°Dua°

126 11 0
                                    

Happy Reading~

Happy Reading~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Sebuah ruangan yang luas dan gelap hanya di terangi oleh cahaya bulan di malam hari yang datang dari sela sela jendela. Udara yang dingin masuk dari jendela yang sedikit terbuka dan menyentuh tubuh seseorang.

 Udara yang dingin masuk dari jendela yang sedikit terbuka dan menyentuh tubuh seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seorang pria tampak berantakan. Sedari tadi dia hanya menuangkan wine ke dalam gelasnya. Banyak botol-botol wine berserakan di sekitarnya. Ia hanya duduk di sofa sembari meminum minuman beralkohol dengan wajah kusut, kantung di kedua matanya hitam serta bibirnya yang sedikit pucat.

"Lune.." lirih pria itu dengan sorot mata yang sendu menatap bingkai foto yang berdiri indah di atas meja.

"Maafkan aku..."

"Kumohon kembalilah.."
"Aku janji akan selalu menjagamu"

Lirih Pria itu tak tahu ia bicara dengan siapa. Kemudian, sebuah air muncul di ujung kedua matanya. Dia menangis dalam kesunyiannya malam itu.

¥¥¥¥

Drrt.... Drrt...

Suara handphone yang bergetar membangunkan seorang wanita dari tidurnya. Ia berdecak kesal pada orang yang telah membangunkan dari tidur indahnya apalagi hari ini hari Minggu!

Ia mencari keberadaan handphone dengan mata yang masih terkantuk efek baru bangun. Kemudian ia mengangkat panggilan tersebut.

"Hal-" ucapannya terpotong saat suara yang telah mendahuluinya berbicara.

"Ferine!" Teriak seseorang dari seberang sana. Ferine menjauhkan benda pipihnya dari telinganya yang mendenging hebat.

"Ibu? Kenapa pagi pagi sekali"

"Ibu tau kalo kamu masih tidur walau sudah jam segini!" Ucap Sheela. Lalu Ferine melihat jam, sekarang sudah jam 9 pagi. Ia mengenyitkan dahinya bingung mengapa ibu nya tiba tiba mengomel di pagi hari. Biasanya juga tak apa jika ia bangun siang di hari liburnya ini. Apalagi dia sekarang sudah berumur kepala dua dan sudah tak tinggal bersama ibunya. Jadi mengapa ibunya tumben sekali menelepon nya di pagi hari liburnya?

I Suddenly Became A Boy?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang