8

689 73 7
                                    

Gulf sangat terkejut mendengar cerita Win dengan cepat Gulf menutup telepon dan pergi menemui ayahnya

"Ayah!! Ayah dimana!?" teriak Gulf

"Ada apa Gulf, ayah ada di taman belakang!!" balas ayah Gulf

Dengan cepat Gulf berlari ke arah tama belakang menemui ayahnya

"Gulf kamu kenapa lari-lari kayak gitu sih" tanya ayah Gulf

"A-ayah, Gulf mau balik ke Thailand ayah sekarang, Gulf mau ke Thailand sekarang" ujar Gulf panik

"Kamu sebenarnya kenapa kok tiba-tiba mau balik ke Thailand?" tanya Ayah Gulf

"Duh, panjang ceritanya kalo Gulf harus jelasin sekarang, Gulf langsung pamit ya yah, tenang aja tiket udah Gulf pesen online 2 jam lagi take off" pamit Gulf

"Kenapa mendadak sekali Gulf?" tanya Ayah Gulf

"Nanti Gulf jelasin, sekarang Gulf harus segera berangkat ke bandara, bye ayah sampaikan salam buat ibu ya yah" ujar Gulf

Setelah berpamitan dengan ayahnya Gulf langsung mengambil koper yang telah dia siapkan sebelumnya dan langsung pergi kebandara, selama di perjalanan dari London ke Thailand Gulf berusaha keras untuk tidak mengeluarkan air matanya

"Phi Mew, tolong jangan membuat pertemuan kita satu tahun yang lalu benar-benar menjadi yang terakhir kalinya" gumam Gulf

Setelah sampai bandara Thailand Gulf langsung menaiki taksi ke salah satu rumah sakit, sampai dirumah sakit Gulf langsung bertanya pada resepsionis nomor kamar dari pasien bernama Mew Suppasit

Ya benar, pasien Mew Suppasit karna setelah kepergian Gulf kehidupan Mew hancur dia tidak lagi memperhatikan pola makan dan kesehatannya sampai akhirnya di diagnosa terkena penyakit kanker, lebih tepatnya kanker pleura ini adalah tipe kanker jaringan yang melapisi paru-paru, perut, jantung, dan organ lainnya

Setelah mendapatkan nomor kamar Mew langsung saja Gulf menuju kamar tersebut menemui Mew, saat Gulf sudah didepan kamar Mew air mata yang dari tadi Gulf tahan akhirnya jatuh juga

Melihat Mew terbaring lemah dengan wajah yang sangat pucat membuat Gulf tidak kuasa menahan tangisannya, Gulf memasuki kamar Mew ada bunda Anne dan Win yang menunggu Mew disana

"Gulf kau beneran datang" ujar Win kaget melihat kedatangan Gulf karna tadi pagi saat Win menelponnya Gulf langsung mematikan telepon sebelum Win menyelesaikan kalimatnya jadi Win pikir Gulf tidak mau datang lagi

"Iya, Win hiks... To-tolong ceritakan secara detail hiks... bagaimana phi Mew hikss...hikss... bisa seperti ini?" tanya Gulf dalam tangisnya

"Jadi setelah kepergianmu pak Mew kembali menjadi dosen killer yang gila kerja bukan hanya sebagai dosen dia juga bekerja memimpin perusahaan adik tirinya yang sekarang ada dipenjara, dan mungkin karna hal itu pola hidupnya jadi tidak teratur" ujar Win

"Aku juga awalnya tidak tau kalo pak Mew memiliki penyakit kanker pleura, aku baru mengetahui saat 1 minggu yang lalu pak Mew tiba-tiba saja pingsan saat mengajar di kelas, aku membawanya kerumah sakit ini dan baru mengetahui tentang penyakitnya" lanjut Win

"Hikss... Phi Mew bangun phi hikss.. Aku merindukan phi Mew, hikss...hikss... Phi aku sudah kehilangan phi Luke, aku tidak mau kehilangan phi Mew juga" tangis Gulf sambil duduk dikursi sebelah Mew sambil menggenggam tangan Mew yang kurus dengan selang infus terpasang disana

"Gulf~" panggil Mew dengan lembut saat baru terbangun karna suara tangisan Gulf

"Phi Mew,hikss...hiks...aku ganggu tidur phi ya, ma-maaf hikss..." tangis Gulf air mata Gulf mengalir semakin deras saat mendengar suara Mew yang memanggilnya dengan sangat lemah bahkan hampir tak bersuara

"Gulf jangan nangis ya, phi gakpapa kok maaf ya udah bikin Gulf khawatir" ujar Mew

"Phi Mew gak perlu minta maaf, phi Mew gak salah kok justru Gulf yang harunya minta maaf karna secara gak langsung Gulf yang buat keadaan phi jadi kayak gini" ujar Gulf

"Gulf gak salah, wajar bagi seseorang ingin meninggalkan dan melupakan kejadian kelam dihidupnya, dan phi sangat mengerti itu" ujar Mew sendu

"Phi Mew~ phi Mew harus sembuh hikss... Phi harus sembuh supaya bisa ikut aku ke London ketemu sama ayah, biar Phi Mew cepet minta restu buat kita nikah hikss.. " tangis Gulf

"Gulf mau nikah sama phi?" tanya Mew terkejut dengan pernyataan Gulf

"Iya phi, aku sadar yang mau aku tinggalkan itu rasa takut aku dengan kenyataan pahit yang aku alami, dari awal aku gak bermaksud buat ninggalin phi Mew orang yang aku cinta" ujar Gulf

"Jadi ayo phi harus cepat sembuh, dan nikahin Gulf" lanjut Gulf bersungguh-sungguh

"Maaf Gulf, phi tidak bisa jadi mewujudkan keinginan kamu, karna penyakit phi sudah masuk stadium akhir, waktu phi udah gak banyak lagi sayang" ujar Mew

"Enggak!! Phi Mew pasti sembuh, sekarang ada aku disini aku yang akan urus phi Mew sampe sembuh, phi Mew orang yang kuat jadi phi Mew pasti sembuh" ujar Gulf

Mew tidak bisa berkata-kata lagi, disatu sisi Mew senang bisa melihat Gulf lagi dan mengetahui Gulf masih mencintainya tapi di sisi lain sebenarnya Mew tidak ingin Gulf tau tentang penyakitnya ini, karna jujur Mew benar-benar ingin menyerah dengan rasa sakitnya

Pagi siang hingga kemalam lagi tidak ada hentinya Gulf menemani Mew, tapi sama sekali tidak ada kemajuan dengan kondisi Mew justru keadannya semakin parah, Mew bahkan beberapa kali drop dan hampir kehilangan beberapa fungsi organ dalamnya

"Gulf aku benar-benar tidak tega melihat pak Mew menderita seperti ini, apa kau tidak bisa mengikhlaskan dia saja Gulf, tolong bebaskan pak Mew dari sakitnya Gulf" ujar Win

"Iya nak Gulf, kau adalah satu-satunya alasan Mew tetap bertahan, tapi coba lihat sudah berminggu-minggu tapi tetap tidak ada kemajuan, tolong jangan memperlambat penderitaan nak Mew" ujar bunda Anne

Gulf hanya diam mendengar permintaan Win dan bunda Anne, Gulf benar-benar dilema sekarang apa dia harus mengikhlaskan Mew, atau tetap memuat Mew terus bertahan

"Jika hari ini keadaan phi Mew belum juga membaik maka aku akan mengikhlaskannya" ujar Gulf dengan berat hati

Setelah Gulf mengatakan itu, tiba-tiba saja detak jantung Mew kembali melemah, Gulf dengan cepat memanggil dokter untuk memeriksanya

Dokter meminta Gulf, Win dan bunda Anne untuk menunggu diluar agar mereka bisa bekerja dengan optimal

"Hikss... Phi Mew apa ini sebuah pertanda? hikss...hikss... Apa kau benar-benar mau pergi phi Mew?" tanya Gulf dalam tangisnya sambil melihat Mew melalui jendela kaca

Setelah beberapa saat dokter keluar dari kamar Mew dan memberitahukan keadaannya

"Kemarin kami sudah melakukan tes darah pada pasien dan kebetulan hasilnya sudah keluar, dari hasil tes darah yang kami lakukan penyakit kanker yang diderita pasien sepertinya semakin parah dan sudah mulai menyerang fungsi jantungnya, dan bisa saja sewaktu-waktu jantung pasien berhenti berdetak, jadi kami sarankan untuk keluarga pasien segera menyiapkan hati untuk segala kemungkinan terburuk yang mungkin bisa terjadi" ujar sang dokter

"Berapa lama lagi phi Mew bisa bertahan dok?" tanya Gulf

"Kemungkinannya memang kecil tapi ada, mungkin sampai akhir bulan ini" jawab sang dokter

"Akhir bulan ini?? 2 minggu lagi??" tanya bunda Anne kaget

"Berdoa saja agar tuan Mew bisa bertahan lebih lama dari perkiraan kami" ujar sang Dokter

"Kita harus bagaimana sekarang Gulf?" tanya Win pada Gulf

"Aku mau pergi dulu sebentar kesuatu tempat, jika phi Mew tanya aku kemana bilang saja aku pulang untuk ganti baju, aku akan kembali nanti malam" pamit Gulf pada Win dan bunda Anne

~~~

Tiba-tiba kepikiran buat bikin Gulf sakit juga deh, haruskah??

Jangan lupa Vote dan Komen

Does Happiness Exist? || MewGulf (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang