Social Awkward

318 37 5
                                    

As an INFP

Mungkin sebagian introvert tidak suka dengan keramaian, tidak suka bepergian, tidak suka bergaul dan ngobrol.

Ada orang yang tidak suka ramai tapi dia senang mengobrol. Tapi entah aku lebih suka tempat ramai tapi tidak suka mengobrol.

Aku suka pergi makan bersama teman-teman ku di sebuah mall atau kafe yang baru buka, nongkrong di alun-alun kota. Aku juga suka dengan taman bermain seperti Dufan dan pertunjukan-pertunjukan seperti parade, konser, nonton. Dsb. Itu semua tempat yang ramai bukan? :D

INFP terlihat sedikit cuek dan tidak peduli dengan lingkungan sekitar yang membuat mereka terlihat kurang gaul. Jadi jika ada topik/gosip panas di daerah/lingkungan mereka. Yaa mereka tidak tau. Wkwkwk

Aku lebih suka mengamati sekitar, merasakan alam, yang kadang membuat diri ini tenggelam dalam imajinasi. Aku suka sesuatu yang bisa menyuplai sebuah seni, kreativitas, dan feeling. But enggak dengan mengobrol, aku tidak terlalu menyukai aktivitas berbasa-basi dan mengobrol hal-hal yang tidak penting, seperti hal-hal mengenai keseharian pun membuat diri ini cepat merasa bosan. Aku lebih menyukai sebuah topik yang unik, lucu, seru dan mendalam.

Membahas tentang ide-ide dan misteri yang belum terungkap. Sepertinya akan sangat menarik. Atau membahas soal film, musik, dan sedikit bernostalgia.

Aku lebih banyak mendengarkan ketimbang berbicara. Aku tidak suka mengobrol,
Aku sulit sekali menemukan sebuah topik untuk membuat obrolan panjang. Terkadang aku hanya membalas singkat suatu obrolan, bukan karena aku malas berbicara dan cuek. Karena hanya itulah yang bisa aku ucap.

Aku gak bisa yang kayak:
"Ujan neng"
"Iya nih pak, udah hampir seminggu pak. Sampe-sampe depan kosan ku banjir banget pak. Ada yang sampe pindah kosan loh pak gara-gara gak betah sama banjir. Kalo berangkat kuliah juga ribet pak. Basah semua bajunya" (jadi curcol)
"Wahh kasihan neng, bapak juga ada kosan itu tapi baru dibangun belum bisa dihuni.....blablablabla" (berlanjut saling curhat)

Aku tuh tipe yang kayak:
"Ujan neng"
"Iya pak"
"Mau kemana neng?"
"Ke rumah temen pak" (selesai)

Entah bagaimana, orang yang berada di sekitar INFP akan merasa canggung dan kesulitan untuk membuat koneksi dengan mereka. Mungkin karena aku yang tidak pandai menimpali obrolan ini sebagian orang menganggap bahwa aku jutek atau cuek. Padahal aku juga gak tau harus ngomong apa, harus merespon seperti apa. Terus mereka bilang "yaa kan bisa tanya-tanya" Dalam pikiran ku "tanya apa?" Masa tiba-tiba aku nanya "kenapa yah manusia itu berjalan? Kenapa gak merayap?" Entar aku dikata aneh 🥲 atau "kopinya item ya bu?" Aneh juga. Udah tau item. "Yang normal-normal aja kali nanya nya". Itu juga normal kok bagi aku. Jadi? Aku tidak normal kah? Maybe.

Kadang kalo dalam satu kelompok sedang mengobrol, dan INFP ikutan buat nimbrung, mencoba berbaur dengan topik dan nimpalin. Percayalah, pada saat itu obrolan seketika mati.🥲 Karena gada tanggapan lain yang memancing obrolan buat tetap lanjut. INFP se kaku itu.

Aku bisa cerewet? Bisa kok. Aku bisa jadi orang yang gak bisa berhenti ngomong kalo udah nemu orang yang satu frekuensi sama aku. Rasanya kayak dapet soulmate. Akhirnya ada yang paham sama isi kepala ku ini. Dan untuk mencari orang itu cukup susah. Karena aku gak mudah klop sama orang. Ada pun, aku bakal butuh waktu yang lama dan panjang buat aku bisa cerewet dan terbuka sama orang itu. Dan aku harus merasa diri aku nyaman dulu sama orang itu.
Jujur kelemahan diri aku adalah beradaptasi.
Aku juga berusaha untuk bisa memahami orang juga, di samping itu juga aku adalah orang yang sangat berhati-hati.

Aku tidak mau ada kata-kata yang terlontar dari mulut ku menggores hati orang lain. Aku juga takut jika apa yang terucap dari mulut ku malah menimbulkan banyak perdebatan. Rasanya diam itu lebih baik.

_©indica_

_©indica_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
INFP Personalilty Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang