CHAPTER 8: Belum Saatnya

489 35 11
                                    

Malam hari di ibukota Tempest, Rimuru.

Aku melihat sekeliling kota dengan takjub

'Ini kota yang aku buat?'

{ Benar Master }

Kota ini suasana sangat damai, manusia dan monster hidup berdampingan tanpa ada masalah.

'Ini tidak buruk'

Aku terus berjalan menikmati kota dimalam hari sampai tiba-tiba ada seorang anak kecil berlari kearahnya dan terjatuh karena menabrakku.

"Aw..."

"Natsu! sudah kubilang jangan berlari dijalan!"

Seorang gadis berambut merah dengan tanduk di kedua kepalanya datang menghampiri adiknya yang terjatuh karena menabrakku dan membantunya berdiri.

'Kijin?'

Entah kenapa aku merasa tidak asing dengan ini.

"Aku minta maaf soal adikku ini!"

Kedua anak itu menundukkan kepalanya kepadaku, Pandanganku bergeser ke arah Adiknya, dia juga 2 tanduk dikepalanya tapi yang membedakan adalah rambutnya berwarna hitam.

"Tidak perlu khwatir"

Segera aku berjalan melewati kedua anak itu.

*********

Kedua anak itu melihat Rimuru pergi menjauh.

"Kamu seharusnya menurutiku!"

"Aku minta maaf kak"

"Tolong jangan diulangi lagi"

"Tentu... Tapi kak... orang itu menakutkan"

"Aku tahu, tenang saja. jika terjadi sesuatu kakak akan melindungimu"

Kanna menepuk kepala adiknya untuk menenangkannya.

"Mari kita pulang sebelum ibu khwatir"

"baiklah"

kedua anak itu kemudian berjalan pulang.

********

Kejadian sebelumnya membuat mengurangi suasana hatiku, padahal tadi aku sedang dalam suasana yang baik.

Walaupun begitu, aku tetap melanjutkan perjalananku.

Aku melihat sekeliling kios-kios yang masih buka pada malam hari, kota ini masih sangat ramai bahkan pada malam hari.

Langkahku berhenti disuatu kios, kios itu berjualan daging panggang.

"Hei gadis muda, apa kamu ingin 1?"

Pedagang goblin itu menawarkan padaku.

"Tidak"

'Lagipula aku tidak punya uang'

"Jangan menolak begitu, akan kuberi gratis"

"...."

Goblin itu membungkus daging tusuk dan memberikannya padaku.

"Terima kasih"

"Tentu, apa ini pertama kalinya kamu datang kesini?"

"Benar..."

"Begitu"

Goblin itu menganggukan kepalanya sambil menyilangkan tangannya.

"Apa tempat ini selalu seperti ini?"

"Tentu saja, itu karena Tuan Rimuru bercita-cita monster dan manusia hidup berdampingan"

"...."

"Dan juga mungkin para manusia penasaran dan ingin melihat kota yang dibuat Tuan Rimuru!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 04, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tensura | Princess Of SlimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang