Love (Satzu)

371 25 9
                                    

Tzuyu menghela napas panjang. Gadis itu sudah menunggu lebih dari empat jam di restoran yang seharusnya menjadi tempat dia bertemu dengan kekasihnya, Sana. Tzuyu menyesap minuman yang dia pesan sambil menunggu Sana, gadis itu sesekali melihat kearah pintu berharap Sana cepat segera datang.

"Nona?" Seorang pelayan di restoran itu mendekati Tzuyu. Sudah beberapa kali memang.

"Saya akan segera pesan makanan ketika orang yang aku tunggu datang," ucap Tzuyu.

"Bukan begitu Nona. Restoran sebentar lagi tutup," ucap pelayan itu.

Tzuyu menghela napasnya. Gadis itu bangun dari duduknya dan memberikan beberapa lembar uang seratus ribu kepada pelayan. "Uang ini sebagai permintaan maaf saya karena sudah mengisi meja ini sangat lama tanpa memesan makanan."

"Tidak perlu nona." Pelayan itu menolak.

"Ambil saja." Tzuyu berjalan pergi.

Tzuyu menghirup udara malam yang dingin.

***

"Dia gak dateng kan?" Setelah Tzuyu sampai di apartemen nya dia langsung dihadiahi pertanyaan oleh Chaeyoung, temannya. Dan terlihat juga beberapa temannya ada di apartemen Tzuyu.

"Sedang apa kalian disini?" Tzuyu berjalan mengambil air minum untuknya.

"Untuk menghibur dan sekaligus menyadarkan orang sepertimu?" Ucap Mina.

"Aku baik-baik saja. Tidak perlu dihibur atau disadarkan," ucap Tzuyu setelah menegak air putih.

"Mau berapa lama lagi kau mempertahankan hubunganmu dengan Sana?" Jeongyeon menatap Tzuyu.

Tzuyu menghela napasnya. "Ini hubunganku. Kenapa kalian ikut campur?!"

"Karena kau terluka dalam hubungan ini Tzu!" Nayeon menatap kesal sekaligus khawatir kepada Tzuyu.

"Kita semua tau, hubunganmu dan Sana tidak baik-baik saja setahun ini!" Ucap Nayeon.

"Nayeon benar Tzu," ucap Dahyun. "Sampai kapan kau akan membiarkan dirimu terluka?"

Tzuyu menunduk. Semua perkataan sahabat-sahabatnya benar.

"Sana yang kau kenal sudah berubah Tzu," ucap Momo. "Bagimu Sana masih menjadi prioritas utama. Tapi bagi Sana kau bukan prioritas nya lagi. Sudah berapa lama kalian tidak bertemu? Sudah berapa lama Sana selalu mengabaikanmu?"

"Apakah salah jika aku mencintainya?" Ucap Tzuyu pelan, lalu mengangkat kepalanya menatap para sahabatnya dengan tatapan yang sudah jelas Tzuyu terluka. "Kenapa kalian bilang seakan perasaanku ini salah?"

Para sahabatnya diam. Mereka tidak tega melihat Tzuyu, Tzuyu yang selalu pura-pura kuat tapi matanya tidak berbohong. Dia terluka.

"Perasaanmu tidak salah Tzu, tapi Sana yang kau cintai sudah menghilang Tzu," ucap Jihyo. "Sana yang menjadi kekasihmu sudah berbeda dengan Sana mu, Sana kita."

Tzuyu menunduk. "Ini salahku. Aku terlalu sibuk setahun terakhir, sampai aku bisa kehilangan dirinya."

"Kau tidak salah Tzu," ucap Chaeyoung.

Drrtttt drrtttt

Ponsel Tzuyu bergetar. Tzuyu melihat siapa yang meneleponnya. Dan itu adalah kekasihnya, Sana.

Raut wajah Tzuyu langsung berubah ceria. Tzuyu segera mengangkat teleponnya.

"Sana!"

Terdengar suara berisik saat Tzuyu mengangkat telepon. Sana sepertinya sedang disebuah pesta atau club.

Twice Oneshoot Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang