Chapter 7 [warn-!]

531 18 4
                                    

Udh di kasi warning

Skip chapter ini tidak akan berpengaruh pada jalan nya cerita
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah acara di danau tersebut, semua pun pamitan pulang. Termasuk gavin yang kembali ke apart nya, karena semua sudah kembali ke rumah nya. Apart gavin ahak sepi namun gavin suka suasana tenang ini

Ting tong

Gavin segera menuju ke pintu, mengintip siapa yang di luar. Varez?

Dia berpikir mungkin ada barang varez yang tertinggal, jadi dia bukakan pintu nya

"Ada yang ketingga-akhh varez" gavin tercekat tiba tiba varez mencekik nya dan mendorong nya masuk

"Malam ini lu punya gua GAVIN AZKA!" 

"VAREZ, KALEM DULU!" gavin berusaha melepaskan cekik an varez. Namun ini terlalu kuat, rasanya dia akan mati karena tercekik varez

Tak pakai lama varez membawa gavin ke kamar nya, dan membanting tubuh kecil gavin ke kasur. Langsung mengukung nya

"Lu milik gua, i don't care about dika,astra or arga. TAPI JERRICO SANGAT BERMASALAH BUAT GUA!" Varez sambil membelai wajah si manis yang sudah akan menangis

"Jadi, sekarang lu nikmati aja ini. Karena lu buat gua sangat marah gavin." Varez tak main main dan mulai membuka kancing piyama gavin satu persatu

"T-tunggu varez, tenang dulu" gavin menutupi bagian dada nya yang mulai terekspos

"Tidak" varez mengeluarkan sesuatu dari saku celana nya, itu sebuah dasi??

Dan mengikat tangan gavin ke belakang agar tak mengganggu aksi nya, saat itu pula pertahanan Gavin mulai runtuh. Satu persatu air mata nya turun membasahi pipi nya sampai tanpa dia sadari varez sudah membuka seluruh kancing piyama nya

"Shit.. ini tubuh primadona sekolah ha?" Varez menggoda gavin dengab menyentuh perut rata nya dan seluruh tubuh gavin langsung tegang

"Sensitif yah vin?"

"Varez, please lah jangan gini" mohon gavin

"Ga vin..."

Varez mendekatkan wajah nya ke wajah gavin, mencium bibir manis itu dan mengobak abik isi mulut nya sampai bibir itu bengkak

"Mpphh" desahan gavin di selan ciuman nya dengan varez

Bibir yang seperti candu itu akhirnya di lepas, dan berpindah turun kw lehernya tempat yang cocok untuk melukis karya seni seperti tanda merah kebiruan, tak puas hanya di leher varez makin turun bertemu nipple pink gavin yang mencuat menggoda dirinya tanpa pikie dia melahap nya dan memainkan nya dengan lidah nya

"Nghh, v-varez stop"

Seakan tuli vares tidak peduli dengan ucapan Gavin yang meminta berhenti

Pindah dari yang kanan ke kiri, kanan ke kiri begitu terus sampai varez puas dengan tubuh atas gavin

"Udah puas foreplay nya vin? Ke inti yah"

Gavin tak menjawab, walau menolak juga percuma.

Varez membuka celana gavin, dan dengan begini gavin resmi naked

"Perjaka kan? Tenang aja gua ga akan kasar banget" varez tiba tiba memasukan satu jari nya kedalam lubang gavin

"Akkhh, varez udah jangan" minta gavin

"Shh, tenang aja ya" varez tiba tiba menambah jari yang masuk ke lubang gavin

"Mpphh shh hahh" gavin sudah tak tau harus apa dia hanya pasrah dengan varez

"Masuk ya?" Tanya varez sambil melepas celana nya sendiri menunjukan milikmya yang sudah tegang berurat

Varez mulai memasuki goa hangat gavin, langsung di hentakan seluruh nya membuat tubuh gavin itu terhentak ke belakang

"Akkhh sakit, keluarinn ahhh varez" adu gavin

"Nanti enak ya vin..." Varez tak sejahat itu, dia menunggu gavin sedikit terbiasa dengan ukuran nya tak lama varez pun menggerakan nya sembuat gavin mendongak

"Ahh sakitt, udahh"

Varez melihat darah yang keluar dari lubang gavin menandakan gavin benar benar masi perjaka, dia lah org pertama yang memasuki nya

"Ouh shitt" varez sedikit mendesah berasa miliknya seakan di pijat  oleh lubang gavin

Mendengar gavin yang terus terusan mendesah, dia mempercepat gerakan nya

"Ahh nghh vares, shitt"

"Gavin akhh"

Varez terus menumbuk lubang itu sambil mencium hibir gavin agar gavin tidak merasa terlalu sakit

"Ahh shitt, rasanya gua ahh"

"Lu mau cumh vin?" Tanya varez

Gavin hanya diam, dan tiba tiba sang putih lengket itu muncul kekuar dari milik gavin

Varez, jadi harus mengejar sampai nya ya tak perlu waktu lama sih sampai varez mendapatkan putih nya dan mengeluarkan nya dalam tubuh gavin

Suara kedua nafas yang terengah engah, gavin merasa sangat lelah. Dia melihat ke bawah, putih bercampur pekat nya merah darah

Dan tertidur...

Sedangkan varez dia sedikt tersenyum lalu ikut tiduran Di samping gavin

HAREM!? || TXT AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang