Adakalanya seorang Chaeyoung bisa tersenyum sangat lebar dan tertawa bahagia, tapi pertanyaannya apa senyum itu nyata?
Son Chaeyoung seorang gadis dengan perawakan kecil yang dulunya memiliki banyak kebahagiaan kini berubah menjadi gadis murung.
"Chaeng?" Tzuyu menepuk pelan bahu sahabatnya itu. Tzuyu tersenyum sedih kearah Chaeyoung. Setelah Chaeyoung tertawa dan menikmati obrolan bersama sahabatnya itu tak lama kemudian Chaeyoung kembali tidak fokus dan melamun.
"Apa Tzu?" Chaeyoung menunjukkan senyumnya.
"Udah malem, gue anter lo pulang yah?"
Chaeyoung memeriksa jam di HP nya. Lalu netranya menatap kearah luar kafe. Senyum Chaeyoung melebar.
"Mina udah ngejemput Tzu, jadi gue pulang sama dia."
Tzuyu mengikuti arah pandang Chaeyoung. "Chaeng?"
Chaeyoung yang sedang merapihkan barangnya menoleh kearah Tzuyu. "Kenapa Tzu? Mina udah nunggu lama, gak mau gue kalo ntar dia ngeluh kakinya pegel-pegel."
"Gak ada Mina Chaeng," ucap Tzuyu menatap sendu sahabatnya itu.
Chaeyoung mengernyit. "Apaan sih Tzu?" Chaeyoung menunjuk kearah dia melihat Mina. "Tuh jelas-jelas gue ngeliat pacar gue Mina lagi berdiri pake hodie abu-abu kesayangannya."
"Mina udah tenang diatas sana Chaeng."
Chaeyoung berdecak kesal. "Apaan sih Tzu! Aneh banget deh lo. Kak Nay gak ngasih uang jajan ya makannya lo jadi gak waras gini."
Chaeyoung bangkit dari duduknya. Tersenyum kearah Mina.
"Son Chaeyoung!" Tzuyu menaikkan nada suaranya. Ikut berdiri. Tzuyu menghela napas lalu berjalan mendekat kearah Chaeyoung. Memegang bahunya. "Mina udah meninggal Chaeng. Mina udah gak ada disini, dia udah tenang diatas sana. Gue mohon Chaeng, jangan bersikap kayak gini. Mina pasti juga gak happy liat lo gini."
Chaeyoung akhirnya menangis. Tzuyu memeluk sahabatnya itu. "Mina Tzu, Mina gue...."
***
1 Tahun yang lalu
"Sayang!" Mina melarang Chaeyoung untuk keluar dari apartemen mereka. "Gak boleh pergi! Aku masih mau sama kamu!"
Chaeyoung mengacak rambut kekasihnya itu. "Aku harus nyerahin lukisan ini sayang. Gak lama kok."
"Tapi aku gak mau gak sama kamu sedetik aja!"
Chaeyoung tertawa mendengar perkataan Mina. "Aduh bucin banget sih neng."
Mina mempout kan bibirnya. "Ishh aku serius Chaeyoung!"
Chaeyoung mencium dahi Mina. "Aku bakalan pulang cepet kok. Aku janji."
Mina akhirnya berpindah, tidak menghalangi jalan Chaeyoung. "I Love you baby cub."
Chaeyoung terkekeh pelan. "Kamu kenapa sih hari ini? But I Love you too My Penguin."
***
Masa Kini
Chaeyoung terbangun dari tidurnya. Mimpi tentang Mina sebelum kejadian itu terus menghantuinya.
"Chaeng? Lo baik-baik aja?" Nayeon memberi minum kepada Chaeyoung yang terlihat sangat pucat.
"Kok lo disini Kak?" Chaeyoung meminum air yang diberikan Nayeon.
"Tzuyu harus pergi jemput Dahyun dibandara, jadi dia minta gue nemenin lo." Nayeon tersenyum kearah Chaeyoung.
Chaeyoung tersenyum tipis. Kakak beradik itu memang selalu ada buat Chaeyoung dan tidak pernah meninggalkan Chaeyoung sendirian.
"Andai hari itu gue gak pergi dan nemenin dia. Mungkin kalo gue disamping dia kecelakaan mobil itu gak akan terjadi," ucap Chaeyoung dengan tatapan kosongnya.
Nayeon tersenyum tipis. "Chaeyoung ... Gak ada yang tau apa yang bakal terjadi, dan lo gak ada jaminan kalo lo disana dia bakalan tetap ada didunia saat ini. Chaeng, semua orang punya waktunya masing-masing didunia ini. Waktunya dia didunia udah berhenti hari itu, itu bukan salah lo."
Chaeyoung menangis. Kehilangan Mina seperti kehilangan dirinya sendiri. Semenjak Mina pergi, Chaeyoung seakan ikut pergi. Chaeyoung tidak memiliki lagi semangat hidup.
"Chaeng. Semenjak hari pemakamannya lo gak pernah datengin dia." Nayeon menatap Chaeyoung. "Ini saatnya lo nutup luka dihati lo Chaeng. Mina gak akan suka lo begini."
Chaeyoung mengelap air matanya. Apa yang Nayeon katakan benar. Chaeyoung harus menerima kepergian Mina.
***
"Hai my penguin." Chaeyoung menyentuh nisan Mina. "Maaf baru dateng ... Mina, aku janji aku bakal mulai jalanin hidup aku. Maaf udah ngelakuin hal-hal yang nggak kamu suka. Mina, aku harap kamu tenang disana."
Chaeyoung terdiam sesaat mencoba untuk tidak menangis. "Mina, aku janji bakal berusaha menyembuhkan luka dihatiku dengan nerima kepergianmu ... Mina, I Love You."
Semilir angin berembus menerpa wajah Chaeyoung seakan membalas perkataan Chaeyoung. Chaeyoung datang bersama dengan Nayeon, Tzuyu, dan Dahyun.
Senyum muncul dibibir Chaeyoung. "Mina, waktu yang aku milikin sama kamu itu waktu terbahagia dihidup aku. Habis ini aku mau jalanin perawatan sama Psikiater, aku janji bakal dateng kesini dengan diriku yang udah lebih sehat. I Love You Myoi Mina."
"I Love You Too Son Chaeyoung."
***
End
Maaf kalo gaje dan pendek