2. Kecelakaan

255 32 2
                                    

Di luar sekolah Beomgyu berdiri di sana, menunggu mobil supir yang akan menjemputnya seperti biasa. Tadi dirinya sudah menghubungi sang supir jadi pasti mobilnya akan segera tiba. Sambil menunggu Beomgyu memainkan handphone miliknya, bukan untuk main game dia memainkan untuk membuka situs webnovel.

Jangan tanya, Beomgyu itu memang menyukai novel meski aslinya dia itu tidak suka membaca apapun tapi dikecualikan nya untuk novel.. Dia selalu suka membacanya. Kapanpun dan dimanapun dia suka membaca nya. Karena itu menyenangkan dan membuat nya dapat lupa akan hal yang membuat nya stress.

Beberapa menit berlalu, Beomgyu sudah menyelesaikan chapter terbaru dari update-an novel yang ditunggu nya. Chapter yang diupdate hari ini cukup banyak yaitu 5 chapter namun bukan itu yang masalah. Tapi kini supirnya yang belum datang itulah masalahnya, biasanya supirnya akan segera datang paling cepat adalah lima menit setelah di hubungi dan paling lambat adalah sepuluh menit.

Selama Beomgyu membaca webnovel di handphonenya itu sudah lebih dari sepuluh menit dan sang supir belum datang menjemputnya. Apakah ada masalah? Apakah ban mobilnya bocor?

Tidak.. Tidak mungkin hal itu terjadi, jika ada kendala pastinya sang supir akan mengajarinya lewat pesan atau pun lewat telfon tapi sampai sekarang tidak ada yang masuk dalam handphone miliknya. Ada apa sebenarnya?

Sebuah cahaya lampu yang terang muncul, Beomgyu sedikit menyipitkan matanya karena silaunya. Dapat dilihatnya cahaya itu berasal dari sebuah mobil yang bergerak dengan cepat menuju ke arahnya. Matanya seketika membesar, sebelum sempat menyingkir dari sana Beomgyu sudah terlebih dahulu ditabrak dan pandangannya berubah menjadi gelap.

.

.

.

.

.

Tit... Tit... Tit...

"Ughh... " kelopak matanya terbuka menampilkan manik berwarna hitam miliknya. Beomgyu berkedip beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam matanya. Dapat dilihat lah langit kamar berwarna putih serta tercium bau obat-obatan. Apakah dirinya di rumah sakit?

"Oh! Anda sudah bangun, tolong tunggu sebentar akan saya panggilkan Dokter" perawat itu keluar, meninggalkan Beomgyu untuk memanggil dokter. Lalu kembali lagi beberapa menit kemudian bersama seorang dokter wanita. Dokter itu segera memeriksa kondisi tubuh Beomgyu lalu menghela nafasnya lega.

Dokter itu menatap Beomgyu yang juga menatapnya. "Kondisi mu sekarang tidak terlalu buruk tapi belum dapat dikatakan baik... Untuk beberapa saat mungkin kamu tidak bisa menggunakan tangan kanan dan mata kanan mu karena tangan mu yang patah dan mata yang terluka, kamu sungguh beruntung karena masih bisa hidup setelah mengalami kecelakaan parah dan hanya  mengalami luka seperti ini. Istirahat lah, aku akan kembali lagi untuk memeriksa keadaan mu siang nanti. Jika butuh sesuatu pencet bell di dekatmu dan perawat akan datang" ucap dokter wanita itu menjelaskan keadaan Beomgyu.

"Tunggu! Aku ingin bertanya... Apakah keluarga ku datang? " tanya Beomgyu menghentikan langkah dokter wanita itu.

Dokter itu menoleh ke belakang, menatap Beomgyu. "Kami sudah menghubungi anggota keluarga mu namun hingga saat ini belum ada yang datang... Mungkin nanti mereka akan datang, jadi tunggulah saja. Mereka pasti datang" ucapnya lalu kembali berjalan keluar diikuti oleh perawat di belakangnya.

Setelah pintu tertutup hanya keheningan lah yang ada dikamar pasien yang digunakan Beomgyu. Lalu terdengar lah suara tawa hambar yang dikeluarkan oleh pemuda berumur 17 tahun itu. Dia tertawa memang namun juga ada air mata yang datang di tawanya itu.

"Hahah, ternyata masih saja... Masih saja mereka! Ha... Sudahlah. Lebih baik aku tidur dari pada memikirkan nya" putus Beomgyu, dia menarik selimut yang digunakannya hingga mencapai bahu lalu menutup matanya dan tertidur.

Dia sudah merasa lelah, sangat lelah terlebih lagi dengan luka yang dialami nya. Rasa lelah serta mengantuk datang secara bertahap membuatnya semakin nyenyak untuk tertidur. Hari yang sedikit buruk menurut nya....

.

.

.

.

.

Beomgyu kembali terbangun dari tidur tanpa mimpinya itu, dia terbangun diatas ranjang rumah sakit. Disebelahnya terlihat dokter wanita tadi yang baru saja datang.

"Oh, kamu sudah bangun? Kebetulan sekali aku baru datang untuk memeriksa mu.. Tunggu sebentar" dokter itu mulai memeriksa keadaan tubuh Beomgyu dan bertanya beberapa pertanyaan kepadanya, Beomgyu hanya menjawab seadanya saja.

Dokter itu mengangguk. "Baiklah tubuh mu sudah menjadi lebih baik sekarang, mungkin kau bisa keluar dari rumah sakit besok tapi tetap kau harus chek up kesini beberapa kali hingga sembuh total... Baiklah aku pergi dulu, masih ada beberapa pasien menunggu ku. Oh ya, ada temanmu yang datang diluar sana. Aku akan menyuruhnya masuk" kata dokter wanita itu yang mulai berjalan keluar.

Tunggu.. Tadi dokter itu bilang teman?? Sejak kapan seorang Jung Beomgyu memiliki teman? Beomgyu sendiri merasa jika dirinya tidak pernah memiliki teman, mau itu di masa SMP atau masa SMA sekarang. Jadi siapa yang datang?

Pintu kamar rumah sakitnya terbuka dan seorang pemuda berambut perak masuk. Dengan mata kirinya Beomgyu dapat melihat wajah yang familiar, wajah yang baru-baru ini di lihatnya. Wajah Kang Taehyun, Junior nya di sekolah. Untuk apa Junior aneh itu datang?

Taehyun tersenyum melihat Beomgyu yang duduk di ranjang rumah sakit itu. "Hai Senior! Aku datang menjenguk mu, syukurlah aku tidak salah kamar. Oh! Aku juga membawa kan mu buah tangan" Taehyun melambaikan tangannya menyapa Beomgyu dengan manis lalu mendekati pemuda yang terduduk di ranjang itu dengan mata sebelah kanan di perban serta tangan kanannya juga yang di pasangi penopang.

Taehyun menarik kursi di samping ranjang Beomgyu dan duduk. "Kau tau Senior? Tadi aku hampir saja tersesat saat mencari kamarmu. Untung saja aku menemukan nya dengan segera" pemuda berambut perak itu meletakkan keranjang buah yang dibawanya di meja.

"Nah, bagaimana keadaan mu sekarang Senior? Sudah lebih baik kan" tanya nya.

Beomgyu mengangguk pelan menjawab. "Ya.. Terimakasih sudah bertanya dan datang tapi dari mana kau tau aku masuk ke rumah sakit? " Beomgyu sungguh heran, yang tau dia masuk ke rumah sakit ini hanya anggota keluarga nya yang tidak datang serta orang yang mengantarkannya kemari.

Oh, tentang orang yang membawanya kesini Beomgyu belum melihatnya. Mungkin nanti dia akan berterimakasih kepadanya.

Taehyun yang sedang memotong apel itu menoleh. "Oh, soal itu kan aku yang membawa mu kesini Senior. Bagaimana mungkin aku tidak mengetahui nya? "

Oke, Beomgyu sedikit terkejut tapi itu memang wajar jika Taehyun yang membawanya kesini karena yang ada di area sekolah itu hanya ada dirinya, satpam malam sekolah yang entah menghilang kemana dan pemuda manis berambut perak di depannya ini.

"Tapi Senior, aku heran... Apakah ada yang dendam denganmu hingga ingin membuatmu meninggal? Tapi sepertinya Senior itu bukan orang yang dapat dengan mudah membuat musuh karena membuat teman saja susah bagi Senior" kata Taehyun yang secara tak sadar menohok Beomgyu.

Tbc.

DissapearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang