BAB 5

144 3 0
                                    


" Kau masih disana?"

Ucap Adelin.

Ia tak menyangka, bahwa kedatangan seorang Bellona di tengah malam, adalah karna sesuatu yang sampai saat ini, belum diceritakan kepadanya.

" Ya, sepertinya putramu, lebih menyukaiku, benarkan? Allan?"

Lihat saja, adik sepupunya itu, malah asik bermain bersama putra tunggalnya itu. Entah mengapa Allan putranya, langsung menurut dan amat patuh pada sang adik Bellona.

" Jadi? berapa lama lagi, kau menetap di sini?"

Sambung Adelin.

" Kau mengusirku sekarang?"

Ucap Lonna.

" Bukan, hanya saja, mungkin ayah---"

Ucapan Adelin terhenti saat keributan di luar rumahnya terdengar, di jam 9 malam? tidak mungkin suaminya Adam.
Karna Adelin yakin, Adam kembali lusa. Lalu?

" Tamu yang tak diundang datang, benar-benar menyebalkan"

" Tamu? siapa? sebentar, aku akan menghubungi polisi, sebaiknya kita---"

Lagi?

Kalimat nya terhenti, kala Lona dengan cepat memberikan Allan padanya, dan pergi meninggalkan mereka. Astaga? ternyata sifat uji nyali sang adik tak berubah. Dengan pelan, Adelin berjalan menyusul sang adik.

Baru saja dirinya membuka pintu, Lona sudah dihadang oleh beberapa pria berbadan besar dengan tato di tiap-tiap tangan kanannya.

Ternyata Jordan Finley serius ingin ia kembali, oke! mari kita ikuti alur mainnya.

" Anda harus kembali ke rumah nona"

Ucap salah satu pria diantara 5 orang disana.

Mendengar kata nona, terasa seperti ia kembali pada masa lalunya dulu. Lonna sedikit tersenyum masam, ia baru akan melangkah mengikuti pria-pria itu, sampai suara Adelin kembali membuatnya frustasi.

" Siapa kalian? Lonna, masuk! mereka mencurigakan, kalian pergi dari rumahku, atau aku akan memanggil polisi!"

" Polisi tak akan datang kak"

Ucap Lonna, dan akan kembali berjalan, tapi?

" Tidak Lonna! mereka pasti memiliki niat tersembunyi, aku tak yakin siapa yang mengirim kalian---"

" Ayah yang mengirim mereka kak, jadi ku mohon, biarkan aku menemui nya"

Sambung Lonna cepat, memutus ucapan sang kakak. Lonna dapat melihat getaran samar pada kedua mata cantik Adelin, ia tahu apa yang di pikirkan ibu muda itu, tapi Lonna telah bertekad, ia sendirilah yang harus mengakhiri penderitaan yang telah paman nya lakukan pada mereka dulu, bahkan Lonna yakin, trauma yang dialami seorang Adelin, melebihi dirinya.

***

Dan disinilah Lonna berada, di ruangan yang dahulu telah menjadi teman ceritanya, kamarnya. Tak ada yang berubah, seakan ruangan ini, memang menantinya kembali. Beberapa saat lalu, ia langsung digiring masuk dan terkunci di kamarnya, pria-pria itu mengatakan bahwa pamannya sedang menemui seorang klien.

Terdiam sesaat, ingatannya kembali pada pertemuannya dengan pria bernama Zekan Arlos, ia bahkan hampir terkena kuncian, dari salah satu anak buah yang di kirim Zekan untuk mengikutinya ke toilet. Dan saat dirinya berhasil menjatuhkan pria tersebut, ia langsung pergi, dan mendatangi rumah sang kakak. sialnya, dirinya malah di datangi oleh anak buah sang paman. Entah apa yang tengah pria itu pikirkan sekarang, Lonna bahkan akan tertawa bila melihat wajah itu dalam kekesalan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Choose YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang