Chapter 9

181 12 1
                                    

Gavin berada di apart nya, kembali bersama kawan kawan dan guru nya yg sinting

"Gw mau mandi" gavin berdiri perlahan karena kaki nya masi sakit

"Luka lu jangan smpe kena air, sini bapak bantu" arga membantu gavin berjalan ke kamar mandi

"Makasi pak"

"Bapak bantu mandiin kamu juga"

"GURU MACAM APA KAO!? DIKAA ASTRAA VARESS PAK ARGA MESOM" teriak Gavin

Mereka bertiga segera menjauhkan arga dari gavin

"Pak, ga boleh ya pak" ucap dika sambil menoleh kanan kiti

"Gavin mending kita mandiin aja" usul dika

"Ber 3?" Tanya vares memastikan, dika mengangguk

"Gua lebih percaya pak arga dri pada kalian ber tiga" ucap gavin

"Yakin lo? Liat itu si pak arga. Pedo emang" ejek vares

"Eh bapak hanya beda 6 tahun dari kamu vares"

"TUAK"

"udah! Gua mandi sendiri" gavin berjalan hati hati menuju kamar mandi

Namun ketika sampai dia malah bingung sendiri bagaimana mandi nya

"Luka nya sakit..."

Vares tiba tiba masuk kamar mandi sambil membawa kursi kecil

"Gua udh pernah liat badan lu, ga usah malu" vares memberi kursi kecil itu ke sebelah Gavin

"Taro kaki lu di situ, ga usah keramas dulu itu luka di kepala lo ga boleh basah." Ingat vares

"Yg lainya setuju lo bantu gua?" Tanya gavin

"Mereka masi ribut sma arga, dh biarin itu tua bangka sma anak nya. Gua bantu ga?" Tanya vares

"Ga usah, gua bisa thanks ya" gavin mendorong vares untuk segera keluar kamar mandi nya

"Sama sama" vares tersenyum lalu bergabung bersama yang lainya

.
.
.
.
.
.
.
.

Gavin keluar dari kamar mandi dengan perban di kepala nya yang sedikit basah karena tidak hati hati, tau apa yang terjadi?

"PERBAN MANA PERBAN?"

"OBAT MERAH ATAU ALKOHOL WOI"

"KAPAS MANA?"

"COPOT DULU ITU PERBAN NYA TULUL BET ISH"

"KAPAS NYA DIMANA SI?"

"ITU SI TUA ARGA LAGI BELIIN KELUAR"

Keributan...hanya karna perban nya yang basah di apart nya terjadi keributan seperti sedang ada perang

"Kalian membuatku semakin pusing" gavin memegang pelipis nya

"Gavin sayang mau tidur? Sakit ya? Sini gue bantu ke kamar" ajak astra

"Lepas dulu deh perban nya" dika segera melepas perban Gavin dengan hati hati

Vares mendesis melihat luka nya yang masih agak basah

"Vin...lu kerasa sakit ga sih?" Tanya vares

"Sakit lah, tpi nanti juga hilang"

Arga tiba tiba datang membawa kotak P3K ukuran besar dimana isi nya lengkap....terlalu lengkap hanya untuk luka gavin yang bisa di bilang hanya perlu alkohol dan kapas untuk membersihkan luka nya

"Tua bodo" gumam gavin

"Apa vin?" Tanya arga

"Makasih"

Astra dan dika perlahan membersihkan luka itu, lalu vares bagian perban kepala Gavin agar jadi mumi. EH maksudnya agar luka nya tertutup dan Arga bagian membuat Teh

"Nih teh nya, tenang aja bapak ga kasih aneh aneh kok" arga menyodorkan teh buatan nya

Gavin menerima nya dan meminum nya

"Dah kalian pulang sono, gua mau tidur" usir gavin

"Besok ga usah sekolah" usul astra

"Kita nginep sini" ucap dika

"Ga mao klian sekasur ma gua lagi"

"Kita tidur di karpet vin..." Ucapan arga langsung membuat gavin senang

"Ada kerpet lumayan tebal di atas lemari gua tuh, biar kalian ga terlalu sakit punggung nya. Ambil sendiri ya, bye mau tidurr" gavin langsung masuk ke kamar nya dan merebahkan diri

Tak perlu cek hp, dia langsung terlelap karena sudah terlalu lelah.

Hehe agak pendek maap keun
Love Author <3

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HAREM!? || TXT AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang