"Haii ma.. haii pa.." ucap seorang gadis yang baru saja datang dari luar dan menghampiri 2 orang yang Ia panggil dengan sebutan mama dan papa tersebut
"Heeii sayang" sapa Ratna kepada putrinya yang baru saja datang, yaa yang baru saja datang itu adalah Lisa, dan yang di panggil mama dan papa itu adalah Ratna dan Farhan "gimana jalan-jalannya tadi, seru?" sambung Ratna
"Seru dong ma.." jawab Lisa
Ditengah asiknya mereka berbincang terlihat seperti keluarga yang sangat bahagia, tiba-tiba muncul seorang gadis dari atas sedang menuruni anak tangga. Dan Lisa yang melihatnya terlihat heran ketika gadis tersebut mendekati mereka
"Loh.. kok Resta ada di sini?" tanya Lisa heran
"Mulai sekarang Resta tinggal di rumah ini bersama kita" jawab Farhan
"Kenapa tiba-tiba?" tanyanya lagi
Resta yang mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut saudara tirinya terlihat bingung, memangnya kenapa kalau Ia tiba-tiba tinggal di rumah ini? Memangnya ada masalah? Toh rumah ini adalah milik ayahnya. Mau Ia tiba-tiba tinggal di sini atau menjadi sebuah rencana menurut Ia itu tidak masalah, karena Resta juga punya hak untuk tinggal di sini.
"Ini bukan tiba-tiba Lisa, papa sama mama memang sudah membicarakannya dari beberapa hari yang lalu" jelas Farhan
"Terus kenapa gak ngomongin ini sama Lisa?"
"Emangnya perlu buat ngomongin ini sama lo? Gue kan juga punya hak buat tinggal di sini, dan gak perlu izin dari lo" ucap Resta dan membuat Lisa sebal mendengar penuturannya
"Gue gak ngomong sama lo ya" ucap Lisa lalu berdiri dari duduknya dan menujuk wajah Resta "gue lagi ngomong sama mama papa" lanjutnya dengan jarinya yang masih tetap menunjuk wajah Resta
"Lisa turunin tangan kamu" kata Ratna emosi "kamu gak boleh kayak gitu. Yang di ucapkan Resta ada benarnya, dia juga punya hak untuk tinggal di sini" sambung Ratna
Mendengar perkataan mamanya yang seperti membela Resta, membuat Lisa di sulut emosi. Karena baru kali ini Ia di bentak oleh mamanya sendiri hanya karena membela saudara tirinya itu.
"Mama ngebentak Lisa? demi ngebela dia" ucap lisa menatap mamanya dengan air mata yang menggenang di pelupuk matanya, lalu Ia segera berlari ke atas dan menuju kamarnya.
"Gak usah di ambil hati ya ucapan Lisa barusan" ujar Ratna lalu merangkul Resta untuk duduk di sofa
"Ratna sebaiknya kamu nenangin Lisa dulu" kata Farhan dan di angguki oleh Ratna, lalu Ia pun naik ke atas dan menghampiri sang anak dan meninggalkan Farhan dan Resta di ruang keluarga
"Kamu yang sabar yaa ngadepin sifat Lisa" ucap Farhan "papa janji bakal buat kamu betah dan nyaman tinggal di sini" lanjutnya seraya memeluk putrinya dari samping
"Makasih yaa pah" ujar Resta lalu membalas pelukan papanya
*****
Pagi harinya di rumah Farhan sudah ada Resta, Ratna dan Farhan yang sedang duduk di meja makan sambil menyantap makanan yang sudah di siapkan oleh Bi Siti ART di rumah tersebut.
"Ma Lisa mana kok belum turun?" tanya Farhan Pada Ratna
"Bentar lagi pasti turun kok pa" jawab Ratna "nah itu dia" sambung Ratna ketika melihat Lisa turun dari tangga dan menuju ke meja makan
"Pagi Mah.. Pah.. Res" sapa Lisa kepada semua orang yang ada di ruangan tersebut dan duduk di samping Ratna
"Pagi sayang" ucap Ratna menjawab sapaan sang anak, sedangkan Resa dan Farhan hanya membalasnya dengan senyuman
KAMU SEDANG MEMBACA
Runtuh
Teen FictionCerita tentang anak remaja yang di paksa dewasa oleh keadaan. Resta Permata yang merindukan hangatnya keluarga yang telah lama tak lagi Ia rasakan, dan tak tau harus ke mana saat Ia benar-benar butuh rumah tempat Ia untuk pulang.