3

797 81 3
                                    

"Gulf maaf saya gak bermaksud buat melecehkan kamu, tadi benar-benar saya lakukan spontan maaf Gulf" ujar Mew

"I-iya pak gakpapa, saya ngerti kok" balas Gulf

"Setelah ini kamu jangan jauhin saya ya, jangan ngerasa canggung karna ciuman tadi" ujar Mew

"Iya Pak, saya akan tetap bersikap biasa kok ke bapak" ujar Gulf

"Syukur deh, saya takut banget kamu bakal ngehindarin saya" ujar Mew

"Kenapa Pak Mew setakut itu, hubungan kita kan cuma antara mahasiswa dan dosen?" Tanya Gulf

"Karna sebenarnya saya udah lama pengen dekat sama kamu, saya takut hal tadi buat kita jadi menjauh dan saya gak punya kesempatan lagi buat deketin kamu" ujar Mew

"Bapak mau deketin saya? Maksudnya gimana?" Tanya Gulf bingung

"Saya mau ubah hubungan antara mahasiswa dan dosen ini kehubung yang lebih serius, kamu pasti ngertikan maksud saya?" Tanya Mew dibalas anggukan oleh Gulf

"Tadi kamu pas jatuh lagi gak ada luka lagi kan Gulf?" Tanya Mew

"Gak kok, gak ada luka lagi makasih pak" jawab Gulf

Gulf merasa aneh dan juga senang ini pertama kalinya ada orang yang perhatian padanya selain kakaknya, Gulf merasakan jantungnya berdebar dengan cepat, apa lagi wajah khawatir yang Mew tunjukkan entah kenapa terlihat sangat tampan dimata Gulf, hingga tanpa sadar kedua sudut bibir Gulf terangkat menciptakan senyuman yang manis di bibirnya

"Yaudah, lain kali kamu hati-hati ya Gulf" ujar Mew lembut dengan tatapan khawatir

"I-iya pak" ujar Gulf gugup

Setelah luka Gulf di bersihkan dan diobati Gulf kembali pamit pulang kepada Mew, lalu dia langsung menghubungi kakaknya untuk segera menjemput, tapi sayangnya Luke tidak bisa menjemput adiknya karna harus lembur dikantor, jadi Gulf terpaksa harus menunggu angkutan umum

~~~

Matahari sudah tertutup oleh awan hitam, udara disekitar mulai terasa dingin dan rintik hujan perlahan mulai turun

Tapi Gulf masih saja duduk di sebuah halte menunggu angkutan umum yang tidak juga kunjung datang

"Huft~ kayaknya bentar lagi turun hujan, semoga hujannya gak terlalu deras deh" gumam Gulf

Beberapa menit kemudian berhentilah semua mobil hitam di hadapan Gulf, awalnya Gulf sempat bingung tapi saat sangat pemilik mobil menurunkan kaca mobilnya hal itu membuat Gulf tersenyum

"Loh Gulf kamu kok belum pulang" ujar Mew

"Iya pak, kakak saya gak jadi jemput jadi saya lagi nunggu bus" ujar Gulf

"Gulf ini udah hampir malam, kayaknya udah gak akan ada bus lagi, dan hujan sebentar lagi pasti turun, kamu pulang sama saya aja ya" ujar Mew

"Apa tidak merepotkan bapak?" tanya Gulf

"Gak kok Gulf, ayo masuk" ujar Mew

Akhirnya Gulf menyetujui ajakan Mew untuk pulang bersamanya

"Gulf alamat kamu dimana?" tanya Mew

"Bapak jalan aja nanti saya arahkan" ujar Gulf

"Oh okay" ujar Mew

Selama di perjalanan mereka tidak bayak bicara hanya Gulf yang sesekali menunjukkan arah jalan pada Mew

Kruyukkk~ suara dari dalam perut Gulf, ternyata Gulf lapar karna tadi dia sempat melewatkan jam makan siangnya

Gulf benar-benar malu, bagaimana jika pak Mew mendengar perutnya berbunyi meminta untuk segera diisi pikir Gulf

Does Happiness Exist? || MewGulf (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang