina dari jendela.
*kenapa dia memberikan cokelat itu kepada dina?kenapa dia tidak memakan nya?apakah dia tidak menyukai nya?* pito bertanya-tanya dalam hati.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Story About LearaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang