Warn! Typo
Enjoy^^•••
Negeri wano, Negeri terkenal dengan julukan Negeri yang terisolasi atau tertutup dari Dunia luar dan Pemerintah Dunia. Pulau tersebut terbilang cukup unik, karena letaknya yang berada tepat diatas air terjun dan susahnya akses untuk menuju pulau tersebut membuat orang luar dan bahkan bajak laut sekalipun jarang mengunjungi Negeri tersebut.
Ibu kota bunga, menjadi salah satu kota yang sangat maju di negeri wano. Salah satu pemikat dari kota itu adalah para oirannya, salah satu yang paling terkenal adalah male oiran bersurai pirang dengan mata birunya yang khas.
Suara pintu Shoji terbuka mengalihkan atensi Sanji dari duduknya, terlihat surai pirang itu tergelung idah dengan bermacam pernak pernik terpasang diatasnya. Kimono merah dengan corak bunga menambah keindahan yang terpancar dari dirinya.
Bibir ranum berpoles lipstik Pink manis itu tersenyum lembut saat melihat Kamuro-nya; para gadis kecil yang melayani oiran. Tangan lentiknya melambai meminta mereka berdua untuk masuk kedalam ruangan dan duduk disampinya.
"Tama-chan dan Toko-chan, hari ini Nee-san bawakan permen cokelat dan manisan dari Shogun"
Meskipun dirinya lelaki, para pengurus dirumah ini meminta semua para oiran lelaki atau perempuan untuk dipanggil Nee-san. Tangannya perlahan membagikan sekantung permen dan manisan pada mereka berdua.
"Terimakasih Nee-san" Mereka barhamburan ke dalam pelukan yang lebih tua, tangannya mengelus dengan lembut pada surai yang lebih kecil.
Panggilan di depan pintu mengalihkan atensi mereka, Sanji mengucapkan kalimat untuk menyuruh nya masuk. Lady penjaga berdiri di depan ruangannya menyuruh untuk bersiap untuk parade menuju rumah Shogun-nya.
•••
Siang itu di kota bunga terlihat ramai seperti biasanya, tetapi ada yang aneh dari ramainya orang orang di sana. Mereka membicarakan adanya bajak laut yang datang kesini.
Bajak laut, siapa yang tidak tahu pada mereka, penjahat kelas atas yang ditakuti semua kalangan. Meskipun begitu mereka sedikit meragukan adanya bajak laut yang selamat berlabuh di Wano, mereka mempercayai para Shogun dan Samurai cukup kuat untuk mengusir mereka pergi dari sini.
Jauh dari ramainya pusat kota, kapal besar dengan Joly Roger bergambar tengkorak dan topi jerami itu berlabuh di tempat tertutup. Mugiwara, bajak laut terkenal karena beberapa kali mengalahkan yonko, kini berlabuh di wano untuk melanjutkan perjalanannya.
Teriakan dari sang navigator dari dapur kapal itu tersebar keseluruhan ruang kapal dengan nama Thousand Sunny. Para kru segera menuju menghampiri Nami, menghindari amukan dari gadis dengan surai orange itu.
"Dengar, karena wano merupakan negeri tertutup dan kental dengan nuansa tradisional. Kita harus berbaur dan menyamar"
"Kita akan memakai kimono selama berada di Wano" Robin menambahkan dengan membawa tas berisi pakaian mereka.
Suara ribut mulai terdengar dari para kru mugiwara, mereka berlomba memakai kimono dan menyiapkan diri.
"Seminggu lagi di pusat ibu kota akan ada perayaan festival api, kita bisa mulai rencana dari sana dan kau Luffy tolong jangan buat keributan sampai hari itu tiba dan aku akan mencari harta" Seringan mulai tumbuh di muka manis nami sang navigator mugiwara, yang lain hanya menatap dengan datar pada nami.
"Aku tidak bisa pergi kesana karena tiba-tiba mendapat penyakit tidak bisa pergi ke pulau ini, aku bisa merasakan aura hitam dari sana" Ussop berteriak dengan heboh pada mereka yang sudah pasti mereka abaikan, Nami memukul kepalanya saat Ussop terus berteriak heboh.
Kru mugiwara akhirnya memasuki kota wano setelah menyusun rencana, mereka memutuskan untuk berpisah agar tidak dicurigai.
-Tbc-
hope y'all like this
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Oiran [zosan] [Hiatus]
Fiksi PenggemarIbu kota bunga, menjadi salah satu kota yang sangat maju di negeri wano. Salah satu pemikat dari kota itu adalah para oirannya, salah satu yang paling terkenal di antara mereka adalah oiran pria bersurai pirang yang kerap dipanggil Sanatsu-sama. •••...