Bagian Enam; Yes, I'm In Love

562 84 23
                                    

Warn! Typo
Enjoy^^

•••

Senyum bahagia terpancar dari wajahnya, kaki berbalut sendal kayu berlari kecil mengikuti jalan setapak di antara kerumunan Kota bunga. Dia berhasil kabur dari pengawasan lady penjaga setelah penampilan musiknya, ia hanya ingin pergi sendirian tapi mereka terus menahannya membuat ia kesal.

Topeng rubahnya kini tergantung di samping pinggang rampingnya menampakan wajah manis tanpa riasan, kimono biru tertutupi oleh haori hijau kebesaran dari Samurai penolongnya. Para penjaga tak akan mengenali dirinya karena haori ini, sesekali kikikan geli keluar dari mulutnya saat berhasil mengelabui mereka.

Dari dalam hati terus memohon agar ia bertemu dengan Samurai pemilik surai hijau karena beberapa hari lagi festival api akan berlangsung ia akan sibuk melayani Crocodile.

Senyum terlukis di wajah seputih susu, kakinya ia bawa menuju pusat Kota. Hiruk pikuk warga wano langsung menyambutnya. "Yang tidak terburu-buru lihatlah!". Banyak para penjual yang menawarkan dagangannya, Sanji membeli satu kantung minyak katak yang katanya bisa menyembuhkan seluruh luka fisik.

"Apa ini benar bisa menyembuhkan semua luka?" Sekarang ragu mulai merambat pada tubuhnya. "Tapi paman penjual tadi memiliki katak di atas kepalanya"

Atensinya beralih pada kerumunan orang di depan papan pemberitahuan, kakinya ia bawa melangkah menuju kerumunan. "Dia pelaku pembuat hancurnya festival tempo lalu"

"Kenapa bajak laut bisa sampai di Wano" Bisikan dan ketakutan warga akan kalimat Bajak laut menyambut telinganya. "Shogun Crocodile pasti akan menangkap mereka, berani sekali mereka memasuki Kota Bunga"

"Bajak laut?" Kakinya melangkah semakin dekat dengan papan pemberitahuan. "—Tuan Samurai?!"

Mata biru safir membulat sempurna saat melihat dua poster buronan terpajang di atas papan dengan satu lukisan figur orang yang dia kenal, tangannya mengepal erat pada haori sang Samurai. Di sana tertulis dengan tinta merah bahwa ia bajak laut berbahaya dari dunia luar, dunia yang jauh dari Wano.

"Beberapa minggu lalu hakim terbunuh, menurut penjaga orang dengan luka di mata kirinya itu yang membunuhnya. Semoga Shogun-sama menangkap mereka dan mengeksekusinya dengan adil"

Mulutnya terbuka mencoba memberitahu bahwa sang Samurai bukan orang jahat seperti yang mereka katakan. "Tuan Samurai dan temannya mereka tidak mungkin melakukan hal seperti itu..." Suaranya keluar bagai bisikan.

"Kau mengenal mereka?" Delikan curiga diberikan wanita di sampingnya saat mendengar bisikan Sanji. "T-tentu saja tidak!" Dengan gugup menggelengkan kepalanya, mencoba meyakinkan.

Dengan cepat kakinya di bawa menjauhi kerumunan. "Meskipun Tuan Samurai adalah bajak laut, aku yakin mereka bukan orang jahat" Tangannya meremat haori hijau, menyalurkan seluruh rasa cemas dan takut. "Yang harusnya kalian takuti adalah Crocodile"

Karena ia tahu, pria itu begitu licik dan sangat kuat. Semua kebaikan mengayomi warga Wano yang ia berikan hanyalah topeng belaka yang penuh kebusukan.

Kakinya ia bawa lari kembali menuju distrik oiran, sebelum tangan lain mencekram lengannya menghentikan langkah.

•••

Bangunan kastil ciri khas bangsawan dengan megah terbangun di atas tanah, nama Shogun Crocodile tertulis di atas papan dengan gagah. Satu lahan tanah yang dikhususkan untuk tempat tinggal Shogun Kota bunga.

Tangan kekar itu mencekram kertas buronan bertuliskan Zoro dan Luffy di bawah lukisan wajah mereka. "Kenapa bajak laut bisa sampai berlabuh di Wano bahkan sampai ke Kota Bunga" Suara yang keluar menekan sampai ke tulang, sarat akan tuntutan penjelasan. "Dan kalian membiarkan mereka lolos masuk kesini" Matanya dengan tajam bergulir menatap para bawahan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 18, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our Oiran [zosan] [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang