15.Blue spirit

796 153 1
                                    

BUAGH
.
.
.
.
Sebuah hantaman melayang, menghantam tubuh Chiharu yang terlempar beberapa meter karena nya.

Pemuda itu meringis, menapak di atas aspal sembari berusaha menjaga keseimbangan nya.

Sialan..ini bukan (m/n) yang ia kenal, ini adalah kutukan nya..

Kutukan yang selama ini ia tanggung telah merubah nya menjadi iblis tak terkendali.

"......"(m/n) menegakkan badan nya, mendongak dan menggerakkan kepala nya patah patah lalu tertawa sembari berkata

"Siapapun yang berani menyentuh raja ku atau berani menjelekkan nya maka aku akan membunuh nya"karena kutukan ayakashi yokai milik nya berasal dari Izana, maka pemicu nya tetap hal yang menyangkut Izana.

Pemuda itu menggeram, menatap tajam ke arah Chiharu yang kembali bangkit dan berjalan dengan wajah serius milik nya.

Tidak..(m/n) tak bisa di biarkan seperti ini. Pemuda itu bisa mati, kutukan nya meluber keluar dan bocor tak terkendali.

Chiharu menggeram, mengepalkan tangannya dengan erat sembari menggertakkan gigi nya penuh kekesalan.

Ia tak ingin menggunakan ini lagi, benar benar tak mau karena itu sama saja menghancurkan seperti yang di lakukan (m/n) Sekarang.

Tapi satu satu nya kekuatan yang bisa ia gunakan untuk menghentikan nya hanya itu.

WHUSH
"Ha?"Chiharu terbelalak, melihat Takemichi yang berlari dan merentangkan kedua tangannya di depan (m/n) yang menggeram di depan nya.

"MIYAZONO KUN SADAR LAH!!INI BUKAN DIRI MU!"seperti nya Takemichi memang menyadari bahwa ini bukan (m/n) yang sebenarnya.

Takemichi kukuh, tak peduli jika tubuh nya gemetar oleh rasa takut dari tatapan iblis pemuda itu, tapi ia akan tetap berdiri di sana.

Karena (m/n) menyimpan sesuatu yang sama dengan nya dan dia perlahan bisa memahami nya.

Takemichi menatap penuh keyakinan, tak peduli dengan aura mencekam bagai iblis yang di keluarkan oleh (m/n) kemudian ia pun berkata "Bang Izana tak akan menyukai ini"

DEG
"Bang Izana sangat menyayangi mu"

DEG
"Aku mungkin tak tau seperti apa hubungan kalian, tapi bang Izana terlihat marah saat kau terluka"

DEG
"Bang Izana akan marah saat melihat mu seperti ini"

DEG
(M/n) mematung, rambut pink nya yang semula menari nari di udara perlahan turun dan berubah menjadi warna putih di saat penglihatan nya mulai memburam.

Pemuda itu bergeming, menatap Takemichi yang berdiri di depan nya lalu menghela nafas dan ambruk ke belakang.

BRUK
Pemuda itu tak sadarkan diri, menutup mata di tengah hujan deras sembari menggenggam anting hanafuda yang terjatuh dari daun telinga nya.

Sebelum benar benar tak sadarkan diri, bayangan Izana yang menatap nya sembari tersenyum lebar terlihat, memeluk nya sembari tertawa riang.

Pemuda itu mendengus geli, setetes darah mengalir dari pelupuk mata nya menggantikan air mata yang telah kering sejak tadi.

Menyedihkan..

Padahal ia seharusnya bisa bertingkah dewasa dan menekan kutukan nya.

Namun rasa cinta nya pada Izana telah berhasil membuat nya lepas kendali dan membuka segel nya.

Pemuda itu mendengus, memejamkan mata nya sembari bergumam "nampak nya..aku memang kalah lagi"
.
.
.
.
.
Angin semilir berhembus, bau dari berbagai obat obatan tercium saat sosok itu perlahan tersadar dan mulai membuka mata nya.

Alat bantu pernafasan terpasang di wajah nya, infus ikut tertancap di tangan nya.

Manik dark emerald itu bergulir, hal pertama yang ia lihat adalah sosok kakucho yang duduk di samping ranjang pasien nya lalu berkata "jadi kau sudah bangun?"

"......"hening, (m/n) tak menjawab. Hanya lelehan air mata yang perlahan mulai jatuh dari pelupuk nya.

Pemuda itu bergetar, suara isakan nya mulai terdengar mengejutkan kakucho yang hendak menyentuh nya namun terhenti dan mematung di tempat.

"Izana..."lirih (m/n) sembari menutup mata nya menggunakan tangan milik nya.

Pemuda itu menangis, dengan tubuh lemah ini ia bisa apa?kakucho bahkan hanya terdiam dan bergeming di tempat.

Ia tak mengenal siapa (m/n) sebenarnya, ia tak tau hubungan pemuda itu dengan Izana yang membuat Izana sangat melindungi nya bahkan meski jika dunia memisahkan.

Sejak dulu Izana tak pernah mengenalkan (m/n) pada mereka. Padahal (m/n) terbilang sangat kuat dan seharusnya Izana akan menggunakan nya untuk memperkuat Tenjiku dari awal.

Tapi apa?Izana seperti nya terlalu menyayangi (m/n) dan tak mengizinkan nya tau apapun soal diri nya.

Pemuda itu terisak, kakucho hanya diam membiarkan nya menangis di sana.

Ia tau perasaan itu, perasaan kehilangan sosok raja yang hebat di mata nya.

"...siapa kau sebenarnya.."lirih Kakucho

Akhirnya setelah menangis sampai puas, (m/n) mau diam dan berbicara pada Kakucho.

"...jadi kau ingin mendengar masa lalu nya?"(m/n) mengangguk

Kakucho mengernyit, untuk apa mencari tau?(m/n) tak akan bisa mengubah apapun kan?

....
Kan?

Namun kakucho tetap menceritakan nya, menceritakan semua tentang Izana yang tak pernah di ketahui oleh (m/n).

Pemuda itu menceritakan semua nya, membuat (m/n) mematung dan terbelalak syok mendengar nya.

Bagaimana bisa Izana menyembunyikan semua itu dari nya?apa Izana tak mempercayai nya?apa Izana membenci nya atau Izana takut bahwa (m/n) akan meninggalkan nya juga?

"...kau mirip Sanzu ya?tapi kalian berbeda, aku lebih menyukai mu daripada tukang obat satu itu"Kakucho Tersenyum tipis, menatap (m/n) yang berjengkit lalu menunduk dengan tatapan kosong nya.

".....itu wajar jika kami mirip"(m/n)

"Hah?"kakucho yang kebingungan

(M/n) menghela nafas, menatap telapak tangan nya kemudian berkata "itu karena kami memang saudara kembar. Hanya saja aku di buang saat bayi, jadi karena itu lah Izana selalu mengatakan hal sama pada ku. bahwa aku dan dia serupa dalam nasib"

Kakucho terhenyak, tunggu apa lagi ini?!

(M/n) Tersenyum, menatap Kakucho kemudian berkata "tapi dia tak tau soal itu. Tolong rahasia kan, karena aku hanya mau melindungi Kaori adik tiri ku. Itu saja"

'dia berbohong pada ku?'batin seorang gadis bersurai putih yang tengah berdiri di balik pintu.

Awal nya ia ingin menjenguk orang itu, namun mendengar pembicaraan nya dengan Kakucho telah mampu membuat nya berhenti dan berdiam diri sejenak

Gadis itu menggeram, mengepalkan tangannya dengan erat lalu berjalan pergi dari sana
.
.
.
.
.
"Kau sudah menanggung sebanyak itu tapi tak mau mengatakan apapun?tolong jangan bohong kepada ku, jika kau memang kakak ku. Kenapa kau hanya mengatakan itu pada ku?"Senju

TBC
Jangan lupa vote nya Minna (⁠人⁠ ⁠•͈⁠ᴗ⁠•͈⁠)

(END)I'm not your servant-Male reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang