Chapter 3

219 22 0
                                    

"pagii" Gavin masuk ke dalam kelas

"Wahh tumben dateng agak siangan vin?" Tanya dika

"Gapapa, lagi pengen aja" gavin duduk di kursi nya,

"Vin, bantu gua sini dong" panggil varez yang terlihat mengerjakan sesuatu di buku nya

"ape? Awas lu aneh aneh" Gavin berdiri mendekati meja varez

Vares lalu menunjukan soal yang dia tak paham

"Oh ini? Jadi dalam hukum fisika ini lu bisa menarik ba- EHHH" Gavin di tarik varez, jadi di pangkuan nya

"Ngajarin itu duduk yang enak, lanjut jelasin nya" smirk varez muncul

"Ck, gua ambil kursi aja" Gavin baru akan berdiri namun

"Lu bediri, gua kasi kissmark leher lu" ancam varez

Gavin hanya bisa menghela nafas lalu lanjut mengajarkan varez cara mengerjakan soal fisika ini

"Paham?"

"Iya paham paham, terima kasih manis" varez mencium pipi gavin

"ANJING VAREZ MAIN NYOSOR AJA, GANTIAN GANTIAN" GARDIKA BERTERIAK DENGAN HEBOH NYA

"Bodoo" varez malah mengeratkan pelukan di pinggang gavin

"ANJIR LEPAS EGE" Gavin memukul lengan varez

"EHEM!" pak arga di ambang pintu

"Bapak, panas ya pakk?" Ejek varez

Gavin berdiri dan langsung, geplak varez

"Tidak sopan" dan kembali ke tempat duduk nya

"Vin sakit njir geplak an lu...tega lu sma gua"

"Mampuss" - gardika & astra

"Gavin ikut bapak" perintah arga

"Yeuu mentang mentang guru, si cantik di bawaa mulu" -astra

"Astra mau saya beri soal ulangan tambahan?" Ancam arga

"SIAP TIDAK!"

Gavin hanya nurut, mau bagaimana pun arga adalah guru yang harus dia hormati

🌸🌸🌸

"Gavin, bagaimana perkembangan lomba KIR mu?" Tanya arga

"Saya masi belum kepikiran konsep" jawab gavin

"Hadeuhh, sekarang bikin saya tunggu disini"

"Sekarang banget?"

"Iya lah, nih bolpen dan kertas" arga memberi gavin bolpen dan beberapa kertas

"Yaa baiklah pak"

Gavin mulai mengerjakan dengan serius namun arga punya rencana lain

"Gavin berdiri coba"

Gavin bingung, tapi walau begitu dia tetap berdiri

Arga menepuk paha nya sambil berdehem

"Klo iri sma varez bilang pak" gavin tekekeh

"Ck, ya saya iri. Saya juga iri kamu kemarin ngedate sama jerrico. Dan saya kasi tau kamu ya, jerrico bukan anak baik baik mending kau jauhi dia" arga memperingati

"Jerrico baik kok pak"

"Haishh, dngerin bapak dong"

"Udah lah saya lanjut mengerjakan ini saja pak" gavin kembali serius dengan kerjaan nya

Arga hanya terdiam

🌸🌸🌸

"Gardikaa, astra. Gua boleh titip makanan di kantin ga?" Tanya gavin

"Boleh boleh, mau apa babe?" Tanya gardika

"Mau seblak, sama Es teh manis" gavin sambil memberi uang nya

"Ga usah lah, gua yg traktir hari ini" ucap astra

"Bner? Makasihh yaq" ucap gavin girang

"Tapi nanti bayar pake yg lain ye?"

"Contekan pr mah amanm"

"Kayanya lebih enak bayar skrg deh" astra mendekati wajah gavin dan mencium hidung nya

"Seblak and es teh manis segera datang vin.." ucap astra dan segera menuju kantin

"KENAPA SEMUA PADA DPT JATAH NYOSOR HARI INI!? GUA JUGA AH" Gardika dengan cepat mencium pipi kiri gavin

"Thanks vin, mwahh" gardika dengan lari yang cepat menyusul astra

Gavin...dia membeku di tempat

Cup

"Bengong in apa manis?" Tanya seseorang

Gavin menoleh ke arah orang yang tadi mencium pipi kanan nya, betapa terkejutnya dia

"K-ka-kak jerrico!?"

Jerrico hanya tersenyum

"B-barusan k-kakak? C-cium h-hah?" Gavin terlalu gugup smapai sulit bicara

"Memang tidak boleh? Kau terlalu menggemaskan"

Buum wajah gavin benar benar semerah tomat

"Ayo ke kelas mu" tanpa pikir lama jerrico menarik gavin

Sedangkan di kejauhan ada 2 orang yang mengawasi Gavin

"Itu dia jerrico" ucap arga

"Aku ingin tau cara mainnya" ucap varez dengan senyum licik nya

"Sebaiknya kau cepat memunculkan ide untuk menyingkirkan dia" saran arga

"Bukan kah lebih menarik menunggu jerrico bergerak? Apapun itu bisa di tangani dengan mudah oleh dion alvarez"

HAREM!? || TXT AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang