01 TEKAD

6.5K 95 153
                                    

"JENO!!anak sialan kau!kenapa nilai ujian mu hanya dapat 80 seharusnya 100!!" teriak pria paruh baya yang mungkin umurnya 43 an.

"Jeno sialan! Apakah kau mendengarkan ku" kesal nya menatap benci ke arah laki laki remaja yang hanya duduk dan menunduk.

Pria itu menunduk dengan menahan rasa sesak di dadanya, rasanya sakit.. Sakit sekali..

"Heyy lee jeno!!" teriak pria paruh baya itu, mengangkat dagu pria yang merupakan anak bungsu nya yaitu bernama lee jeno.

Jeno mendongak menatap ayah nya takut, rasanya diri nya terlalu lemah ketika berurusan langsung dengan ayah nya.

"jawab pertanyaanku atau aku akan membuangmu ke jalanan!" ancam nya. Jeno menghela nafasnya kasar lalu menatap ayah nya sendu.

"maaf" lirih jeno, pikiran nya tidak tau harus berkata apa sekarang.

"maaf? Kalau kau ingin aku mengakuiku kau harus belajar lebih giat lagi lee jeno," ucapnya yang terdengar seperti peringatan, sungguh perasaan jeno sekarang sangat buruk.

"kau sudah memalukan keluarga lee ini," ucap nya menjeda

"berdiri! Dan cepat buka bajumu!" perintah nya, jeno hanya mengerutkan dahinya heran, tapi ia harus menurut sebelum ayahnya ini mengamuk.

Lantas jeno berdiri kaki nya gemetar rasa takut dan rasa benci di campur merata begitu saja, membuka kaos hitam nya perlahan lalu melempar pelan ke lantai, terlihat sixpack milik lee jeno, dan memar merah yang tampak kebiruan di seluruh tubuhnya.

Siapa yang melakukannya? Tentu ayah kandung nya sendiri, yang kini sedang melirik benci ke arah lee jeno.

"silahkan ayah," ucap jeno pasrah, sekarang ia tahu apa yang akan ayah nya lakukan detik ini.

Pria paruh baya yang bernama lee gong yo memiliki perusahaan ternama di korea yang kini sedang memuncak, lee gong yo sangat terlihat ramah dan sopan di luar namun itu sebalik nya kalau dengan lee jeno.

Lee gong yo menatap tubuh jeno di ujung kaki sampai ujung rambut, berdecih lalu mengambil sabuk kesayangannya yang hanya di gunakan untuk jeno seorang.

Menghampiri jeno lalu menatap nya jijik, "kau menjijikan," ucapnya jeno hanya bisa tersenyum kecil, kecil sekali sampai tak terlihat.

Takk

Takcc

Tukk

Suara sabuk yang memukuli punggung jeno dengan sangat keras sebanyak tiga kali, jeno menggigit bibir bawahnya menahan sakit, ini sudah ke seratus kali nya ayah nya melakukan ini, jeno mulai terbiasa jadi ia merasa tidak terlalu sakit saat sabuk itu melukai punggung tampan jeno.

"sialan kau, jangan mempermalukan keluarga lee berengsek! Dapatkan nilai di atas rata-rata bodoh sialan!" umpat gong yo sambil memukuli punggung jeno berkali kali, jeno memejamkan matanya menikmati pukulan yang di berikan ayah kandung sialan ini.

"sia-sia aku membesarkan mu berengsek!" umpat nya meneriaki jeno, rasanya telinga jeno akan tuli jika terus mendengarkan teriakan ayah nya ini.

Ddrtt..

Ddrrtt..

Suara ponsel berdering, itu ponsel lee gong yo yang sedang bersuara, lantas gong yomenaruh sabuk itu di atas meja, lalu meraih ponsel miliknya di saku celana nya.

"maaf tuan saya menggangu, tapi pak ceo dari perusahaan ternama di china sudah tiba di kantor," ucap pria itu di seberang sebisanya sesopan mungkin.

My Night Friend🍻|Nomin🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang