I Always Love You (Datzu)

182 13 0
                                    

"Dahyun-ahh!" Sana mengetuk pintu kamar adiknya itu.

"Aku tidak mau keluar Unnie! Beri aku waktu sendiri!"

"Setidaknya keluar untuk makan Dahyun, kamu belum makan sejak kemarin." Sana menatap sedih kearah pintu kamar adiknya itu.

Ceklek

Pintu kamar terbuka, menampilkan Dahyun dengan tampilan berantakan dan mata nya yang sembab.

Sana tersenyum kecil dia bahagia dan sedih melihat Dahyun. "Kamu tidak boleh sampai sakit Dahyun-ahh."

Dahyun mengambil nampan makanan yang dibawa Sana. "Aku akan memakannya, unnie boleh pergi."

Sana menggeleng. "Unnie akan disini menemanimu makan."

"Unnie ... Aku ingin sendiri."

Sana menghela napas. "Unnie akan meninggalkanmu sendiri setelah kamu selesai makan."

Dahyun hanya mengangguk. Dia kembali masuk kekamarnya, dan membiarkan Sana ikut masuk.

Sana menatap kamar Dahyun yang berantakan dan sebuah foto besar di dinding kamar Dahyun. Sana menatap sedih kearah foto itu, Foto Chou Tzuyu kekasih Dahyun adiknya.

 Sana menatap sedih kearah foto itu, Foto Chou Tzuyu kekasih Dahyun adiknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan memarahiku tentang kamarku yang berantakan."

Sana menoleh kearah Dahyun dan tersenyum tipis.

***

Dahyun tertawa terbahak mendengar cerita dari Tzuyu. Tzuyu selalu berhasil membuatnya bahagia dan tertawa.

"Geezzz sangat mengerikan bukan?"

Dahyun tersenyum lebar sambil menatap Tzuyu. "Aku tidak bisa menyalahkan Nayeon unnie. Maksudku, kamu memang sangat-sangat menggemaskan. Wajar bagi Nayeon unnie terus menganggumu."

Tzuyu mem pout kan bibirnya.

Dahyun tertawa melihat kekasihnya itu.

***

"Dahyun sudah mau makan?" Tanya Nayeon kepada kekasihnya.

Sana mengangguk. "Walaupun dia tidak menghabiskannya, tapi setidaknya dia sudah makan."

Nayeon mengangguk. "Kepergian Tzuyu sangat melukai kita semua terutama Dahyun."

"Aku tau." Sana menghela napas panjang. "Pelakunya sudah tertangkap?"

"Jihyo dan Jeongyeon masih berusaha mencari pelakunya."

Tzuyu mengalami kecelakaan tabrak lari 3 hari yang lalu. Sayangnya dia tidak selamat dari kecelakaan tersebut.

"Semuanya akan segera membaik, Tzuyu tidak ingin melihat kita seperti ini." Nayeon memeluk Sana.

Sana mengeratkan pelukannya. "Aku hanya sangat sedih melihat Dahyun seperti ini."

"Waktu akan mengobati Dahyun sayang."

***

"Tzuyu tangkap!"

Dahyun melemparkan bola voli kepada Tzuyu yang terlihat sedang melamun.

'duk'

Bola itu mengenai kepala Tzuyu. Tidak keras namun cukup membuat Tzuyu kaget. Tzuyu menatap tajam kearah Dahyun.

Dahyun nyengir sambil mendekati Tzuyu. "Aku sudah bilang tangkap bolanya, kamunya malah ngalamun."

Tzuyu memutar bola matanya malas, "kenapa aku bisa nerima orang kayak dia jadi pacar?"

Dahyun mengacak rambut Tzuyu. Walaupun Dahyun lebih pendek dari Tzuyu.

"Hey! Lovebird!" Chaeyoung datang membawa bola voli. "Aku tau kalian baru pacaran dan masih hangat-hangatnya, tapi please kita perlu menyelesaikan latihan."

***

Dahyun menatap kosong kearah foto besar Tzuyu yang terpajang di dinding kamarnya. Pikirannya saat ini kembali ke masa lalu nya dengan Tzuyu.

"Dahyun-ahh," ucap suara yang tidak asing ditelinga Dahyun. Dahyun langsung menoleh.

"Tzu-tzuyu?"

Dia adalah Tzuyu. Tzuyu tersenyum manis kearah Dahyun. Dia berjalan mendekati kekasihnya itu. Mengusap air mata yang menetes dari mata kekasihnya itu.

Dahyun langsung memeluk Tzuyu. "Aku tau semua itu hanya mimpi, aku tau kamu tidak pergi meninggalkanku."

Tzuyu melepas pelukan Dahyun. "Dahyun-ahh, kamu harus menerima kenyataan. Walaupun itu berat. I Always Love You."

Dahyun menggeleng. "Apa maksudmu, kamu masih hidup kamu belum meninggal. Kamu bahkan muncul disini didepanku."

Tzuyu hanya memberikan senyuman kepada Dahyun.

"Dahyun!"

"Yak Kim Dahyun!"

Suara keras membangunkan Dahyun dari tidurnya. Tadi itu hanyalah mimpi.

Sana memeluk adiknya itu dengan erat.

"Kami pikir kamu pingsan," ucap Nayeon menghela napas lega.

"Aku ingin menemui Tzuyu," ucap Dahyun yang sedang dipeluk Sana.

Sana melepas pelukannya lalu merapihkan rambut Dahyun. "Tzuyu sudah tidak ada didunia ini Dahyun."

Dahyun menatap Sana dengan pandangan kosong, itu membuat hati Sana teriris. "Aku ingin menemuinya. Aku ingin menemui Tzuyu!"

Dahyun menangis dengan keras sambil memanggil-manggil nama Tzuyu.

Sana memeluk Nayeon, dia tidak tega melihat adiknya seperti itu. Tapi dia tau, Dahyun perlu menangis menumpahkan semuanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 02, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Twice Oneshoot Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang