06 janji

1.1K 32 102
                                    

Kangen tidak?

------------
06 janji?
------------

Jeno memperhatikan wajah jaemin yang sedang fokus membuat milkshake, begitu pula mark memperhatikan nya dengan melipat dada, jujur jantung jaemin sekarang tidak aman, ia gugup di perhatikan seperti di introgasi.

"kenapa harus kerja bareng aku sih?! " batin jaemin menggerutu, tangan nya mulai bergetar gugup, apakah dunia sesempit ini? Sampai mereka tak memilih cafe lain?!

"itu tangan lo diem, jangan gemeter kayak gitu. " risih jeno dengan nada pelan nya, ia agak kesal melihat tangan jaemin bergetar seperti itu serta wajah ketakutan jaemin.

"ma–maaf.. " jawab jaemin pelan dan mulai melanjutkan kegiatan nya, ia memegang gelas dengan erat supaya tangan nya tak bergetar, menghela nafas panjang, lalu kembali fokus.

Jeno melirik tubuh jaemin dari ujung rambut hingga kaki, meneguk ludah nya kasar, lalu mengalihkan mata nya ke sembarang arah.

"jeno, bilang aja lu suka ama wajah jaemin." batin mark yang sedari tadi memperhatikan mereka berdua.

"ini udah, ngerti gak? " tanya jaemin memperlihatkan milkshake buatannya, jeno dan mark mengangguk paham.

"mau coba gak? " tawar jaemin menyodorkan milkshake itu ke arah mereka.

Mark menerima nya lalu meminumnya menggunakan sedotan, mark tercengang merasakan campuran susu itu enak sekali, ini sangat berbeda dengan milkshake yang sebelum nya ia coba.

"enak jaem!  Campuran susu nya kental banget, topping nya gak pelit lagi. " seru mark merasa senang,  lalu kembali meminumnya denga rakus.

Jaemin tersenyum senang melihat nya, syukurlah mark menyukai nya.

Jeno merasa hati nya panas melihat tingkah laku kedua lelaki yang ada di depan nya.

"sini. " jeno merebut paksa milkshake yang sedang di minum mark, dan langsung meminum nya dan merasakan milkshake buatan jaemin, enak. Jeno akui itu, tapi terlalu gengsi menyampaikan nya.

"gak enak." bohong jeno memberikan kembali milkshake itu ke tangan mark, lalu pergi setelah nya.

Jaemin agak sedih mendengar nya.

"gak usah di pikirin, emang lagi bermasalah aja lidah nya. "  timbal mark tanpa menolehkan pandangannya.

"iya. " jawab jaemin mengangguk faham.

•~~~

"lu aja bagian pelayan, gw mau yang buat minuman sama makanan nya aja. "  saran jeno menolak menjadi pelayan yang selalu setia melayani pembeli.

Mark menggeleng "nggak, lu aja. Males banget gue ngelayanin, apalagi cewek. " tolak mark kembali, ia agak risih karna setiap remaja selalu saja ada yang menempelinya.

"gak. Lu aja nying, " tolak jeno mulai nge gas.

"lu aja kntol, " seru mark kembali.

Mereka adu mata dengan tajam, berusaha menolak jadi pelayan.

"gantian aja." saran jaemin tiba-tiba ada di samping mereka, mereka berdua menoleh ke arah jaemin dengan tatapan tajam.

Jaemin meneguk ludah nya susah payah "jadi jeno bagian sekarang sampe jam delapan, mark di jam delapan sampe sepuluh, gimana?" saran jaemin gugup, sambil nunjuk-nunjuk jam.

"oke, gue setuju. Sekarang giliran lu dulu jen, gue cus buat minuman! " riang mark langsung berjalan ke area pembuat minuman.

Jeno berdecih, sampe akhirnya pergi tak lupa dirinya melirik dulu jaemin yang masih canggung berdiri di sini.

My Night Friend🍻|Nomin🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang