Eating Disorder

3 0 0
                                    

Aku membongkar semua isi dari tas belanja ku dan mengeluarkan semua makanan yang aku beli kemudian menata semuanya di meja. Aku berjalan ke dapur untuk mengambil piring dan mangkuk juga air. Setelah menata semuanya, aku memakan makanan yang aku beli. Sambil melahap makanan, air mataku menetes. Aku memang membeli banyak makanan pedas, namun rasanya tidak terlalu pedas sampai membuatku menangis. Apa aku menangis karena berat badan ku akan naik besok?

Berat badan atau apapun itu, aku ingin melupakannya dan terus makan sampai aku benar-benar kenyang,  sampai rasanya aku ingin muntah. Atau lebih baik, sampai pada akhirnya aku muntah. Memuntahkan makanan sambil membayangkan bahwa rasa sakit yang terus mengganjal dalam hatiku itu ikut dimuntahkan.

Aku membeli sekitar tiga belas jenis makanan yang terdiri dari mie ayam, ceker mercon, seblak, Burger,  ayam goreng, ayam geprek, bakso, bakso mercon, kebab, ayam asam manis dan brownis kukus. Hampir dari setengah masing-masing jenis makanan sudah aku habiskan, perut ku rasanya ingin meledak, lidah ku entah rasa apa yang tertinggal disana karena banyaknya rasa yang aku makan. Perutku sudah tidak mampu menampung terlalu banyak makanan, sesuatu mencoba untuk keluar dari mulutku. Sebelum itu terjadi, aku berlari ke toilet dan memuntahkan semua makanan yang aku yakini mereka semua belum dicerna dengan baik.  Beruntung aku mengikat rambut ku, membuatku tidak perlu repot untuk memegangnya. Tenggorokan ku terasa sedikit panas efek dari makanan pedas yang aku makan.

Setelah membersihkan kekacauan yang aku buat di toilet, aku terduduk di atas closet. Bukan karena aku ingin buang air, tapi karena aku sedang menangis. Aku tidak mampu berjalan saat ini, kepalaku sedikit pusing, air mataku bekum berhenti menetes, pakaianku kacau, semuanya benar-benar kacau. Kalau seseorang melihat ku saat ini, dia mungkin akan menggeleng-gelengkan kepalanya dan pergi begitu saja. Beruntung itu tidak terjadi. Aku benci menjadi menyedihkan di depan orang-orang.

Blue RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang