Bagian; 7

5 0 0
                                    

Pada akhrinya setelah melewati perjalanan yang cukup menegangkan, Azalea pun dapat menghembuskan nafasnya dengan lega. Sebab kendaraan roda empat itu berhenti ditempat tujuannya.

Dari dalam mobil Azalea mampu melihat sebuah cafe ala-ala anak muda yang memang sangat cocok digunakan untuk nongkrong. Ditambah, konsep yang diusung oleh cafe tersebut menggunakan konsep indoor juga outdoor. Dengan gambar-gambar yang cukup nyentrik melapisi dinding cocok sekali digunakan untuk berfoto ria, pantas saja jika cafe tersebut cukup ramai pengunjung.

Saking pokusnya melihat cafe yang ternyata menjadi tujuan Garvi, Azalea tidak sadar kalau dirinya ditinggal oleh sang pemilik mobil sendirian. Untung saja Azalea tidak dikunci didalam, kalau betulan dikunci Azalea jamin mobil Garvi akan jauh dari kata baik-baik saja.

Memilih segera turun, Azalea berjalan mengikuti langkah Garvi yang sudah lebih dulu masuk ke dalam cafe. Saat menginjakkan kakinya di dalam cafe yang ternyata cukup ramai dikelilingi oleh remaja-remeja berseragam abu-abu. Yang diyakini oleh Azalea merupakan teman-teman Garvi. Bahkan jumlahnya bisa dikatakan lebih dari sepeluh. 

"Lah lo ngapain Ajal?" tegur Levon saat menyadari keberadaan Azalea ditengah-tengah perkumpulannya bersama teman-temannya. 

Azalea yang ditanya seperti itu jadi bingung sendiri, apalagi saat semua mata menatapnya membuat Azalea semakin grogi ditempatnya. 

"Hehehe, tadi ngikut Garvi gue sih gak tau kalau ternyata mau nongkrong," jawab Azalea. Memang benarkan kalau dirinya tadi ikut dengan Garvi.

"Ngikut-ngikut aja idup lo," lontar Zio seperti biasa selalu tanpa perasaan.

Memilih abai pada semuanya, Azalea yang tadinya akan menghampiri Garvi yang sudah duduk anteng bergabung bersama teman-temannya. Seseorang dari arah belakang menepuk pundaknya, hingga membuatnya langsung secara spontan memutarkan badan.

"Azalea?"

Mata Azalea membulat saat mengetahui siapa sosok didepannya itu. "Lohh, Kaisar? Aaaa lo kemana aja sih ngilang kaya ditelan bumi tau," ucap Azalea sambil berpelukan dengan Kaisar.

Sang pemilik nama Kaisar tertawa renyah mendengar ucapan Azalea teman lamanya saat masa-masa putih biru dulu. Azalea dan Kaisar dulu cukup dekat, bahkan sering dikabarkan memiliki hubungan spesial. Namun hingga mereka lulus dari SMP hubungan keduanya hanya sebatas teman. Juga setelah hari kelulusan itu, keduanya tidak berkomunikasi dikarenakan mereka berbeda sekolahl. Dan kini mereka malah dipertemukan kembali tanpa sengaja setelah beberapa tahun tidak bertemu.

"Lo kali yang ngilang. Sibuk banget ya sampe gak pernah hubungin gue lagi nih," kelakar Kaisar.

"Bukannya lo ya yang sibuk? Sampe waktu itu gua chat juga gak dibales," balas Azalea dengan sedikit kekehan. Keduanya masih dalam posisi berdiri, tanpa sadar kalau kini telah menjadi pusat perhatian.

Kaisar terkekeh. "Iya nih sibuk banget biasalah kan sekarang udah jadi kapten basket," kata Kaisar sedikit membocorkan kesibukannya kini.

"Duhh, yang sekarang jadi kapten basket mah percaya percaya gue Kai," balas Azalea ngangguk-ngangguk paham.

Ditempat yang sama disisi yang berbeda. Levon yang dari awal memperhatikan pun jadi penasaran mengapa keduanya begitu akrab. Apakah sebelumnya keduanya memiliki hubungan? Untuk memastikan itu, Levon memiringkan badannya sedikit kesamping agar dapat membisikan sesuatu pada Garvi yang duduk disebelahnya.

"Kok mereka bisa kenal sih Gar?" tanya Levon pelan. Matanya tak beralih sedikit pun dari dua manusia yang terlihat asik berbincang.

Garvi mengangkat bahunya acuh. "Mana gue tau."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 13, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GARVITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang