Zekan ArlosNama yang tak pernah bisa di lupakan, bahkan saat dirinya memulai pembantaian. Hidup di dunia penuh kekuasaan, tak pelak membentuknya menjadi sang predator atas, membunuh, menculik, dan segala hal berbau kematian, sudah menjadi bagian hidupnya. Dan entah bagaimana? dalam pekerjaannya yang terakhir di tahun ini, dirinya bisa berada disini.
" Tuan, Nyonya sudah menunggu anda!"
Ucap salah seorang pekerja di kediaman utama keluarganya, De Arlos.
Tanpa bersuara, Zekan bangkit dari duduknya, tak ingin bersusah payah berganti pakaian, ia tetap masuk, menuruti permintaan sang nenek untuk datang malam ini. Tau bahwa pakaian di tubuhnya penuh dengan noda darah, Zekan berlahan membuka kemeja putih penuh noda itu, membuat setiap orang di ruangan, melihat bukti kekuasaan dari seorang Zekan, tubuhnya penuh tato, itu adalah tradisi dalam keluarganya, satu tato untuk satu nyawa.
" Kau berlumur darah setiap saat"
Berta Arlos, wanita tua yang setia menemani sang cucu tunggal itu, harus selalu memaksanya, walaupun hanya sekedar duduk bersama di satu meja makan, entah sudah berapa lama, kediamannya terasa kosong. Berta ingat, dulu, di satu waktu, saat sang suami berserta anak dan menantunya masih hidup, rumah ini sedikit berwarna, tapi sekarang? jangankan berwarna? terisi gelak tawa saja sudah mustahil, lihat saja bagaimana keluarga ini menjadikan keturunannya terbelenggu dalam doktrin kekuasaan, baik sang ayah, sang suami, anak, dan sekarang, cucunya.
" Kau sudah terbiasa sejak dulu nek, ini bukan hal baru bagi seorang Arlos"
" Bukan hal baru? kau harusnya sadar Zekan, ayah dan kakekmu, hanya memiliki goresan hitam disepanjang tangannya, dan kau? lihat saja tubuhmu hampir penuh dengan tato!"
" Itu bukti, bahwa kekuasaan ku melebihi mereka!"
" Dan-- sampai kapan kau akan terus pergi dari satu tempat ke tempat lainnya?"
" Nenek lihat?"
Zekan mengangkat tangan kanannya.
" Bagian ini masih banyak yang kosong"
Mendengar itu membuat Berta geram, bagaimana bisa? Cucunya lebih haus darah dari pada suami dan anaknya, padahal pada masa kekuasaan keduanya, mereka sudah menjadi bagian De Arlos yang ditakuti, dan sekarang? Ia yakin, setiap sosok di ruangan ini, akan dengan suka rela, pergi sejauh mungkin bila berhadapan dengan cucunya. Entah sudah berapa manusia yang telah Zekan habisi menggunakan kedua tangannya itu.
" Kau terlalu berlebihan, bahkan tanpa membunuh, kekuasaan yang ditinggalkan oleh ayahmu sudah lebih dari cukup!"
" Itu milik ayah nenek, bukan aku. Lagi pula? ada urusan apa nenek menyuruhku pulang?"
Melihat penampilan sang cucu yang datang dengan kemeja berlumuran darah, dan ditambah tubuh penuh tato itu, membuat akal sehat seorang Berta sedikit teralihkan. Tepat 5 tahun, setelah sang cucu mendominasi kekuasaan nya pada beberapa negara, ia memilih berkelana, membunuh manusia-manusia jahat yang telah menghabisi banyak nyawa tak berdosa, dan lihat hasilnya, dalam kurun waktu itu, tubuh sang cucu yang awalnya hanya memiliki beberapa tato di punggung itu, berubah derastis, hampir seluruh bagian tubuhnya penuh dengan tato, walaupun masih ada beberapa celah kosong disana, Ia yakin diusia 27 tahun ini, sudah saatnya Zekan memilih wanita untuk mendampingi kursi kekuasaannya di dalam De Arlos.
" Wil, bawakan itu padanya!"
Ucap Berta cepat pada seorang bernama Wil.
" Ini, Tuan!"
Zekan menghentikan aktifitasnya, ia melirik sang nenek, hanya ada anggukan kepala, matanya beralih pada apa yang ada di dalam lembaran berkas ditangannya. Lagi?
KAMU SEDANG MEMBACA
Choose You
RomanceCinta pertama? Mungkin kalian pernah merasakannya, itu hal yang wajar, dan mutlak! di alami oleh setiap manusia yang berhati. Tapi bagaimana? bila Zekan, manusia yang hidup hanya untuk kekuasaan, pria dewasa, penuh dominasi, merasa risau hanya karn...