Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari, hari berganti bulan, dan bulan berganti tahun
Begitulah kehidupan berjalan, tapi bagi sebagian orang yang biasa kita sebut sebagai mahasiswa, pergantian semester adalah waktu yang menakutkan
Di semester baru artinya mata pelajaran baru dengan tingkat kesulitan yang baru juga dengan dosen yang baru, tidak tau dosen seperti apa yang akan membantu atau menyulitkan mereka di sementara baru ini
Tapi hal seperti itu tidak berlaku untuk Gulf Kanawut, karna dia adalah mahasiswa terbaik seangkatannya, para dosen juga sangat menyayanginya karna kepintaran dan kedisiplinan Gulf
Tidak ada yang tidak mengenal sosok Gulf Kanawut anak emas para dosen yang telah memenangkan berbagai Olimpiade mengharumkan nama universitasnya yang bahkan menolak beasiswa karna merasa biasiswa harusnya diberikan pada orang yang lebih membutuhkan
Gulf memang berasal dari keluarga berada, tapi dia sama sekali tidak sombong dan angkuh
Sayangnya Gulf adalah pribadi yang tertutup, dia tidak suka keramaian itu membuat dia jarang bergaul dan akhirnya Gulf tidak memiliki teman
Padahal seharusnya diusia sekarang ini Gulf menikmati masa mudanya dengan bermain bersama teman-teman sebayanya
~~~
"Gulf ayo cepat nanti kau bisa telat kekampus" ujar Luke
"Iya phi, tunggu sebentar" balas Gulf yang masih sibuk menggunakan sepatunya
"Gulf cepatlah, atau aku akan meninggalkan mu" ancam Luke
"Iya ini aku sudah selesai kok, kau itu bawel sekali phi" ujar Gulf
Gulf segera naik ke mobil kakaknya untuk berangkat ke kampus, sudah jadi kebiasaan Gulf dari semasa sekolah dasar sampai sekarang pegi diantar dan dijemput oleh kakaknya
Walupun Gulf menjadi anak yang introvert di lingkungan pertemanannya tapi dia bisa dibilang adik yang manja dan bergantung dengan kakaknya, apalagi semenjak ibu mereka meninggal dunia, dan sang ayah lebih memilih tinggal di luar negeri bersama pasangan barunya
"Gulf, dengarkan aku ya, kau itu sudah besar bukan anak-anak lagi, cobalah untuk mencari teman" ujar Luke memberikan nasehat sambil menyetir mobil kearah kampus Gulf
"Iya phi, kau sudah mengatakan hal ini ribuan kali padaku" ujar Gulf jengah
"Ini semester terakhirmu Gulf, sebentar lagi kau akan mulai menyiapkan skripsimu, apa kau tidak mau memiliki teman sampai kau lulus kuliah hah!?" tanya Luke
"Aku tidak masalah dengan hal itu phi" ujar Gulf sambil melihat kearah luar dari jendela mobil
"Astaga Gulf, kau itu manusia dan manusia itu makhluk sosial kau tidak bisa hidup sendiri di dunia ini" ujar Luke dengan tetap fokus menyetir mobilnya
"Aku punya kau phi, ada ayah dan ibu tiri kita, jika kau lupa" ujar Gulf
"Dan jika kau juga lupa ayah dan ibu tiri kita tidak berada di negara ini, mereka di London, Inggris dan aku juga tidak mungkin selalu bersamamu setiap saat Gulf" ujar Luke
"Apa maksudmu phi, apa kau akan meninggalkan aku?" tanya Gulf
"Tidak Gulf bukan itu maksudku, yang aku maksud itu bagaimana jika suatu saat aku menikah dan tinggal bersama suamiku lalu saat nanti aku punya anak, aku tidak bisa selamanya mengurusmu, dan suatu hari kau juga harus menikah dan jika teman saja kau tidak punya apalagi calon suami nantinya?" ujar Luke
"Kau berpikir terlalu jauh phi, jika kau mau menikah ya menikah saja, aku bisa kok hidup mandiri, lagipula aku tidak mau menikah" ujar Gulf
"Heh!? Gak boleh ngomong begitu pamali nanti kamu beneran gak nikah-nikah loh" ujar Luke
KAMU SEDANG MEMBACA
Does Happiness Exist? || MewGulf (End)
РазноеGulf seorang mahasiswa introvert semester akhir yang hidupnya bergantung pada kakaknya, sedangkan Mew seorang dosen yang di anggap killer oleh para mahasiswanya tapi diam-diam mencintai Gulf Saat mereka berdua sudah mulai dekat masalah di antara kel...