Gulf langsung pergi sebelum Win sempat mencegahnya, Win dan bunda Anne memutuskan untuk masuk kekamar Mew menunggunya siuman dan juga menunggu Gulf kembali, beberapa saat kemudian akhirnya Mew kembali siuman, perlahan Mew mulai membuka matanya kembali
"Gulf~" panggil Mew pelan
"Phi Mew, kau sudah sadar syukurlah" ujar Win
"Win, mana Gulf?" tanya Mew pelan
"Gulf pulang untuk berganti pakaiannya phi, sebentar lagi dia pasti kembali" jawab Win
"Tadi aku drop lagi ya? Berapa hari lagi waktu yang tersisa?" tanya Mew
"Phi Mew kau ti..." "Jawab saja Win" sanggah Mew
"Du-dua minggu phi" jawab Win
"Gulf juga sudah tau?" tanya Mew lagi yang hanya dibalas anggukan kecil oleh Win
"Phi Mew" panggil Gulf yang baru saja datang
"Gulf~" balas Mew
"Phi maaf ya tadi aku pulang sebentar untuk ganti baju" ujar Gulf
"Kau kenapa pakai pakaian formal Gulf, apa setelah ini kau mau ke pesta atau acara penting" tanya bunda Anne
"Iya, ini acara pentingnya, phi Mew ayo kau juga pake jas yang aku siapkan, Win dan bunda juga ayo berganti pakaian" ujar Gulf sambil memberikan paper bag pada Win dan bunda Anne
Win dan bunda Anne bingung dengan apa yang Gulf lakukan tapi tetap melakukan, sementara Gulf membantu Mew untuk berpakaian
"Gulf sebenarnya ada apa, kenapa tiba-tiba kita semua berpakaian formal seperti ini" tanya Mew
"Malam ini kita akan menikah phi" ujar Gulf
"A-apa!? Gulf apa maksudmu?" tanya Mew bingung
Gulf lalu menunjukkan sebuah kotak merah kecil yang di dalamnya terdapat sepasang cincin pernikahan
"Phi Mew kau mau kan menikah denganku" ujar Gulf
"Gulf bukanlah percuma jika kita menikah,aku sudah tidak memiliki bayak waktu, Gulf aku tidak akan bisa sembuh dan kau hanya akan membuang-buang waktumu untuk ngurusin phi" ujar Mew
"Ya aku tau, karna itu sebelum terlambat aku ingin kita sudah terikat janji pernikahan, aku ingin memiliki phi Mew sebagai suamiku walaupun hanya sebentar, biarkan aku menemani phi Mew sebagai istri sampai akhir" ujar Gulf
"Terimakasih Gulf, aku benar-benar tidak tau harus bagaimana mengungkapkan perasaanku, tapi... kau harus tau aku sangat bahagia memilikimu, aku tidak menyesal memilih kamu sebagai orang yang aku cintai" ujar Mew
Beberapa lama kemudian Win dan bunda Anne masuk ke kamar inap Mew bersama dua orang asing berpakaian serba hitam dengan membawa sebuah dokumen di tangan mereka
"Phi Mew dia adalah pendeta yang akan menikahkan kita, dan yang satunya lagi adalah pengacara yang akan mengurus akte nikah kita secara hukum" ujar Gulf memperkenalkan kedua orang asing itu
"Kita akan menikah secara hukum dan agama Gulf??" tanya Mew terkejut
"Iya phi Mew, aku sudah bilang aku benar-benar ingin menjadi istrimu dan ini bukanlah main-main" ujar Gulf
"Bisa kita mulai acara pernikahannya" tanya sangat pendeta
"Silakan pak pendeta" ujar Gulf
"Mew Suppasit Jongcheveevat apa kau bersedia menerima Gulf Kanawut Traipipattanapong sebagai istrimu?" tanya sangat pendeta
"Saya bersedia" jawab Mew
"Gulf Kanawut Traipipattanapong apa kau bersedia menerima Mew Suppasit Jongcheveevat sebagai istrimu?" tanya sangat pendeta
KAMU SEDANG MEMBACA
Does Happiness Exist? || MewGulf (End)
RandomGulf seorang mahasiswa introvert semester akhir yang hidupnya bergantung pada kakaknya, sedangkan Mew seorang dosen yang di anggap killer oleh para mahasiswanya tapi diam-diam mencintai Gulf Saat mereka berdua sudah mulai dekat masalah di antara kel...