Halo kembali lagi dengan saya Valerie aka Hwa Jieun untuk menemani masa masa bosan anda, entah disekolah, dirumah, dikereta, atau dimana pun.
[ngomong ama siapa lu?]
Sama sumber uang gua
[emang author lu digaji?]
Kaga njir, dia mah nulis cerita gabut doang bukan buat kerjaan.
Klo wp ngasih gua uang, gua bakal rajin update sih:)
Noh denger kan, udah males update minta dibayar lagi. Info apk lain yang bisa ngasilin uang, kasihan author gua lagi bokek. Coba gua nyata thor, udah gua gaji lu buat nemenin gua doang, perhari 20 jt.
Gak usah pamer bangsat, udah langsung aja ke alur.
Iye sabar anjir.
𓍊𓋼𓍊𓋼𓍊
Akhirnya waktu yang ditunggu tunggu tiba, boss theater, orang yang membuat skenario tersembunyi ini dan membuat Yoo Joonghyuk menjadi bonekanya yang membuat Dokja saya kewalahan.
Saat aku akan memukul dia dengan puas, jika ditanya "kenapa kau menghajarku?" aku akan jawab "untuk menyadarkan mu" dan kita pun jadi bestie.
...
Memikirkannya membuat ku merinding sialan.
"Jihye, tunggu disini untuk memulihkan kekuatanmu jika kau sudah cukup istirahatnya naik lah keatas" ucap Valerie seraya membersihkan debu debu dipakaian Jihye.
"Bagaimana dengan kalian?" tanya Jihye dengan rasa khawatir yang baru pertama kali ia tunjukan kepada orang lain.
"Kami akan melawan Yoo Joonghyuk, jika kau sudah cukup kuat kau bisa membantu kami. Sekarang istirahat lah" ucap Dokja menjawab pertanyaan Jihye.
Jihye pun mengangguk, ia akhirnya duduk dengan tenang sembari melihat Dokja, Jieun, Heewon, dan Gilyoung pergi meninggalkannya untuk menyelamatkan gurunya.
Bahkan disaat menaiki tangga aku dapat merasakan aura yang luar biasa keluar dari tubuh Yoo Joonghyuk, benar benar protagonist yang mengerikan.
Tapi tenang saja, Aura itu tidak akan pernah membuatku mundur untuk mendapatkan Kim Dokja. Cumi kesayanganku, cumi-cumi yang selalu mengorbankan nyawanya demi dunia yang kejam ini.
"Dokja, apa itu Yoo Joonghyuk" ucap Heewon seraya menunjuk kepada seorang pria berpakaian serba hitam, seperti seseorang yang ingin ke pemakaman.
"Dia kelihatan baik baik saja" ucap Heewon, Jieun yang mendengar Heewon berbicara hanya tersenyum saja.
Ia sedari tadi sudah siap sedia mengeluarkan skill 'Word Of Weapon', mungkin juga mengaktifkan skill 'Mystic Vow of Melody' untuk mengalihkan perhatian Yoo Joonghyuk darinya.
'apa aku harus menggunakan Venom Butterfly ya?' batin Jieun
Tanpa disadari oleh Jieun, Dokja sudah maju duluan untuk memukul Yoo Joonghyuk tepat dibagian kepalanya.
BUK!
Anjir nyaring banget pukulan Dokja, sedangkan Yoo Joonghyuk ia tidak bergemin sama sekali. Jieun segera mendekat kearah Heewon untuk tetap berhati-hati dengan Yoo Joonghyuk.
"Pikiran Yoo Joonghyuk sedang tidak stabil, kalian lebih baik hati-hati karena Yoo Joonghyuk bukan level kalian." bisik Jieun kepada Heewon dan Gilyoung dan dibalas anggukan oleh mereka.
['PEMILIK THEATER SIMULACRUM' MEMPERLIHATKAN DIRINYA.]
Ah sudah dimulai, Jieun mengetuk pundak Heewon dua kali sebagai sinyal bahwa pertengkaran akan dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
I want to change this ending [ORV x Oc]
Fanfiction[Constellation 'Imaginary of writter menginginkan anda memasuki sebuah novel] [constellation 'Demon-Queen of destruction' menginginkan anda mengubah ending novel tersebut] Dapatkah anda mempunyai mimpi aneh yang tiba tiba dikirim ke dunia tidak kau...