"Buk, saya satu porsi ya."
"Saya kasi cabai dikit aja buk."
"Eh, ngantri dong. Gw dari tadi."
Yap, sekarang Zara dan Astrid berada di Kantin yang begitu ramai oleh siswa-siswi di jam istirahat. Melihat teman-temannya pada bergerumbul untuk mendapatkan makanan, mereka berdua memilih untuk mencari tempat duduk terlebih dahulu.
Perhatian Astrid tak lepas dari segerombolan teman temannya yang antri memesan makanan, dengan tampang julid. Zara yang melihat reaksi teman nya ini, menjadi terkekeh.
"Biasa aja kali. Kalok kek gep senior yang ikutan antri disana bakal di tonjok muka lu."
"Ck, lagian juga gak bisa sabar apa? Udah kek Zombie aja mereka."
Zara terkekeh, Astrid mendengar kata-kata yang keluar dari mulutnya sendiri pun merasa lucu.
"Oh iya, lu udah maraton Film itu?"
"Film apa'an?"
"Ck, lu mah pikun mulu ...., ituloh .... Film Love in the air."
"Belum, kemaren gw cumak nonton trailernya. Btw lu suka bxb?"
"Ho'oh."
"Ya udah, maraton bareng aja kita."
"Boleh," ucap Astrid dan ditimpali dengan senyum manis Zara.
Setelah waktu menunggu sepinya antrian, dan memakan makanan mereka masing-masing dengan baik. Mereka memilih untuk tetap berdiam diri di kantin sampai jam kelas masuk.
"Menurut elu ...., Ezra itu gimana?"
Mendengar kata-kata yang keluar dari bibir seorang Astrid ini, sontak Zara yang sedang meminum teh manisnya tersedak."Uhuk ...., uhuk, uhuk," dengan muka tanpa dosa Astrid nge puk-puk bahu Zara yang tengah batuk.
"Iya Zar, gak apa-apa kok."
"Lu ngomong apa barusan? Cobak ulang?"
"Menurut elu ...., Ezra itu gimana?"ucap Astrid untuk kedua kalinya.
"Kamu nanyeaaak? Kamu bertanya-tanya? Btw lu nggak lupa kan kalok gw murid pindahan?"
Astrid hanya terdiam mendengar ucapan Zara.
"Lu nge-crush'in Ezra?" tebak Zara langsung.
Astrid mengangguk.
"Hah? Sejak kapan? Jangan bilang sejak lu masuk sini."
"Gw udah dari Smp nge-crush'in Ezra, cuman .... Gw beraninya bilang ke lu doang."
💫
"Lu yakin dengan keputusan lu?" tanya Astrid kepada Zara di depan gerbang keluar sekolah mereka.
"Yaelah, apa yang lu khawatirin Astrid? Tugas gw cumak paparazi'in dia doang kok, gak nge bunuh."
"Ck, tapi kan--"
"Shhhh, sudah. Nggak bakal terjadi apa-apa kok tenang aja, oke," ucap Zara dengan senyum di bibir nya.
"Iyadeh suka-suka lu ...., gw gak ikut-ikut."
"Nah ...., gitu dong. Jangan khawatir teman mu ini Iron Man, gak bakal terluka."
"Awas aja nyampek ada apa-apa ama lu, yang gw tampol kepalanya duluan bukan dia yang nyakitin. Tapi elu."
"Siap bestieeee ....."

KAMU SEDANG MEMBACA
Paparazi Bayaran
Teen FictionDi sekolah, siapa yang pernah disuruh jadi nge-paparazi'in temen sekelas ama kakel? Contoh nya si Zara, anak pindahan dari desa ke kota untuk melanjuti sekolah menengah keatas nya selama 2 tahun menganggur. Tapi yakali seorang Zara yang mata duitan...