22.Bloody destiny

612 119 8
                                    

Takdir penuh darah:Demi siapa kau menjalani alur ini?Kaori atau Izana?
.
.
.
.
.
(M/n) mengelap darah dari dagu nya, meraih wajah Takemichi dan menghapus darah di sekitar dagu pemuda itu lalu berkata "lebih baik kau membicarakan ini di tempat lain, sesuatu seperti ini pasti di luar nalar"Ucap pemuda itu.

Takemichi sedikit tersentak"apa maksud mu?kau bukan memiliki penyakit kronis kan?"

(M/n) mendatarkan ekspresi nya"memang nya begitu?kau punya?"Takemichi menggeleng

Pemuda Hanagaki itu mematung. Di luar akal sehat ya..apa jangan jangan ini karma nya karena terus egois dan berusaha mengubah takdir semua orang?

Wajah Takemichi berubah menjadi pias. Dia berpikir apa (m/n) muntah darah karena ia dekat dekat dengan nya dan membuat karma itu meluber pada diri nya?

'do yatte?aku sudah membuat (m/n) Kun menanggung karma nya!'batin Takemichi menangis tertekan. Ia tak tega jika ternyata memang benar bahwa (m/n) terluka karena karma yang harus nya menjadi milik nya seorang.

(M/n) bangkit, memasukkan Mevia yang berubah menjadi kubus kecil kembali masuk ke dalam kantong nya lalu berkata "ku kira kau akan terpuruk. Bukan kah Draken Draken siapa itu teman mu?aku yakin kau terpuruk karena kematian nya"

Takemichi bergeming, mendongak ke arah (m/n) yang menatap nya begitu datar seolah ia tak peduli apapun yang terjadi pada nya.

Ah, kenapa Takemichi berharap?lagipula pertemuan nya dengan (m/n) hanya beberapa kali dan tidak terlalu berkesan.

Sekali nya ingin berkesan itu justru malah menjadi sesuatu yang menyebalkan dan penuh misteri.

"Awal nya begitu, tapi seseorang mengatakan pada ku untuk jangan pernah menyerah dan berhenti berusaha"(m/n) menaikkan sebelah alisnya

Entah mengapa ia merasa de Javu dari perkataan Takemichi. Itu kata kata yang pernah di ucapkan Izana pada nya.

"...... Hanagaki Takemichi bukan?"Takemichi mengangguk

"Haik, Pertemuan kita memang hanya beberapa kali dan kita belum berbicara lebih banyak"ucap Takemichi

(M/n) memperhatikan Takemichi dari atas hingga bawah. Pemuda yang tegar dan penuh rasa semangat dan kepercayaan diri yang tak akan pernah berhenti.

(M/n) menyadari nya. Entah itu cuman ilusi atau karena ia yang berimajinasi. Tapi ia bisa melihat nya, melihat sesuatu yang membuat nya merasa aneh dan takut di saat bersamaan.

Sebuah aura gelap muncul dari balik badan Takemichi yang tersenyum ke arah nya. Entah itu sebuah ilusi atau apa, sebuah delusi atau mungkin juga imajinasi. Tapi (m/n) bisa merasakan garis kutukan yang seharusnya tak di bebankan pada Takemichi justru di taruh di pundak nya.

'aku belum pernah melihat ini sebelum nya. Apa apaan ini? seharusnya kutukan hanya di miliki orang yang di kutuk, bukan pemilik yang di teruskan'batin (m/n)

'apa yang dia lihat?'batin Takemichi sembari mengusap tengkuk nya dengan perasaan tak enak.

Entah kenapa hanya (m/n) yang bisa melihat aura itu. Takemichi bahkan tak menyadari nya.

Kekuatan yang di bawa Shinichiro telah ikut serta menurunkan kutukan yang harus ia tanggung.

Kutukan berupa tanggung jawab untuk menyelesaikan semua nya untuk Mikey.

Sebuah aura putih muncul dari balik tubuh (m/n) yang berjengkit karena nya. (M/n) bisa melakukan time leaper karena itu murni kekuatan nya.

Sesuatu yang murni lebih baik dari pada sebuah imitasi bahkan sebuah hal yang di curi. Karena itu lah warna nya putih.

Tapi itu bukan hal yang ingin ku katakan

(M/n) terdiam, melihat bayangan sosok Shinichiro berdiri di balik badan Takemichi sambil berusaha meraih leher nya dari belakang sementara sosok Izana berdiri di sisi nya sambil memeluk leher nya dari belakang.

Perbedaan antara impulsif dan kasih sayang. Impulsif terlahir dari cinta dan kasih sayang terlahir dari rasa tak ingin kehilangannya.

(M/n) mulai berpikir takdir ini sangat aneh.

Sebenarnya takdir apa yang mereka mainkan?apa ini hanya mimpi?jika itu Mugen tsukoyomi bahkan lebih baik. Tapi apa apaan ini?

(M/n) yang menggenggam kekuatan ini lebih dari ratusan tahun mengingat setiap ia melakukan time leaper juga akan memengaruhi umur asli nya saja tak bisa memahami apapun.

"Miyazono-maksud ku (m/n) Kun?"ucap Takemichi menyadarkan (m/n) dari lamunan nya.

Pemuda itu menghela nafas lelah. Baiklah lupakan saja, dia bukan pelayan Shinichiro jadi untuk apa mencari tau soal nya?

Pemuda itu tersenyum tipis, menepuk kepala Takemichi yang nampak tertegun lalu pergi dari sana sambil berkata"Berjuanglah bocah. Kau belum mengerti sepenuhnya tentang apa yang kau bisa"

Takemichi mengernyit heran. Apa yang di bicarakan pemuda itu?"apa yang dia bicarakan?kadang aku berpikir dia memang aneh dan menyimpan ribuan misteri sendirian"

"Ah, seharusnya aku mengajak nya masuk Toman tadi"gumam Takemichi dengan wajah menyesal
.
.
.
.
.
"Apa tak apa Izana?kau tau waktu itu kau memukul kakucho dengan keras"suara (m/n) terdengar. Kalian ingat apartemen sebelum nya?

Itu apartemen Izana, dan (m/n) lah yang menjaga nya dan kadang tidur di sana jika perasaan nya sedang sangat buruk.

Izana menoleh, arwah dengan dua bola hantu yang mengelilingi nya itu nampak menunduk dan berkata "dia melukai mu...sial nya lagi di perut mu..kau tau, aku sangat menjaga mu"

(M/n) bergeming, mendekati Izana lalu menyentuh pipi transparan sosok itu dan berkata "bukan kah aku sudah mengatakan nya? kebahagiaan mu adalah hal terbesar bagi ku. Jangan membuat masalah lagi, aku akan selalu melindungi mu kau tau itu"

Izana terdiam, mengangguk paham lalu bertanya"aku harus apa sekarang?"

(M/n) terkekeh"tak perlu melakukan apapun, toh akhirnya semua akan baik baik saja"

"(M/n) apa yang kau rencana kan untuk masa depan berikut nya?"
.
.
.
.
.
"Menyelamatkan mu dan membuang Sano Manjiro menuju pembuangan sampah adalah jalan ninja ku"

"Gak gitu juga babik!"Izana yang speechless

TBC
Jangan lupa Vote nya Minna (⁠⌐⁠■⁠-⁠■⁠)

(END)I'm not your servant-Male reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang