CHAPTER 4: Kebangkitan (2)

460 35 6
                                    

Aku dan Lucia baru saja bangkit didunia ini tapi kejadian pertama kami yang alami ditempat ini adalah diserang seekor anjing, itu cukup menjengkelkan jadi aku sedikit memukulnya sampai tidak sadarkan diri, terlebih lagi itu cukup mengejutkan karena bahwa yang menyerang aku bukanlah anjing biasa tapi anjing yang bisa menyaingi Raja Iblis Sejati.

Disamping anjing yang pingsan ada seorang gadis kecil cantik berpakaian sekolah serba hitam dengan pita merah dan berambut hitam gelap panjang yang dikuncir kuda kebelakang dengan mata emas indah berdiri diam tidak bergerak.

Entah kenapa mata gadis itu mirip dengan 'dia', aku memeriksa dengan cermat dan langsung tahu bahwa gadis itu memiliki 2 Ras yaitu setengah Slime dan setengah manusia, aku mencoba menghampiri gadis yang diam membeku itu sambil mengendong Lucia yang belum sadarkan diri di kedua tanganku tapi gadis itu memasang kuda-kuda bertarung.

"Kamu tidak perlu takut aku tidak berniat menyakitimu"

"...."

"Siapa namamu gadis kecil"

"Ri-Rika Aubert"

"Itu adalah nama yang indah" (tersenyum)

Aku memuji nama gadis itu untuk menghilangkan ketegangan padanya, aku ingin mengajak Rika untuk mengobrol sedikit sebelum aku pergi.

"Bolehkah kita berbicara sedikit sebelum aku pergi?"

Ketika aku berbicara begitu, aku melihat wajah Rika yang ragu sebelum menjawab dengan menganggukkan kepalanya walaupun masih terlihat waspada. mungkin dia tahu bahwa aku tidak memiliki niat jahat kepadanya. jadi aku membaringkan Lucia yang belum sadarkan diri dibawah pohon dan kemudian duduk disampingnya, aku lalu melambaikan tanganku untuk menyuruh Rika ke sini tapi dia masih tidak bergeming sedikit pun sebelum membuka mulutnya.

"Aku akan tetap berdiri disini"

"Sudahku bilang aku tidak akan menyakitimu"

"Tapi kenapa kamu menyakiti Rangga?"

"Rangga? apa maksudmu anjing itu?"

"iya benar"

"Jadi begini Rika, apa yang kau lakukan ketika baru saja tiba di suatu tempat tiba-tiba ada yang menyerangmu"

"Aku akan melindungi diriku"

"Nah, aku juga akan melakukan hal yang sama"

Aku merasakan tatapan tajam Rika yang menusukku dan aku hanya membalas tatapan itu dengan senyum lembut, aku bisa melihat Rika yang menghela nafas.

"Jadi siapa kau sebenarnya?"

"Aku akan menjawab setelah kamu menjawab pertanyaanku"

**********
Aku menatap pria yang berada di depanku dengan serius untuk beberapa alasan aku tidak menganggukkan kepala langsung tapi tetap diam sejenak untuk memikirkan langkah selanjutnya apa yang aku akan ambil, aku tahu bahwa pria yang berada di depanku tidak memiliki niat jahat tapi bukan berarti aku menurunkan kewaspadaan kepadanya, aku bahkan menjaga jarak 10 meter darinya.

"aku tidak memaksa, kalau kau tidak mau menjawab maka tidak apa-apa"

"Tidak apa-apa, aku akan menjawabnya"

Aku sudah membulatkan tekadku untuk menjawab pertanyaan yang diberikan nanti, alasan kenapa aku bersedia untuk menjawab pertanyaannya adalah entah kenapa dia seperti pria yang cukup dapat dipercaya walaupun aku baru saja bertemu dengannya.

"Kamu tinggal dimana Rika-chan"

"Aku tinggal disebuah kota ditengah hutan Jura yang bernama Tempest"

"Hutan Jura itu bukannya domain Naga Badai Veldora?, kenapa dia mengizinkan seseorang membangun kota diwilayahnya"

"Aku tidak tahu, kota itu sudah ada bahkan sebelum aku lahir"

Aku menjawab pertanyaan itu dengan yakin dan menjauhkan informasi tentang Ayahku sebanyak mungkin, aku sudah diberi tahu oleh ibuku untuk merahasiakan soal Ayah agar tidak diketahui publik.

Menurut diriku mungkin ibuku mencoba melindungi diri aku agar dijauhi dari bahaya dan juga jika publik mengetahui aku adalah anak seorang Raja Iblis, mungkin semua orang di akademi menjauhiku bahkan semua manusia dikota Igrassia nanti.

"Aku mengerti, kalau boleh tahu siapa nama orang tuamu"

"Aku tidak tahu nama ayahku tapi kalau nama ibuku adalah Chloe Aubert"

"Apakah ibumu tidak pernah memberitahu nama ayahmu?"

"Bukan ibuku yang tidak memberitahuku tapi aku yang tidak pernah menanyakan soal itu dan juga selama aku memiliki ibuku itu sudah cukup bahkan jika aku tahu tentang ayahku, aku tidak akan memberitahumu"

Aku berbohong bahwa aku tidak pernah menanyakan soal ayahku.

Aku merasakan senyuman mendalam orang yang berada di depanku, itu membuat diriku sedikit merinding bahkan dia menggunyamkan sesuatu yang tidak bisa didengar olehku, Aku hanya menghela nafas kemudian berpura-pura tidak tahu tapi tiba-tiba pria yang berada di depanku berkata sesuatu yang tidak dimengerti aku sambil tertawa kecil.

"Kamu mirip sekali dengan dia"

Aku yang mendengar dia berkata begitu hanya bisa memiringkan kepalanya dengan bingung tidak mengerti apa yang dia maksud tapi aku bisa melihat senyuman tulus orang yang berada di depanku. itu membuat aku semakin bingung dan merinding tapi kemudian aku disadarkan kembali ketika dia berbicara padaku.

"Jangan terlalu banyak dipikirkan soal tadi, kamu bisa melupakannya."

"Sekarang giliranku bertanya, siapa namamu?"

"Kamu terburu-buru sekali"

"...."

"Namaku Veldanava"

"Veldanava?"

"Iya atau mungkin yang biasa kalian kenal sebagai Star King Dragon"

Mengetahui siapa orang yang berada didepanku adalah salah satu True Dragon didunia ini, mulut aku terbuka lebar karena terkejut aku tidak menyangka bahwa orang yang berada di depanku adalah True Dragon dan yang paling penting dia adalah sang pencipta dunia ini.

ini pertama kalinya diriku melihat seorang True Dragon secara langsung jadi ini pengalaman yang tidak akan terlupakan, sebenernya aku bisa saja bertemu dengan Veldora-san dilabirin tapi ibuku melarang untuk bertemu dengannya, aku tidak tahu alasan kenapa tidak boleh bertemu dengannya.

"Ada apa Rika-chan mengapa kamu begitu terkejut"

"Bagaimana aku tidak terkejut! Aku tidak menyangka kamu adalah True Dragon!"

"Tidak perlu terkejut begi-"

Belum selesai berbicara, Aku melihat Veldanava-san tiba-tiba membuat sebuah barrier untuk memblokir sesuatu, dia memblokir sesuatu yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang bahkan aku tidak tahu apa yang terjadi karena tidak dapat melihat apapun karena tertutup asap, didalam asap itu terjadi ledakan yang keras seperti suara pedang yang tertahan oleh dinding tak terlihat dan membentuk kawah besar dari hasil benturan tersebut.

Tapi aku segera melihat ada seorang wanita bertopeng dengan berbaju Pahlawan yang dominan berwarna putih langsung berdiri di depanku setelah gagal melancarkan serangannya.

Aku segera mengetahui siapa wanita didepanku ternyata itu adalah ibuku.

Tensura | Princess Of SlimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang