1. Permainan

347 40 0
                                    

Paginya Beomgyu terbangun masih di ranjangnya, dia bangkit dari ranjang empuk itu lalu berdiri di depan cermin yang ada di kamarnya. Tangannya terulur untuk memegang salah satu luka yang ada di pipi. Beomgyu meringis sedikit lalu berjalan menuju kamar mandi didalam kamarnya untuk mandi.

Di rumah ini memang setiap kamar memiliki kamar mandi sendiri termasuk kamar Beomgyu juga. Kedua orang tuanya itu sangatlah kaya hingga selalu memberikan uang jajan banyak kepada masing-masing anaknya.

Beomgyu tentunya merasa senang dengan uang yang mereka berikan namun jika perhatian keluarganya yang diambil sebagai gantinya Beomgyu tentu lebih memilih mengembalikan uang ini dari pada perhatian mereka. Dia sama sekali tidak pernah menggunakan uang mereka, jika dirinya ingin membeli sesuatu maka akan dia belum menggunakan uangnya sendiri.

Meski keluarganya kaya Beomgyu selalu bekerja paruh waktu di suatu toko jadi dia sudah dapat menghasilkan uang sendiri.

Setelah selesai mandi dan menggunakan seragamnya Beomgyu segera mengobati satu persatu lukanya, terkadang dia meringis karena rasa perih yang dirasakannya.

Selesai mengobati semuanya Beomgyu kembali merapikan kotak obatnya dan memasukkan nya kembali kedalam laci lalu mengambil tasnya dan berjalan turun. Beomgyu berjalan melewati meja makan yang terdapat seluruh keluarganya yang kini sedang sarapan bersama, dapat dilihatnya mereka semua hanya melirik sedikit lalu kembali makan.

Beomgyu memang tidak ikut karena atmosfer yang ada dimeja makan membuatnya tak nyaman, sejak hilangnya perhatian dari keluarganya itu Beomgyu tak pernah ikut makan bersama mau itu sarapan, makan siang atau makan malam... Dia tak pernah ikut dan selalu lebih memilih makan diluar.

Beomgyu masuk kedalam mobilnya lalu menyuruh supir untuk berangkat.

"Masih tak ada yang berubah... " gumamnya pelan yang hanya dapat didengar olehnya sendiri.

.

.

.

.

.

Angin berhembus menerbangkan rambutnya yang kini agak panjang itu, Beomgyu sedang duduk di taman yang tepatnya ada di belakang sekolahnya. Dia hanya duduk di sana sendirian menikmati angin yang datang, sekolah sudah selesai namun dirinya memilih untuk di sana sebentar. Tenang saja kalau gerbangnya dikunci dia dapat memanjat.

Berpikir tentang hidupnya ini... Terkadang terselip lah pemikiran tentang perubahan keluarganya. Apakah dia pernah melakukan kesalahan fatal?

Perasaan tidak, lalu kenapa? Apakah mungkin mereka memang peduli tapi hanya susah mengungkapkan nya? Tapi kenapa sesusah itu?

Ha... Entahlah dirinya tak tau.

Apakah Beomgyu memiliki teman dekat disekolah? Jawabannya tidak, memang dia memiliki beberapa teman namun tidak dekat sama sekali. Hanya sebatas kenal tidak lebih.

"Aku selalu sendiri... " ucap nya menatap langit yang kini mulai berubah warna dari biru ke orange.

"Benarkah? "

Beomgyu sontak menoleh ke samping saat mendengar suara seseorang yang menjawabnya dan mendapati seseorang yang mengenakan seragam sama sepertinya sedang duduk disebelahnya. Kapan dia duduk di sana? Dirinya tak merasakan ada yang datang tadi.

Pemuda disamping nya itu memiliki rambut pendek berwarna perak, terlihat indah namun ada kesan misterius bagi Beomgyu yang melihatnya.

Beomgyu menatapnya. "Sejak kapan kau duduk disebelah ku? "

"Sejak Eum... Lima menit yang lalu! " jawab pemuda itu tersenyum menunjukkan deretan giginya yang rapi.

Beomgyu terdiam melihat nya, bukan bukan karena senyuman nya namun karena jawabannya. Sungguh? Pemuda ini sudah berada di sebelah nya sejak lima menit yang lalu dan dirinya sama sekali tak menyadari hal itu! Itu adalah waktu yang terbilang cukup lama untuk dirinya.

"Hei Senior, kenapa kau merasa sendiri? " tanya pemuda itu.

"Bukan urusan mu, lagian kenapa kau masih disini? Sekolah sudah selesai pulang sana! " pemuda berambut perak itu menggeleng.

"Tidak mau~ di rumah membosankan.. Senior sendiri kenapa tidak pulang? Oh dan nama senior siapa? Namaku Kang Taehyun" tanya pemuda perak bernama Taehyun itu.

"Jung Beomgyu, aku malas jika pulang... Lagian tak ada yang peduli jikapun aku pulang atau tidak" jawabnya dengan bisikan di kalimat akhir.

Setelahnya tak ada yang berbicara, Beomgyu hanya diam menatap langit yang tadi sore berubah menjadi malam. Sedangkan Taehyun juga diam, dia menatap wajah tampan Beomgyu dan anehnya si pemilik wajah yang ditatap nya itu tidak risih sama sekali.

"Ingin bermain satu permainan bersamaku Senior? "

Beomgyu menoleh dan menatap bingung Taehyun. "Permainan? Permainan apa? " Tanyanya.

Taehyun tersenyum dan menjawab. "Permainan ini namanya 'Dissapear'. Aturannya mudah, hanya menghilang saja sementara lalu kembali lagi... Disini tak ada yang menang atau kalah, hanya ada kenyataan saja. Jadi... Ingin bermain? " Taehyun tersenyum kepada Beomgyu setelah selesai menjelaskan permainan nya.

Beomgyu merasa bingung dengan permainan yang dijelaskan Taehyun. Pasalnya dia belum pernah sekalipun mendengar permainan ini, merasa aneh pun Beomgyu menolak.

"Tidak, ini sudah malam. Lebih baik kau pulang segera... Aku akan pergi duluan" Beomgyu berjalan pergi melewati Taehyun.

Taehyun yang ditinggalkan di sana sendirian tetap tersenyum, dia menatap arah kemana Beomgyu berjalan pergi tadi dan bergumam kecil.

"Kau akan membutuhkan permainan ini Senior... Kau akan melakukannya, aku yakin itu... "











Cast Unlocked!

Kang Taehyun

Tbc.

DissapearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang