Chapter 1

569 34 2
                                    

Kalo kelas 12 biasanya bosenin, juga pusing banyak ujian. Tapi klo satu kelas sama siswa manis kaya Gavin betah semua lahh

"Selamat pagi Gavina" itu Varez, dengan suara menggelagar nya masuk ke dalam kelas

"Dih apa apaan gavina, nama gua gavin ye varesa"

"Nah, lu juga gitu ganti nama gw" varez pun akhirnya duduk di sebelah gavin

"Lu manis terus, ga bosen?" Ucap varez dengan spontan

"Lu bilang itu tiap hari, eneg gua ngek"

Tiba tiba saja pak arga masuk kelas dan mendekati Gavin

"Gavin ikut bapak, ada yang harus di bicarakan" ucap arga dengan tegas

"Yee bilang aja minta cipok sma Gavin" tiba tiba muncul Gardika entah dari mana

"Lu muncul kek setan aja dik" astra menatap heran dika

"EH ANJING, LU YANG KEK SETAN GUA GA NYADAR DRI TADI LU DUDUK DI SANA" Gas gardika

"Udah udah, gavin sini" arga menarik tangan Gavin keluar kelas

"Eh gavin kira kira ngomong apa ye sma pak arga?" Tanya astra

"Mau di entot?" Ucap varez asal

.
.
.
.
.
.
.
"TIDAK BISA DI BIARKAN!" Ucap mereka bertiga tiba tiba dan langsung berlari menyusul Gavin dan arga

🌸🌸🌸

Sudah 10 menit, 3 orang itu memantau ruangan pak arga dengan serius. Mau masuk ga enak, klo di tunggu gavin nya ga keluar ini mereka ngapain coba?

"ANJING!?"

Mereka mendengar teriakkan kata kasar dari dalam ruangan tersebut yak tak tunggu lama mereka main masuk ke dalam ruangan itu

"BAPAK JANGAN CABUL SMA ANAK SMA PAKK, ISTIGHFAR ISTIGHFAR" TERIAK VAREZ

"EH REZ, YANG DI CABULIN SIAPA!?" tanya gavin

3 org itu memperhatikan arga dan gavin bergantian

Astra pun memegang megang tubuh Gavin (modus pen gerpe gerpe)

"Aman sih gavin nya" lapor astra

"Masa? Sini gua cek" gardika ikutan gerpe gerpe gavin

"Ck klian modus banget sama gavin" kata arga dengan jengah

"Tadi lu ngapa teriak?" Tanya varez

"Gua masuk babak selanjutnya lomba KIR"

"EALAHH"

🌸🌸🌸

Gavin memang banyak yg suka, dan gavin sendiri sebenarnya punya seorang yang dia sukai. Dia adalah kakak kelas nya dulu, tentu sekarang sudah lulus namun diam diam gavin sering bertukar pesan dengan nya

 Dia adalah kakak kelas nya dulu, tentu sekarang sudah lulus namun diam diam gavin sering bertukar pesan dengan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yess, jalan jalan sma kak jerrico. Pake baju apa ya?" Ucap gavin dalam hati namun di luar tetep kelihatan senyum senyum

Ga tau saja ada 4 orang yang memperhatikan nya tengah asik chattingan

"Siapa si yg lgi chat sma gavin? Pacar?" -gardika

"Siapapun yg lgi chat sma gavin, pasti ga se keren gua sih" -varez

"Senyum senyum, manis. Tpi ngapa ke hp coba? mending ke astra" -astra

"Ga bisa di biarin ini, gavin kudu di lindungi" -arga

Gavin ngerasa panas di pundak kiri nya, akhirnya menoleh ke kiri melihat sekumpulan orang itu memperlihatkan nya

"WOI, DIEM AJA. SINI TEMENIN GUA MAKAN DRI PADA BENGONG KEK SETAN"

"Iya sayaang" mereka ber 4 kompak

"Pak arga geli deh" ucap gavin dengan jujur

"Gapapa, tadi chat sama siapa? Asik banget" tanya arga

"Sama kakak gua" bohong gavin

"Bukanya lu anak tunggal?" Tanya gardika

"Maksud gua itu...kakak sepupu"

"Nanti mlm yg giliran belajar sma gavin gua kan?" Tanya varez

"Bapak yg ajarin gavin hari ini" sela arga

"Ga perlu, nanti gua mau sendiri aja" gavin sedikit tersenyum memikirkan acara jalan nya bersama jerrico

"Jangan lupa persiapkan lomba KIR nya Gavin" arga pun berdiri tak lupa mengusap kepala gavin sebelum pergi untuk persiapan mengajar kelas selanjutnya.

"Ayo balik ke kelas" ajak astra, lalau memeluk pinggang Gavin sedikit menarik nya agar cepat jalan menuju kelas

"Astra woi, lepas njing"

Varez tiba tiba menarik gavin dari astra

"Ni bocah bisa jalan sendiri ngek ga perlu lu peluk peluk, sna vin jalan dluan" suruh varez

Gavin sedikit tersenyum lalu berjalan di depan varez.

/Plak

Varez memukul pantat gavin cukup keras dan langsung berlari

"SI BANGSAT, AWAS LU VARESA" Teriak gavin

"Udah ga usah di urus" gardika malah menggendong Gavin

"Dika...lu sama aja njir"

HAREM!? || TXT AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang