8

0 0 0
                                    

Dulu, sewaktu Elfina masih kecil, saat Elfina menatap mamanya-Ratna kala melakukan kesalahan kecil seperti tidak sengaja memecahkan perabotan rumah, Ratna akan selalu berkata, "Elfina anak baik, jangan lakuin lagi." Dilanjutkan dengan ujaran lembut yang nyaris hampir sama di setiap nasihat, "Lihat deh kakak kamu, Kak Muti bisa jadi contoh buat Elfina."

...bahkan yang ibunya katakan hanyalah tentang Mutiara.

Elfina menekan tombol merah pada rice cooker sehabis menaruh beras dan air di dalamnya, tentu sudah terlebih dahulu perempuan itu bersihkan. Ia melirik jam dinding samping lemari, berjalan ke arah kamar dan mengambil beberapa buku tugas untuk ia kerjakan di ruang tengah. Sembari berniat menonton televisi, menunggu kepulangan Mutiara yang pasti sedang menyelesaikan kegiatan organisasi.

Elfina adalah anak yang sudah tidak memiliki ayah, bersama Mutiara ia hidup bertiga dengan ibunya. Ratna selalu bekerja keras sehingga jarang berada di rumah, bekerja menjadi karyawan di perusahaan swasta. Itulah alasan kuat, mengapa Mutiara menunjukkan sikap kesempurnaan. Hidup tanpa seorang ayah membuat kakak Elfina satu-satunya itu memaksakan diri melakukan segalanya yang terbaik. Maka... tak seharusnya Elfina memiliki sikap iri hati pada seseorang sebaik kakak perempuanya itu.

Elfinata bukanlah pemeran wanita baik hati seperti cerita protagonis di dalam novel kebanyakan. Ia adalah perempuan yang 'mencoba' tetap menjadi baik hati, dengan berpura-pura tidak mempedulikan apa pun, meski keadaan memaksanya untuk berlaku antagonis, yang entah sampai kapan, batas itu akan habis. Habis tak bersisa hingga meninggalkan sikap tempramental, keegoisan, dan tidak mau kalah. Sampai hari itu tiba, Elfina akan mencoba bertahan pada batas zona teramannya, agar ia tidak menyakiti kakaknya lebih dari apa yang perempuan itu bayangkan adanya.

Suara ketukan terdengar, dilanjutkan bunyi deritan pintu setelah suara kunci terbuka. Elfina memalingkan pandangan dari acara televisi, menatap penuh Mutiara yang masih menggunakan seragam sekolah terbalut sweater yang diyakini Elfina bukan milik Mutiara sendiri.

"Fina, habis kakak mandi kita makan ya, kakak bawa lauk."

Dia yang baik, dengan Elfina yang diam-diam tidak menyukai keberadaan kakaknya, bukankah Elfina benar-benar terlihat begitu buruk?

"Kak Muti mau pergi lagi?"

Mutiara yang sudah selesai dengan aktivitas mandi dan berganti seragam, duduk berhadapan dengan Elfina di atas karpet bersama meja berkaki pendek. Makan berdua dengan nasi matang yang sudah Elfina masak dan siapkan beberapa menit lalu.

"Niatnya gitu, nanti pas agak maleman, kakak mau belajar bareng temen." Mutiara menjelaskan, wajah lelahnya tersiram penerangan remang pencahayaan lampu malam.

Elfina meringis, "Tapi sekarang udah jam 7, di mana?"

"Ah berarti jam 8-an, deket kok di rumah Aya." Rumah Aya berada tidak jauh dari kawasan rumah Elfina, yang menandakan bahwa bukan hanya sekali-dua kali Mutiara menunjukkan rumah Aya di hadapan Elfinata.

Elfina mengunyah makanannya tidak lagi berselera. "Kak Muti nggak mau istirahat?"

Mutiara mulai menunjukkan senyuman manis membalas ungkapan Elfina. "Kakak nggak capek," Senyuman yang merobek perasaan Elfina hingga merujuk pada perasaan bersalah.

Elfina menyadari akan senyum kepura-puraan yang ditunjukkan Mutiara padanya. Tidak ada orang yang masih 'baik-baik saja' setelah melakukan begitu banyaknya kegiatan seperti itu, alih-alih melanjutkan obrolan seperti ungkapan penyemangat. Elfina lebih memilih membungkam tanpa berniat membuka sepatah-kata.

Sedari awal Mutiara memang pantas mendapatkan pujian dan predikat 'perempuan baik-baik'. Ia mengerahkan segala macam usaha untuk membahagiakan semua orang pula demi menggapai sebuah keberhasilan. Mama mendidik Kak Muti untuk menjadi perempuan cerdas dan mandiri, berdiri sendiri, beserta tangguh menghadapi segala macam cobaan. Maka begitu buruknya Elfina, bilamana mengatakan bahwa ia iri pada kakak satu-satunya itu. Ia tidak boleh iri, dan ia tidak pernah pantas untuk merasa iri.

MysteriousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang